Chintami Atmanagara Ungkap Kronologi Soal Dugaan Penganiayaan yang Dilakukan Anaknya

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Kamis, 10 September 2020 12:31
Chintami Atmanagara Ungkap Kronologi Soal Dugaan Penganiayaan yang Dilakukan Anaknya
Kejadian bermula karena korban tak mau meninggalkan rumah Chintami. Padahal, Chintami dan keluarga merasa tak nyaman dengan sikap korban.

Putra Chitamin Atmanagara, Dio Alif Utama yang juga merupakan musisi dilaporkan ke polisi karena kasus penganiayaan. Dari keterangan korban, tindakan penganiayan terjadi di rumah Chintami pada 31 Juli lalu. Chintami malah disebut terlihat bahagia saat putra semata wayangnya menganiaya korban.

Korban yang bernama Deanni Ivanda sebelumnya disebut mendapatkan pukulan dan tendangan dari Dio. Namun, inilah klarifikasi dari  pihak Chintami Atmanagara dalam wawancara yang diunggah di kanal youtube MOP Channel (9/9).

 

1 dari 9 halaman

chintami dan Alif Berniat Membantu Korban

Dio Alif anak Chintami Atmanegara © Diadona

Korban memang disebutkan tinggal bersama di rumah Chintami dan bekerja sebagai adminnya. Namun, Chitami membantah bahwa Dea adalah karyawannya. Semua bermula dari permintaan Alif kepada Chintami untuk menampung Dea, temannya, yang baru saja di-PHK dari pekerjaannya dan nggak bisa membayar kos-kosan.

" Alif ingin membantu karena dia ngak tahu mau tinggal di mana dan keluarganya nggak ada. Lagi masa-masa korona, waktu itu bulan Mei kalau nggak salah. Ya namanya Alif ingin menolong temannya ya sudah lah tinggal di rumah," cerita Chintami.

2 dari 9 halaman

Chintami Sebut Dea Pernah Menjadi Admin IG-nya

Namun setelah sebulan lebih dirinya menerima Dea, Chintami merasa tak nyaman karena sikap Dea yang suka pergi malam dan pulang pagi. Dia juga pernah memberikan nasihat kepada Dea, yang menurut Chitami memiliki gaya hidup tak seperti perempuan pada umumnya. Merasa kasihan, Chitami juga menawarkan Dea untuk menjadi admin live IG jualannya.

" Saya akhirnya berinisiatif karena dia nggak punya biaya malah kos-kosannya yang lama tidak dibayar, jadi saya tawarkan pekerjaan. Waktu itu saya berjualan live IG. Saya tawarkan untuk jadi admin. Jadi dia bukan karyawan saya karena saya menarkan dia. Saya panggil sering juga saya kasih nasehat. Trus akhirnya dia mau jadi admin."

" Saya terenyuh saja, orang tuanya nggak ada, ada tapi jauh di Bali. Trus gitu ya sudah, kalau mau jadi admin, harus bisa bangun pagi karena jadi admin kan jam 8 pagi harus stand by.

3 dari 9 halaman

Keluarga Tak Nyaman dengan Sikap Korban

Dio Alif Anak Chintami Atmanagara © Diadona

Namun, ternyata hal itu tak bertahan lama. Dea disebut hanya dua kali menjadi adminnya. Setelah menerima uang, Chintami berpikir sudah saatnya Dea untuk mencari tempat tinggal yang lain. Tapi sebaliknya, perilaku Dea disebut makin tak karuan.

" Pergi nggak bilang. Pulang pagi. Pintu digembok pun dia loncat dari pagar. Dia tidur dari pagi dia pulang, lalu 24 jam nggak keluar-keluar dari kamar. Kamar digedor-gedor tak dibuka," lanjut Chintami.

Khawatir terjaid hal-hal yang tak diinginkan, Chintami memutuskan untuk memanggil Dea. Dirinya tak nyaman dengan attitude Dea, juga ada rasa was-was dan takut karean menerima Dea untuk tinggal di rumahnya.

4 dari 9 halaman

Belum Menerima Panggilan Kepolisian

Klarifikasi Chintami Atmanagara © Diadona

Terkait dengan dugaan kekerasan, Jasmine, sahabat Chintami yang berprofesi sebagai pengacara dan saat itu mendampingi Chintami, mengungkapkan pihaknya belum menerima panggilan dari pihak kepolisian sehingga belum ada klarifikasi yang bisa pihaknya sampaikan.

" Mungkin nanti setelah kita dapat panggilan, setelah kita di-BAP kalau teman-teman datang lagi, tanya lagi, bisa kita jelasin di situ," ujarnya.

5 dari 9 halaman

Kronologi Kejadian versi Chintami

Klarifikasi Chintami Atmanagara © Diadona

Chitami mengiyakan bila dirinya ada di lokasi saat sedang kejadian karena dirinyalah yang memberikan nasihat kepada Dea. Tapi, itu cuman berlangsung selama lima menit.

" Trus dia juga nantang-nantang terus dengan bahasa kasar. Terus udah gitu saya, ah sudahlah daripada nanti saya nanti kepancing, jadi saya udah dulu ya kalau gitu ngomong begini salah ngomong begitu salah, udah deh mamah turun dulu masih banyak kerjaan. Nah waktu saya turun itu, sayam ulai denger dia teriak-teriak di atas, trus saya denger dia juga mecahin barang. Saya denger walaupun itu di tangga,"

" Alif ngomong gini " Udah Dea, lu pergi aja dari rumah gue, sekarang lu cabut aja deh," lanjutnya.

6 dari 9 halaman

Dea Sempat Tak Mau Keluar dari Rumah Chintami

Dio Alif Anak Chintami Atmanagara © Diadona

Saat kejadian tersebut, Jasmine bercerita kalau Dea-lah yang memecahkan barang, bukannya Alif.

" Dea yang memecahkan barang jadi jangan salah sangka di sini, Dea yang memulai. Setelah kami turun Dea mecahin barang, mungkin mau nimpuk teh Tami tapi nggak berani, yang dia pecahin itu vas bunga besar. Trus reaksi Alif, Alif malah ambil sapu dia malah nyapuin," beber Jasmine.

" Trus dia ngelmpar apa lagi ke pintu, " Ngapain sih lu, lu keluar" , Alif bilang begitu. " Gue nggak mau keluar. gue mau tinggal di sini," kata Jasmine menirukan ucapan Dea.

Chitami akhirnya memutuskan keluar dan memanggil pembantunya untuk meminta tolong kepada satpam.

" Satpam dateng dua orang. Saya bilang " Tolong tolong dong ada anak ngamuk-ngamuk nggak mau keluar dari rumah saya. Trus satpamnya naik ke atas. Satpamnya itu mau pegang-pegang dia juga ngamuk, Alif juga megang, trus dia ngamuk, dia berontak akhirnya sama satpam dibawa turun, ditarik. Tapi dia sempet gini " Awas ya tante, awas ya tante."

7 dari 9 halaman

" Dia ngancem-ngancem selama dia dipapah sama dua orang sekurity itu. Trus dia keluar dari pagar, diam menepis satpam, trus satpam juga diajak ribut. Saya liat dari atas, satpam didorong bahunyanya diajak ribut trus satpam jadi ribut sama dia. Dia lepas tangannya trus dia mau masuk ke dalam tapi dipegang lagi sama satpam,"

Akhirnya, Chintami memutuskan untuk memanggil pihak kepolisian dan Dea masih terus mengamuk di depan pagar rumahnya, hingga menendang-nendang mobil Alif.

" Dia tendang mobi Alif, saya liat dari atas. Saya bilang " Alif mobil kamu' trus dia bilang " Ancurin aja Dea, mobil gue diasuransi kok," cerita Chintami.

8 dari 9 halaman

Yang tak kalah membuat bingung, ternyata Dea selama ini menumpang di rumah Chintami dengan membawa banyak barang-barang yang tak diketahui Chintami sebelumnya. Padahal saat pertama kali datang, Dea hanya membawa satu tas ransel dan satu buah kresek.

" Tapi saya bingung kapan dia bawa barangnya ke sini yaa gitu kok saya sebagai yang punya rumah nggak tahu. Tetnyata malam hari dia mulai masukin ini, sampai ada lemari," lanjutnya.

Jasmine juga mengomentari video Dea yang diambil saat sedang dianiaya. Menurutnya, hal tersebut tak wajar dilakukan oleh seorang korban penganiayaan.

" Dan saat itu hari itu, kita nggak lihat Dea dalam keadaan normal ya. Dalam keadaan normal yang kayak kita sehat, bisa ngomong jelas, itu enggak. Itu di video itu suara dia kan agak-agak pelo ya dan kalau memang orang yang bener-bener dianiaya, disakitin kan mana dia sempet kan, kalo kita dainiaya kita beneran sakit banget, kita udah nyelametin diri dulu. Tapi kan kalau kita bisa lihat kan memang dia memang sengaja mau panson ya," terang Jasmine.

9 dari 9 halaman

Sebelumnya, dirinya sempat berdiskusi dengan Chintami untuk melaporkan balik Dea dengan tuduhan pencemaran nama baik. Namun, Chintami merasa tak perlu melakukannya.

" Sekarang gini apa iya seseorang yang sudah ditolong dengan baik hati kitanggka tahu sapa dia kita kasih tempat tinggal makan uang, kemudian kita aniaya atas dasar apa?" pungkasnya.

Wah, ternyata seperti itu lho klarifikasi dari Chintami. kita tunggu kelanjutan kasusnya ya!

Beri Komentar