Ciri-Ciri Puisi Lama dan Baru, Jenis dan Contoh Puisi Mantra

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Jumat, 5 Februari 2021 17:17
Ciri-Ciri Puisi Lama dan Baru, Jenis dan Contoh Puisi Mantra
Puisi lama masih terikat pada aturan puisi. Seperti apa sih ciri-ciri dan aturannya tersebut?

Seperti namanya, ciri-ciri puisi lama adal;ah puisi yang sudah ditulis bahkan sejak sebelum abad ke -20. Bahkan, nama penulisnya saja mungkin tak diketahui.

Menurut Kamus Besar Bahasa indonesia, puisi lama adalah puisi yang masih belum terpengaruh oleh puisi Barat. Contoh puisi lama seperti pantun, gurindam, syair, mantra, dan bidal.

Puisi lama ini masih terikat dengan aturan. Aturan yang dimaksud adalah:
- Jumlah larik dalam baris
- Jumlah suku kata atau kata dalam tiap-tiap larik
- Persamaan bunyi kata atau irama
- Punya bentuk yang tetap

Makna dalam pusi lama ini bisa diketahui dengan memahami kandungan kata yang ada dalam puisi tersebut. Caranya yaitu dengan menafsirkan arti dari setiap kata yang ada di dalamnya. Ini penting karena salah satu ciri-ciri puisi lama yaitu menggunakan kata yang memiliki makna konotasi.

1 dari 3 halaman

Ciri-Ciri Puisi Lama

Ciri-Ciri Puisi Lama © Diadona

Dikutip dari situs Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, ciri-ciri puisi lama yaitu:

- Tidak diketahui nama pengarangnya
- Penyampaian dari mulut ke mulut, sehingga merupakan sastra lisan
- Terikat pada aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima

Ingin tahu seperti apa contohnya? Nah ini nih contoh puisi lama yaitu puisi sawér.

Kadua kali kawitan
ku puji nu liliwatan
rohmat jeung kasalametan
mugi kapangkon panutan

Terlihat ciri-ciri puisi lama dalam satu bait puisi di atas, yakni rima akhir dengan pola a-a-a-a

Jenis Puisi Lama

Nah puisi lama ini ada beberapa jenis lho, antara lain:

Pantun

Pasti tahu kan apa yang dimaksud dengan pantun? Kalau lupa, kamu bisa membaca ulasan pada artikel Diadona berikut ini.

Gurindam

Gurindam adalah sebuah sajak di mana satu baitnya terdiri dari dua baris dan memiliki rima a-a, b-b, c-c dan seterusnya. Isinya adalah berupa nasihat atau petuah. Seperti ini nih cotnoh gurindam:

Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)

Barang siapa tinggalkan sembahyang (b)
Bagai rumah tiada bertiang ( b )

Jika suami tiada berhati lurus (c)
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )

Perhatikan gurindam tersebut, memuat ciri-ciri puisi lama yaitu keteraturan rima, jumlah kata dalam baris dan lainnya kan?

Syair

Adalah puisi lama di mana setiap bait terdiri dari empat baris dan setiap baris mengandung 8 - 12 suku kata. Sajaknya a-a-a-a dan seluruh barisnya adalah isi.

Contoh syair :

Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Negeri bernama Pasir Luhur (a)
Tanahnya luas lagi subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)
Raja bernama Darmalaksana (a)
Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)

Selain itu masih ada jenis puisi lama lainnya yaitu seloka, karmina, talibun dan mantra.

2 dari 3 halaman

Ciri-Ciri Puisi Lama dan Puisi Baru

Ciri-Ciri Puisi Lama © Diadona

Sedangkan yang dimaksud dengan puisi baru yaitu puisi yang bebas dan nggak terikat dengan aturan seperti halnya ciri-ciri puisi lama. Puisi baru ngak lagi terikat dengan aturan jumlah baris, suku kata, maupun rima.

Ciri-ciri pusi baru antara lain:

a. bentuk yang rapi, simetris
b. Di setiap baris atasnya sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
c. Pada tiap gatranya terdiri dari dua kata (pada umumnya) 4-5 suku kata
d. Umumnya puisi empat seuntai
e. Persajakan akhir yang teratur
f. Menggunakan pola sajak pantun dan syair walaupun dengan pola yang lain

Biar nggak bingung dengan ciri-ciri puisi baru, seperti ini nih contohnya:

Aku (Karya: Sam Haidy)

Aku adalah dongeng sebelum tidur
yang setia mendaur diri
meski selalu terpenggal
oleh gilotin matamu.
Aku adalah kisah tak tuntas
yang berulang kali kau tebas
hanya untuk kembali
bertunas dan bertunas lagi

3 dari 3 halaman

Ciri-Ciri Puisi Lama Mantra

Mantra adalah salah satu jenis dari puisi lama. Oh, mugnkin kamu pernah mendengar kosa kata mantra berkaitan dengan hal-hal yang mistis ya?

Ini karena mantra sendiri berasal dari bahasa sansekerta yakni 'mantra' atau manir' yang merujuk pada kata yang ada di kitab Veda. Dalam masyarakat Melayu, mantra biasa dikenal sebagai seru, jampi, atau serapah.

Melansir Seputar Ilmu, mantra adalah susunan kata atau kalimat khusus yang memiliki arti kekuatan gaib dan susunan kata dengan unsur puisi. Mantra memiliki ciri-ciri puisi lama berupa rima dan irama.

Ciri-ciri pusi lama mantra

1. Terdiri dari rangkaian kata yang memiliki rima
2. Isinya berhubungan dengan kekuatan ghaib
3. Dibuat untuk tujuan tertentu
4. isi dan konsep dari mantra yaitu menggambarkan kepercayaan masyarakat di masa tersebut
5. Berisi perintah atau rayuan
6. Memakai kesatuan pengucapan
7. Bukan dibuat, mantra justru didapat dari cara yang ghaib lho, misalnya dari pemberian, warisan atau mimpi.
8. Mantra adalah sesuatu yang utuh Artinya, setiap bagian-bagiannya nggak bisa dipahami secara terpisah.
9. Mementingkan keindahan bunyi
10. Terdapat kecenderungan esoteric atau khusus pada setiap kata-katanya

Ada beragam jenis mantra tergantung pada tujuannya, mulai dari mantra pagar diri, pengobatan, pakabsih atau untuk cinta kasih, juga mantra tundik dan mantra saat berhadapan dengan musuh.

Contoh mantra untuk pengobatan sakit perut:

Gelang-gelang si gali-gali
malukut kepala padi
Air susu keruh asalmu jadi
aku sapa tidak berbunyi

Nah udah tahu kan seperti apa sih ciri-ciri puisi lama. Semoga uraian Diadona barusan bisa membuat kamu paham ya!

Beri Komentar