Hidup Berdua di Gubuk Sempit, Pasangan Lansia Ini Kadang Tahan Lapar Seharian

Reporter : M. A. Adam Ramadhan
Selasa, 18 Mei 2021 18:27
Hidup Berdua di Gubuk Sempit, Pasangan Lansia Ini Kadang Tahan Lapar Seharian
Ya ampun, kasihan sekali.

Hidup memang terlihat begitu kejam untuk sebagian orang, sedangkan sebagian orang lainnya hidup dengan serba berkecukupan dan begitu nikmat. Mereka yang serba kekurangan harus berjuang keras dari pagi sampai malam, bahkan hanya untuk mengisi perut mereka yang kosong seharian.

1 dari 3 halaman

Kakek Warno dan Nenek Tarimah © Diadona

Seperti sepasang lansia ini. Mereka adalah Kakek Warno (71 tahun) dan Nenek Tarimah (69 tahun). Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Kakek Warno bekerja sebagai pemulung, mencari botol bekas yang kemudian dikumpulkan dan dijual. Sehari maksimal hanya bisa mendapatkan Rp 10 ribu, cukup beli beras setengah kilo. Lauk? Seadanya.

Kalau tidak bekerja, mereka harus menahan lapar seharian. Uang hasil rongsokan soalnya langsung habis untuk makan saat itu. Namun terkadang nenek mencari daun singkong tetangga untuk dimasak. Bulan puasa lalu bahkan Kakek tidak bekerja selama satu minggu karena sakit hernia. Berarti berapa hari tidak makan?

 

2 dari 3 halaman

Kakek Warno dan Nenek Tarimah © Diadona

" Kalau kakek tidak bekerja nyari rongsok, saya makan apa. Nenek juga sudah tua gabisa kerja," ujar Nenek Tarimah. " Nenek tidak punya anak. Nanti nenek sama siapa hidupnya. Masa tua nenek hanya ingin dengan kakek, pengennya kakek cepat sembuh."

Sementara itu, mereka berdua tinggal di gubuh yang bisa dibilang tak layak huni. Ukurannya hanya 5x5 meter. Di dalamnya penuh sampah, tempat tidurnya ada ayam, burung, dan juga kucing. Kalau hujan, pasti air masuk, basah melalui celah-celah.

 

Beri Komentar