Hidup Sebatang kara, Nenek yang Derita Rabun Mata Ini Sering Kebanjiran Air Rob

Reporter : Anif Fathul Amin
Senin, 17 Mei 2021 19:03
Hidup Sebatang kara, Nenek yang Derita Rabun Mata Ini Sering Kebanjiran Air Rob
"Gubuk reyot saya banjir terus, kalo ada angin kencang takut roboh, saya cuman bisa nangis, mau minta tolong sama siapa?" katanya.

Menghabiskan sisa hidup di masa tua dalam kondisi ekonomi berkecukupan adalah suatu hal yang menjadi damabaan banyak orang. Namun terkadang kenyataan tidak berjalan sesuai dengan kehendak kita.

Mereka harus menjalani masa tuanya dalam kondisi yang kekurangan bahkan hidup sendirian dan tak ada keluarga yang menemani. Hal inilah yang juga harus dirasakan oleh seorang nenek berikut ini.

1 dari 3 halaman

Kisah Nenek Murwiri © Diadona

Dilansir dari laman Donasionline.id, ia bernama Murwirii yang kini berusia 62 tahun. Kini ia hidup sebatang kara di pesisir pantai di sebuah gubuk reyot. Karena berada di pesisir pantai, gubuk reyotnya itu sering kemasukan air rob yang datang pada malam hari.

Gubuk itu sebenarnya bukan miliknya, nek Murwirii hanya dipinjami tanah oleh petani bunga melati tetangganya, Untuk menuju rumahnya, kita diaruskna untuk menempuh jalan pasir pantai yang licin.

2 dari 3 halaman

Kisah Nenek Murwiri © Diadona

Nek Murwirii mengaku, tak punya anak. Sedangkan suaminya sudah meninggal beberapa tahun silam. Ia hanya bisa meratapi keadaan tiap kali gubuknya terkena banjir. Kalau ada angin kencang, ia makin was-was. Nek Murwirii takut gubuknya akan roboh terbawa angin kencang.

" Saya enggak punya anak, sudah enggak punya suami, tempat tinggalnya reyot gini, banjir terus, kalo ada angin kencang saya cuman bisa nangis, mau minta tolong sama siapa?" ucapnya sambil senyum getir menahan tangis.

Bahkan ia pernah tidak tidur semalaman karena rumahnya terkena banjir rob hingga setengah lutut. Ia hanya bisa mengungsi ke pojokan dapur dan tidur di atas kayu bakar sambil menunggu hujan reda.

3 dari 3 halaman

Kisah Nenek Murwiri © Diadona

Mirisnya, Nek Murwirii ternyata memiliki penyakit yang menghambat aktiiftasnya. Ia mengalami rabun mata dan ada benjolan di lehernya. Matanya silau untuk melihat, hanya bisa terang saat mendung saja. Kondisi ini lah yang membuatnya kesusahan untuk beraktifitas.

Hidup nek Murwiri yang serba terhimpit keterbatasan pasti sangat membutuhkan bantuan. Paling tidak, hanya sekedar buat menutupi kebutuhan sehari-harinya saja pun nek Murwiri akan sangat senang. Mari, bantu ringankan beban hidup nek Murwiri ini denganberdonasi melalui link berikut ini.

Donasionline.id/bantunekmurwiri

Mudah-mudahan, nek Murwiri sennatiasa diberikan kesehatan agar bisa melalui hari dengan baik. Mudah-mudahan juga, ada orang baik yang mau membantu menampung nek Murwiri agar hidup berkecukupan. Atau, semoga saja ada pemerintah daerah yang mau membantu membangunkan rumah yang layak untuknya. Amin.

Beri Komentar