© Instagram @dartha_muggle
Hari Raya Galungan yang tahun ini jatuh pada Rabu (14/4/2021), merupakan momen di mana umat Hindu memperingati terciptanya alam semesta jagad raya beserta seluruh isinya.
Perayaan Galungan dimaksudkan agar seluruh umat Hindu mampu membedakan dorongan hidup antara adharma dan budhi atma (dharma:kebenaran) di dalam diri manusia. Kemudian kebahagiaan dapat diraih tatkala memiliki kemampuan untuk menguasai kebenaran.
Galungan sendiri berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya menang. Selain itu, kata Galungan juga memiliki makna yang serupa dengan Dungulan yang berarti menang. Galungan memberikan sebuah pemahaman bahwa niat dan usaha yang baik selalu akan menang, jika dibandingkan dengan niat dan usaha yang buruk.
Nah, apa saja ya tradisi saat galungan yang ada di Bali? Simak informasinya berikut ini yuk!
View this post on Instagram
Ketika Hari Raya Galungan dan Kuningan dirayakan, maka umat Hindu di Bali akan memasang penjor di sepanjang jalan. Kalau kamu belum tahu, penjot adalah janur kuning yang juga ada dalam adat masyarakat Jawa maupun Sunda.
Bagi masyarakat Hindu, penjor memiliki arti bahwa manusia hendaknya selalu melihat ke bawah dan menolong orang lain yang belum beruntung, sama seperti ujung penjor yang melengkung ke bawah.
© Diadona
Tradisi ini biasanya dilakukan menjelang Galungan hingga Hari Raya Galungan tibat. Dalam tradisi ini, masyarakat saling berbagi berupa panganan hingga olahan daging. Hal ini dilakukan untuk semakin mempererat persaudaraan antar umat Hindu.
Lamak dan gantungan dibuat dari bahan janur dan ron yang dirancang sedemikian rupa lalu dijarit. Setelah jadi, lamak dan gantungan akan dipasang di setiap pelinggih.
View this post on Instagram
Saat tradisi Ngurak, beberapa orang akan berada dalam kondisi kerasukan. Biasanya mereka juga berusaha untuk melukai dirinya sendiri. Ngurek ini biasanya dilakukan menggunakan senjata tajam, seperti keris suci yang disebut sebagai Luk Kesiman.
Di Hari Raya Galungan identik dengan tape ketan yang biasa disebut tape Galungan. Tape ini biasanya dibuat tiga hari sebelum Galungan berlangsung. Dibuat dengan ragi dalam proses fermentasi, tape ini juga diberi bawang putih untuk memberi aroma khas pada tape. Sementara daun suji digunakan untuk memberi warna hijau pada tape.
Gimana nih menurut kamu?
Manggung di Acara Nikahan, Ini Deretan Foto Tiara Andini Pakai Dress Bling-bling yang Bikin Salfok
Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun
Diskon Shopee Periode April 2024, Banjir Promo dan Voucher Belanja!
Spoiler One Piece 1112: Gorosei Terus Mengamuk di Egghead, Luffy Kewalahan?
Adik Via Vallen Dilaporkan Polisi terkait Dugaan Penggelapan Sepeda Motor
El Rumi Sudah Kenalkan Eca Aura ke Ahmad Dhani dan Para Personel Dewa 19, Makin Serius Nih?
Dituduh Terseret Kasus Korupsi Rp271 Triliun, Ayu Dewi Langsung Klarifikasi
Selamat, Alyssa Soebandono Melahirkan Anak Ketiga Berjenis Kelamin Perempuan
Tak Dimaafkan Nikita Mirzani, Lolly Diduga Kehabisan Uang sampai Jual Baju Bekas