Geger Seorang Suami Ceraikan Istrinya Gegara Dimasakin Mie Instan Setiap Hari

Reporter : Kurnia
Kamis, 2 Juni 2022 10:47
Geger Seorang Suami Ceraikan Istrinya Gegara Dimasakin Mie Instan Setiap Hari
siapa nih yang suka masakin suaminya mie terus, dari sarapan, makan siang, sampai makan malam hati-hati loh

Suka sih suka ya, tapi kalau harus makan dan dimasakan mie instan setiap hari kayaknya ya bikin emosi juga ya, Diazens.

Seperti cerita unik cukup menggelitik yang terjadi pada dua sejoli di India. Usut punya usut, ada seorang suami di India yang akhirnya tidak tahan lagi dengan mie instan gegara setiap hari dimasakin masakan serupa oleh istrinya.

1 dari 5 halaman

Alih-alih menjadi makanan cepat saji di waktu kepepet, seorang suami akhirnya mengaku sudah muak dengan mie instan dan terpaksa meneraikan istrinya gegara kasus sepele semacam ini.

Dikutip dari laman New Indian Express pada Kamis, (2/6/2022) kasus perceraian seorang suami dan istri itu akhirnya terungkap saat hakim pengadilan distrik ML Raghunath yang berbicara tentang kasus perkawinan tempat pasangan mengajukan gugatan cerai karena masalah kecil.

Sang hakim mengatakan jika pada Jumat, 27 Mei 2022 lalu muncul kasus sepele namun juga menggelitik yang cukup menarik perhatian.

2 dari 5 halaman

Ilustrasi Mie Instan © Diadona

" Kata sang suami, istrinya tidak tahu cara menyiapkan makanan apa pun selain mi Maggi," kata ML Raghunath.

Menurut pengakuan sang suaminya, istrinya menyajikan mie instan tersebut untuk sarapan, makan siang, dan makan malam.

" Dia mengeluh bahwa istrinya pergi ke toko perlengkapan dan hanya membawa mi instan," lanjut sang hakim yang membenarkan gugatan perceraian pasangan suami istri di India tersebut.

3 dari 5 halaman

ilustrasi pasangan cerai © Diadona

Menurut Raghunath, kasus perceraian itu disebut sebagai kasus Maggi yang akhirnya bercerai atas persetujuan bersama.

Menurut Raghunath sang hakim, sebagian besar dari pasangan yang sudah di ujung tanduk pernikahan akhirnya bersatu kembali karena mempertimbangkan masa depan anak-anak mereka. Hal serupa pun berusaha diaplikasikan sebagai sentimen untuk membawa kompromi di antara pasangan yang tidak disebutkan namanya itu.

" Ini lebih ke masalah psikologis daripada fisik. Dalam kebanyakan kasus, meskipun pasangan bersatu kembali, bekas perselisihan mereka tetap ada. Dari 800-900 kasus perkawinan, kami berhasil dalam sekitar 20-30 kasus. Di Lok Adalat sebelumnya, dari sekitar 110 kasus perceraian, bersatu kembali hanya 32 kasus,” katanya.

4 dari 5 halaman

Sebagai informasi, Distrik Mysuru memiliki lima pengadilan keluarga yang masing-masing menangani sekitar 500 kasus perkawinan dan mencatat lebih dari 800 kasus perceraian.

" Kasus perceraian meningkat drastis dari tahun ke tahun. Pasangan harus tinggal bersama selama setidaknya satu tahun sebelum mengajukan perceraian. Jika tidak ada undang-undang seperti itu, akan ada permohonan cerai yang diajukan langsung dari gedung pernikahan," katanya.

Selain kasus perceraian gegera mie instan, Pengadilan di India tersebut juga pernah mendapat kasus cukup menggelitik lain bahkan hanya satu hari setelah pernikahan mereka.

Alasannya tidak berat, misalnya karena tidak berbicara dengan pasangan, meletakkan garam di sisi piring yang salah, menjahit jas pernikahan yang salah warna, tidak membawa istri keluar, dan alasan-alasan yang kadang cukup konyol untuk dinalar. 

5 dari 5 halaman

Raghunath mengatakan ia mendapatkan kasus gugatan cerai lebih banyak dari daerah perkotaan, bukan dari pedesaan. Hal itu tak terlepas dari peran tetua desa dan karakteristik perempuan desa.

" Perempuan tidak memiliki kemandirian dan ketakutan mereka terhadap masyarakat dan sentimen keluarga memaksa mereka untuk mengatasi situasi tersebut. Tapi di kota, perempuan dididik dan mandiri secara finansial," katanya.

Wah, kalau begini kasusnya jadi agak ngeri ya, Diazens?

Beri Komentar