BTS Melenggang ke White House, Temui Presiden Joe Biden untuk Diskusi tentang Diskriminasi Anti-Asia

Reporter : Olivia Lidya Elsanty
Jumat, 27 Mei 2022 11:33
BTS Melenggang ke White House, Temui Presiden Joe Biden untuk Diskusi tentang Diskriminasi Anti-Asia
Kunjungan BTS berkaitan dengan perayaan AANHPI Heritage Month.

Boygroup BTS dikabarkan akan mengunjungi White House atau Gedung Putih minggu depan dalam rangka perayaan AANHPI Heritage Month. Rencananya, BTS akan bertemu Presiden Joe Biden untuk berdiskusi tentang meningkatnya kejahatan kebencian dan diskrimasi anti-Asia di Amerika Serikat.

Melansir dari Billboard, pertemuan ini dijadwalkan pada Selasa (31/05) mendatang. Mereka akan berbicara dengan panglima tertinggi tentang inklusi dan representasi Asia, sekaligus upaya Joe Biden dalam membendung gelombang kejahatan kebencian terhadap orang-orang keturunan Asia.

1 dari 4 halaman

" Presiden Biden sebelumnya telah berbicara tentang komitmennya untuk memerangi gelombang kejahatan kebencian anti-Asia dan menandatangani Undang-Undang Kejahatan Kebencian COVID-19 pada Mei 2021 untuk menyediakan sumber daya bagi penegak hukum untuk mengidentifikasi, menyelidiki, dan melaporkan kejahatan kebencian dan memastikan bahwa Informasi kejahatan rasial lebih mudah diakses oleh komunitas AA dan NHPI," ujar rilis dari White House.

2 dari 4 halaman

Sebuah laporan dari Center for the Study of Hate and Extremism, baru-baru ini menyatakan jika tingkat kebencian anti-Asia meningkat hingga 339% pada tahun 2021. New York, San Fransisco, dan Los Angeles, melampaui rekor tahun 2020.

" Presiden Biden dan BTS juga akan membahas pentingnya keragaman dan inklusi serta platform BTS sebagai duta muda yang menyebarkan pesan harapan dan kepositifan ke seluruh dunia," lanjut pernyataan tersebut.

Kunjungan ini akan dilakukan satu minggu setelah Joe Biden kembali dari perjalanan pertamanya ke Asia sebagai presiden.

3 dari 4 halaman

Grup ini juga merilis pernyataan mereka tentang pengalaman saat mengalami diskriminasi tahun lalu.

" Kami mengingat saat-saat ketika kami menghadapi diskriminasi sebagai orang Asia. Kami telah menanggung sumpah serapah tanpa alasan dan diejek karena penampilan kami. Kami bahkan ditanya mengapa orang Asia berbicara dalam bahasa Inggris," ujar mereka melalui tweet.

Beri Komentar