Hajar Aswad adalah Batu dari Surga, ini Sejarah, Peristiwa Penting, Cara Mencium dan Penampakannya

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Kamis, 6 Mei 2021 15:59
Hajar Aswad adalah Batu dari Surga, ini Sejarah, Peristiwa Penting, Cara Mencium dan Penampakannya
Hajar Aswad adalah batu yang diimpikan oleh jemaah agar bisa disebntuh dan dicm secara langsung. Mengapa ini penting?

Hajar Aswad adalah batu yang paling dihormati di muka bumi ini bagi umat Islam. Batu ini dipercaya sebagai batu yang dibawa oleh Nabi Adam saat turun ke Bumi.

Hajar Aswad terletak di sudut Yamani, Ka'bah. Batu tersebut kini dipasang di tembok setinggi 1.5 meter. Semula, Hajar Aswad adalah batu yang utuh. Namun akibat berbagai peristiwa, kini Hajar Aswad adalah beberapa bongkahan batu yang disambungkan kembali oleh Abd Allah ibn al-Zubayr menggunakan ligamen perak.

Pada awalnya, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk membangun Ka'bah. Seperti yang disebutkan dalam kitab Qishash al-Anbiyaa', Ibnu Katsir menjelaskan bahwa saat pembangunan Kakbah hampir selesai, ada ruang kosong untuk menutupi temboknya. Lalu Nabi Ibrahim meminta anaknya, Ismail AS untuk mencari batu demi menutupi ruang kosong tersebut.

Saat ismail mpergi ke bukit untuk mencari batu yang baik, saat itulah malaikat Jibril datang menemuinya lalu memberikanya batu hitam (Hajar Aswad) yang paling bagus.

Namun dalam buku Ibnu Katsir menjelaskan bahwa saat Nabi Ibrahim memerintah Ismail untuk mencari batu, Ismail AS dalam keadaan letih sehingga nabi Ibrahim berangkat sendiri. Lalu beliau bertemu dengan Jibril yang membawakan batu tersebut.

Dulu, Hajar Aswad adalah batu yang memiliki cahaya terang bahkan bisa menerangi seluruh Jazirah Arab. Namun seiring berjalannya waktu, sinar yang dimilikinya meredup dan kini nampak seperti batu hitam.

Ibn Abbas meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad berkata: "Batu Hitam turun dari surga dan itu lebih putih dari susu, tetapi dosa anak-anak Adam mengubahnya menjadi hitam." [Tirmidzi]

Cari tahu lebih banyak yuk tentang Hajar Aswad ini di artikel Diadona yang dihimpun dari berbagai sumber berikut ini:

1 dari 3 halaman

Hajar Aswad © Diadona

Dalam perjalannya, batu Hajar Aswad adalah batu dengan banyak peristiwa penting dan genting. Sejarah singkat dan lengkap batu Hajar Aswad terangkum dalam ulasan yang dilansir dari Ihram berikut ini:

1. 1850-1820 SM:
Nabi Ibrahim meletakkan Hajar Aswad di Ka'bah. Ini dilakukan saat pembangunan Ka'bah.

2. 400 M: Amr bin Harits bin Madhadh al-Jurhum memasukkannya ke dalam sumur Zamzam. Namun ini tak bertahan lama karena ketahuan oleh seorang wanita yang kemudian mengabarkannya kepada kaumnya.

3. 400 M: Qushay bin Kilab meletakkan kembali ke tempatnya di Ka'bah.

4. 606 M. Terjadi banjir yang menyebabkan kerusakan pada Hajar Aswad. Kabilah Quraisy lalu berdebat tentang siapa yang pantas meletakkan batu tersebut kembali ke tempat asalnya. Untuk menghentikan pertikaian, Rasulullah menggelar sebuah kain, meletakkan Hajar Aswad di kain tersebut dan para pemimpin yang bertikai diminta memegang bagian ujung kain. Hajar Aswad kembali ke tempatnya

5. 683 M. Hajar Aswad pernah dipukul dan dihancurkan berkeping-keping oleh ketapel saat peristiwa pengepungan Khilafah Umayyah. Pecahan tersebut kemudian digabungkan oleh Abdullah bin Zubair dengan memasang pita perak di sekeliling Hajar Aswad.

6. 930 M. Batu ini pernah dicuri pada tahun oleh pejuang Qarmatians dan membawa Hajar Aswad ke markas mereka di Hajar. Menurut sejarahwan, batu tersebut dipasang oleh pemimpin Qarmatians di masjid mereka sendiri dengan tujuan agar para jemaah haji jauh dari Mekkah. Sayangnya, usaha ini gagal.

7. 957 M. Hajar Aswad dikembalikan 23 tahun kemudian dengan tebusan. Batu tersebut dibungkus karung lalu dilemparkan ke dalam Masjid Jumat Kufah yang membuat kerusakan batu semakin berlanjut. Batu Hajar Aswad pecah menjadi tujuh bagian.

6. Abad ke - 11. Usaha penghancuran batu juga dilakukan oleh seorang pria yang diduga dikirim oleh khalifah Fatimiyah al-Hakim bi-Amr Allah. Sayangnya, pria tersebut justru terbunuh di tempat sementara batu tersebut rusak ringan.

7. 1674 M. Batu Hajar Aswad pernah diolesi oleh kotoran.

11. 1268 H atau 1852 M, Sultan Abdul Majid mengganti lingkaran perak dengan emas.

12. 1876 M Sultan Abdul Aziz mengganti lingkaran emas dengan perak.

13. Muharram 1351 H atau 1933 M, seorang laki-laki dari Afghanistan mencungkil pecahan Hajar Aswad dan mencuri potongan kain Kiswah Ka'bah.

14. 28 Rabiul Akhir 1351 H, Raja Abdul Aziz bin Abdur Rahman Al-Faisal As-Saud merekatkan kembali Hajar Aswad yang telah pecah dan memberinya lingkaran perak di sekelilingnya.

2 dari 3 halaman

Mencium Hajar Aswad

Hajar Aswad © Diadona

Saat mengitari Ka'bah sebagai bagian dari Tawaf dalam pelaksaan ibadah haji, Hajar Aswad adalah batu yang sangat diimpikan bagi para jemaah agar bisa menyentuh dan menciumnya. Namun bila hal ini mustahil, jemaah bisa menunjuknya atau mencium sesuatu yang sudah menyentuh batu tersebut.

Mencium Hajar Aswad adalah kombinasi usaha, keberuntungan dan juga keajaiban di era modern ini. Mengapa banyak orang yang ingin menciumnya?

Hadist Sahih riwayat Imam Bathaqie dan Ibnu ‘Abas RA, bahwa Rasul SAW bersabda:

“ Allah akan membangkitkan Al-Hajar (Hajar Aswad) pada hari kiamat. Ia dapat melihat dan dapat berkata. Ia akan menjadi saksi terhadap orang yang pernah memegangnya dengan ikhlas dan benar”.

Hadis Siti Aisyah RA mengatakan bahwa Rasul SAW bersabda:

“ Nikmatilah (peganglah) Hajar Aswad ini sebelum diangkat (dari bumi). Ia berasal dari surga dan setiap sesuatu yang keluar dari surga akan kembali ke surga sebelum kiamat”.

Umat muslim ingin menciumnya karena Nabi Muhhamad dulu pernah melakukannya. Tapi perlu diingat bahwa Hajar Aswad adalah simbol. Menciumnya bukan suatu kewajiban melainkan suatu cara menunjukkan cinta.

Umar bin al-Khattab pernah mengatakan. " Saya tau bahwa ini hanyalah batu yang nggak akan menimbulkan manfaat dan juga kerugian. Dan kalau bukan karean saya melihat Rasulullah SAW menciumnya, maka saya juga tidak akan melakukannya," .

3 dari 3 halaman

Foto Hajar Aswad

Hajar Aswad © Diadona

Melihat Hajar Aswad hanya bisa dilakukan oleh seorang muslim saat menjalankan ibadah haji. Namun kini semua orang bisa melakukannya, karena baru-baru ini Pemerintah Arab Saudi merilis foto Hajar Aswad yang memperlihatkan bagian batu yang tidak pernah terlihat sebelumnya.

Foto tersebut diambil menggunakan teknik fokus panorama bertumpuk. Melalui teknik tersebut, foto dengan kejernihan yang berbeda bisa digabungkan sehingga menghasilkan foto dengan tingkat akurasi yang tinggi. Proses ini memakan waktu sampai tujuh ham untuk mengambil foto dengan 49 ribu MP.

Melalui foto tersebut, dunia bisa melihat dengan jelas setiap bagian batu Hajar Aswad yang tidak terlihat sebelumnya.

Hajar Aswad adalah batu yang mulai. Namun, menciumnya adalah sunnah sehingga jangan sampai mengurangi nilai ibadah wajib seperti membahayakan diri sendiri dan melakukan hal-hal yang mudharat ketika berusaha menggapainya.

Beri Komentar