Bikin Ngilu, Aparatur Negara Siksa ART dengan Bubuk Lada dan Cabai Disiram ke Mata

Reporter : Kurnia
Jumat, 28 Oktober 2022 12:06
Bikin Ngilu,  Aparatur Negara Siksa ART dengan Bubuk Lada dan Cabai Disiram ke Mata
ASN tersebut juga menendang sampi ARTnya pincang dan minus 4

Heboh pengakuan seorang Asisten Rumah Tangga (ART) bernama Riski Nur Askia yang disiksa majikannya di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Diketahui bos dari ART tersebut adalah salah satu Araparatur Sipil Negara (ASN) di Jakarta.

Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko ikut menyoroti kasus penyiksaan yang dilakukan oleh aparatur negara tersebut.

1 dari 6 halaman

Diketahui korban didampingi Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah tangga (JALA PRT) bertandang ke Kantor Staf Presiden (KSP) pada Selasa (25/10) lalu.

Koordinator Nasional Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah tangga (JALA PRT), Lita Anggraini, korban mendapatkan penyiksaan sejak Juni 2022 hingga 22 Oktober 2022. Berikut kronologinya.

2 dari 6 halaman

Kronologi Penyiksaan

ART bernama Riski Nur Askia itu mengalami penyiksaan sejak diterima sebagai pegawai di salah satu rumah milik ASN yang sebelumnya belum ia ketahui.

" Dia tidak tahu diarahkan bekerja di mana, tidak tahu identitasnya. Dia hanya percaya akan disalurkan bekerja, kemudian dijemput oleh si pemberi kerja si pelaku," kata Lita yang dikutip dari laman Liputan6.com pada Jumat, (28/10/2022).

Penyiksaan

Tak langsung mendapatkan penyiksaan, Riski diketahui bekerja dengan aparatur negara tesebut sejak Mei. Bulan kedua, tepatnya sejak bulan Juni 2022 Riski mulai disiksa oleh bosnya.

" Bulan pertama diperlakukan baik bulan berikutnya ketika dia bekerja mulai dia mengalami kekerasan," ujar dia.

Diforsir, korban selalu mendapatkan siksaan ketika melakukan kesalahan hingga tak pernah diberikan waktu untuk beristirahat oleh bosnya.

" Dia (korban) ditendang. Kalau dia mengantuk matanya disiram air cabai dan air lada sampai sakit," ujar dia.

3 dari 6 halaman

Korban Mengalami Luka-luka hingga Pincang

Bikin ngilu, korban penyiksaan itu diketahui sampai mengalami banyak bekas luka hingga minus 4 lantaran sering disiksa, ditendang, dan disiram bubuk lada.

" Kemudian telingganya juga dilempar dengan gelas kaca sampai luka dan bernanah kemudian dia pincang karena sering di tendang," terang Lita.

Ditelanjangi Sebagai Ancaman

Semakin bikin ngilu, Aparatur Negara tersebut bahkan melakukan tindakan tak senonoh dengen menelanjangi ARTnya untuk difoto sebagai ancaman untuk tidak melaporkan masalah penyiksaannya.

" Kemudian difoto dan diancam kalau dia melaporkan fotonya akan disebar," ujar dia.

4 dari 6 halaman

Gaji Tidak Sesuai

Lita mengatakan, Rizki selama bekerja hanya mendapatkan upah Rp600 perbulan yang dari perjanjian awal. Diketahui penyiksaan berakhir ketika pelaku mengantarkan korban ke Terminal Kampung Rambutan untuk pulang.

" Rp 1,8 juta terus tinggal Rp 600 per-bulan karena terus dipotong dipotong. Pelaku menyuruh korban pulang," ujar dia.

Laporan Keluarga

Lita menerangkan, Paman Rizki yang merupakan staf Kepala Desa Cibadak tak terima melihat kondisi keponakan.

" Kita sudah buat pengaduan ke KSP. Moeldoko sudah perintahkan Kabareskrim, dan Kabareskrim langsung menindaklanjuti," ujar dia.

5 dari 6 halaman

ASN Pelaku Penyiksaan

Lita menerangkan, berdasarkan hasil wawancara dengan korban diketahui bahwa pelaku berlatar belakang ASN.

" Kita belum tahu ASN mana dia. Ini mau kita cek sejauh mana perkembangannya, apakah pelaku ditahan, itu kan sudah berapa lapis ya dari pelanggaran KDRT, TPKS, dan tindak pidana perdagangan orang," uajr dia.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan membenarkan adanya kasus tersebut. Zulpan menerangkan, pihaknya berencana memeriksa korban di RSPAD.

" Untuk korban saat ini sedang dalam penanganan medis di RSPAD. Kami sedang melengkapi mindik, dan rencana besok kami akan BAP korban di RSPAD, karena kemarin masih belum bisa di mintai keterangan dan dari DR Melisa minta waktu 3 hari untuk korban supaya beristirahat dahulu," katanya pada Jumat, (28/10).

Beri Komentar