Uya Kuya Maafkan Ibu-Ibu yang Menjarah AC, Beri Uang dan Pelukan Haru

Reporter : Kojiro Hyu
Kamis, 4 September 2025 15:18
Uya Kuya Maafkan Ibu-Ibu yang Menjarah AC, Beri Uang dan Pelukan Haru
Hal ini semakin mempertegas bahwa yang dilakukan Uya bukan sekadar “aksi kamera,” melainkan niat tulus untuk membantu.

Rumah Uya Kuya, presenter sekaligus anggota DPR RI, ikut menjadi sasaran penjarahan saat terjadi kerusuhan beberapa waktu lalu. Massa yang datang merusak pagar, mencoret dinding, hingga mengambil sejumlah barang rumah tangga. Salah satu yang ikut diambil adalah unit AC indoor yang menempel di rumahnya.

Bagi Uya Kuya dan keluarga, kejadian ini jelas mengejutkan. Bagaimana tidak, rumah yang seharusnya menjadi tempat paling aman justru porak-poranda akibat ulah massa. Namun dari balik kejadian itu, muncul kisah lain yang justru menyentuh hati banyak orang.

1 dari 5 halaman

Sosok Ibu yang Mengembalikan AC

Ibu-Ibu Kembalikan Barang Jarahan ke Uya KuyaIbu-Ibu Kembalikan Barang Jarahan ke Uya Kuya © 2025 tiktok.com/@leylemager_

© 2025 tiktok.com/@leylemager_

Beberapa hari setelah kerusuhan, muncul seorang ibu paruh baya berbaju biru. Dengan wajah penuh penyesalan, ia datang menemui Uya Kuya dan istrinya, Astrid, untuk mengembalikan AC yang sempat dijarahnya. Dalam video yang beredar di media sosial, ibu tersebut tak kuasa menahan tangis.

Rupanya, ibu ini hidup dalam kondisi ekonomi yang sangat sulit. Ia hanya memiliki penghasilan sekitar Rp30 ribu sehari, sambil merawat cucu penyandang disabilitas. Keterdesakan itulah yang membuatnya ikut terbawa arus penjarahan. Namun rasa bersalah akhirnya mendorongnya kembali, membawa AC yang sudah ia ambil, sekaligus meminta maaf.

2 dari 5 halaman

Pelukan Uya dan Astrid

Ibu-Ibu Kembalikan Barang Jarahan ke Uya KuyaIbu-Ibu Kembalikan Barang Jarahan ke Uya Kuya © 2025 tiktok.com/@leylemager_

© 2025 tiktok.com/@leylemager_

Momen haru terjadi ketika ibu tersebut menangis sambil memeluk Astrid. Bukannya marah atau menyalahkan, Astrid justru menenangkan dengan penuh kasih sayang. Uya Kuya yang berada di sampingnya pun ikut menenangkan.

Alih-alih membawa kasus ini ke jalur hukum, Uya Kuya berkata dengan tegas bahwa ia telah memaafkan ibu itu. “ Ibu bebas, sudah nggak dilanjutin,” ucapnya dalam video yang viral. Kalimat singkat itu seolah melepaskan beban berat yang dipikul si ibu.

3 dari 5 halaman

Uang sebagai Simbol Kepedulian

Ibu-Ibu Kembalikan Barang Jarahan ke Uya KuyaIbu-Ibu Kembalikan Barang Jarahan ke Uya Kuya © 2025 tiktok.com/@leylemager_

© 2025 tiktok.com/@leylemager_

Tak berhenti di situ, Uya Kuya kemudian merogoh tasnya dan memberikan sejumlah uang pecahan Rp50 ribuan kepada ibu tersebut. Uang itu bukan untuk mengganti kerugian, melainkan sebagai bentuk kepedulian.

“ Nih, buat jajan cucu,” kata Uya sembari menyodorkan uang. Ibu itu kembali menangis, kali ini sambil memeluk Astrid lebih erat. Astrid pun menambahkan pesan lembut, “ Udah, buat jajan cucu, buat keluarga, hidup yang baik ya.”

Gestur itu membuat suasana semakin mengharukan. Bagi ibu tersebut, uang dan maaf itu lebih berarti daripada apa pun—sebuah simbol bahwa masih ada kemanusiaan di tengah amarah dan kekacauan.

4 dari 5 halaman

Reaksi Netizen

Ibu-Ibu Kembalikan Barang Jarahan ke Uya KuyaIbu-Ibu Kembalikan Barang Jarahan ke Uya Kuya © 2025 tiktok.com/@leylemager_

© 2025 tiktok.com/@leylemager_

Aksi Uya Kuya dan Astrid ini sontak mendapat banyak pujian dari warganet. Banyak yang menilai, tak mudah bagi seseorang yang rumahnya dijarah untuk bisa langsung memaafkan. Namun Uya dan Astrid menunjukkan sikap dewasa, memilih empati ketimbang dendam.

Komentar netizen rata-rata menyebut bahwa apa yang dilakukan Uya adalah teladan. Ada yang menulis, “ Bisa saja beliau marah dan melaporkan, tapi justru memilih memeluk. Salut!” Ada pula yang berharap lebih banyak tokoh publik meniru sikap serupa, mengedepankan kemanusiaan di atas ego.

5 dari 5 halaman

Rencana Uya Kuya

Tak berhenti pada momen pertemuan itu, Uya Kuya bahkan menyebut dirinya ingin suatu saat nanti datang ke rumah ibu tersebut. Bukan untuk menuntut, melainkan untuk menjalin silaturahmi. Hal ini semakin mempertegas bahwa yang dilakukan Uya bukan sekadar “ aksi kamera,” melainkan niat tulus untuk membantu.

Beri Komentar