Dari Ngejot Hingga Ngurek, 5 Tradisi Masyarakat Hindu di Bali Saat Rayakan Hari Raya Galungan

Reporter : Anif Fathul Amin
Rabu, 14 April 2021 17:37
Dari Ngejot Hingga Ngurek, 5 Tradisi Masyarakat Hindu di Bali Saat Rayakan Hari Raya Galungan
Apa aja ya?

Hari Raya Galungan yang tahun ini jatuh pada Rabu (14/4/2021), merupakan momen di mana umat Hindu memperingati terciptanya alam semesta jagad raya beserta seluruh isinya.

Perayaan Galungan dimaksudkan agar seluruh umat Hindu mampu membedakan dorongan hidup antara adharma dan budhi atma (dharma:kebenaran) di dalam diri manusia. Kemudian kebahagiaan dapat diraih tatkala memiliki kemampuan untuk menguasai kebenaran.

Galungan sendiri berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya menang. Selain itu, kata Galungan juga memiliki makna yang serupa dengan Dungulan yang berarti menang. Galungan memberikan sebuah pemahaman bahwa niat dan usaha yang baik selalu akan menang, jika dibandingkan dengan niat dan usaha yang buruk.

Nah, apa saja ya tradisi saat galungan yang ada di Bali? Simak informasinya berikut ini yuk!

1 dari 5 halaman

Memasang Penjor

      View this post on Instagram      

A post shared by Stt Candra Sedana (@st.candrasedana)

 

Ketika Hari Raya Galungan dan Kuningan dirayakan, maka umat Hindu di Bali akan memasang penjor di sepanjang jalan. Kalau kamu belum tahu, penjot adalah janur kuning yang juga ada dalam adat masyarakat Jawa maupun Sunda.

Bagi masyarakat Hindu, penjor memiliki arti bahwa manusia hendaknya selalu melihat ke bawah dan menolong orang lain yang belum beruntung, sama seperti ujung penjor yang melengkung ke bawah.

2 dari 5 halaman

Ngejot

Fakta Unik Hari Raya Galungan Masyarakat Hindu Bali © Diadona

Tradisi ini biasanya dilakukan menjelang Galungan hingga Hari Raya Galungan tibat. Dalam tradisi ini, masyarakat saling berbagi berupa panganan hingga olahan daging. Hal ini dilakukan untuk semakin mempererat persaudaraan antar umat Hindu.

3 dari 5 halaman

Memasak Lamak dan Gantungan

Lamak dan gantungan dibuat dari bahan janur dan ron yang dirancang sedemikian rupa lalu dijarit. Setelah jadi, lamak dan gantungan akan dipasang di setiap pelinggih.

4 dari 5 halaman

Tradisi Ngurek

      View this post on Instagram      

A post shared by Nusantara Visual Budaya (@nusa_vidaya)

 

Saat tradisi Ngurak, beberapa orang akan berada dalam kondisi kerasukan. Biasanya mereka juga berusaha untuk melukai dirinya sendiri. Ngurek ini biasanya dilakukan menggunakan senjata tajam, seperti keris suci yang disebut sebagai Luk Kesiman.

5 dari 5 halaman

Tape Ketan

Di Hari Raya Galungan identik dengan tape ketan yang biasa disebut tape Galungan. Tape ini biasanya dibuat tiga hari sebelum Galungan berlangsung. Dibuat dengan ragi dalam proses fermentasi, tape ini juga diberi bawang putih untuk memberi aroma khas pada tape. Sementara daun suji digunakan untuk memberi warna hijau pada tape.

Gimana nih menurut kamu?

Beri Komentar