© Buzzfeednews.com
Perlakuan rasis memang tidak pernah hilang di Amerika Serikat. Tidak hanya kepada warga kulit hitam, orang-orang muslim di Amerika Serikat pun juga mengalaminya.
Baru-baru ini perlakuan rasis diterima oleh seorang wanita muslim di AS. Wanita tersebut mendapatkan perlakuan rasis dari pegawai Starbucks.
Dikutip dari Buzzfeed News, seorang wanita muslim di Amerika bernama Aishah mendapatkan perlakuan rasis dari seorang pegawai Starbucks. Ketika ia memesan minuman, bukan nama Aishah yang tertulis di cup pesanannya, melainkan tulisan ISIS.
Pada tanggal 1 Juli, Aishah dan seorang temannya sedang berada di Starbucks untuk membeli minuman. Demi keamanan Aishah, ia tidak menggunakan nama belakangnya saat memesan minuman tersebut.
Namun, bukan Aishah yang tertulis dalam gelas pesanannya, melainkan tulisan ISIS.
" Aku sangat kaget karena karena hal seperti ini terjadi padaku," ucap Aishah. Aishah mengatakan kalau hal tersebut dapat terjadi padanya karena ia menggunakan hijab dan masker.
Gelas Starbucks Bertuliskan ISIS © buzzfeednews.com
" Hal ini menandakan kalau islamofobia nyata dan berada di sekitar kita," ucap Mohamed Ibrahim, wakil direktur Dewan Hubungan Amerika-Islam di Minnesota, pada konferensi pers Senin kemarin tentang kejadian tersebut.
Organisasi tersebut membantu Aishah mengajukan aduan kepada Departemen HAM Minnesota di hari yang sama.
Aishah mengatakan kalau barista di Starbucks tersebut menuliskan ISIS di gelasnya karena ia tidak mendengarnya secara jelas. Saat itu manajer dari Starbucks tersebut datang dan mengatakan kalau hal tersebut hanyalah kesalahan pengucapan saja.
Namun, Aishah tidak dapat menerima alasan tersebut. " Jika seseorang memesan minuman di Starbucks, jika sang barista tidak tahu ejaan namamu, maka ia akan memintamu untuk mengejanya," jelas Aishah.
Manajer tersebut pun memberikan Aishah minuman gratis dan voucher sebesar 25 Dolar sebagai tanda permintaan maaf.
Gelas Starbucks Bertuliskan ISIS © buzzfeednews.com
Target, selaku pihak yang mengoperasikan Starbucks di lokasi tersebut, mengatakan bahwa mereka sangat menyesal atas hal yang dialami Aishah tersebut. Mereka pun meminta maaf kepada wanita berusia 19 tahun tersebut.
Juru Bicara Target juga mengatakan setelah dilakukan penyelidikan internal, itu bukanlah tindakan yang di sengaja tetapi merupakan kesalahan yang seharusnya tidak terjadi. Perusahaan pun mengatakan bahwa mereka akan memberikan pelatihan tambahan kepada barista yang bersangkutan.
Nyatanya, hal serupa pernah terjadi sebelumnya di Philadelphia. Kejadiannya pun sama-sama terjadi di Starbucks.
Saat itu pemuda dengan pakaian Timur Tengah bernama Aziz memesan minuman di Starbucks. Namun, tulisan di puc pesanannya bukanlah Aziz, melainkan ISIS.
Ilustrasi Starbucks © unsplash.com/Naufal Giffari
Wah kok bisa salah gitu sih. Fatal banget itu kesalahannya.
Adi Utarini: Ilmuwan Perempuan Indonesia yang Membuat Dengue Tak Lagi Menakutkan
Shahnaz Indira, Model Curvy Indonesia yang Mendunia Lewat London dan New York Fashion Week
Perjalanan Laras Sekar, Model Asal Balikpapan yang Menembus Panggung Mode Dunia
Hannah Einbinder Menang Emmy 2025, Serukan Free Palestine di Atas Panggung
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak