Zeena Ali, Perwira Polisi Pertama Selandia Baru yang Berhijab, Ini Sosoknya

Reporter : Hevy Zil Umami
Selasa, 1 Desember 2020 19:31
Zeena Ali, Perwira Polisi Pertama Selandia Baru yang Berhijab, Ini Sosoknya
Kisah sukses wanita Muslim terus bergema di seluruh dunia, dengan semakin banyak wanita mencapai dan memecahkan rekor sambil mempertahankan keyakinan mereka.

Di Selandia Baru, Zeena Ali membuat sejarah, dia menjadi polisi berhijab pertama di negara itu. Ali, 30, bergabung dengan Kepolisian Selandia Baru, setelah serangan teror di Christchurch pada 2019.

Lulus bulan lalu, dia sekarang menjadi perwira pertama dalam sejarah Kepolisian Selandia Baru yang mengenakan jilbab. Sejak Kepolisian Selandia Baru, mereka mengizinkan jilbab menjadi bagian dari seragam resmi mereka.

1 dari 4 halaman

Bangga Wakili Komunitas Muslim

Ilustrasi Bendera Selandia Baru © Diadona

“ Senang sekali bisa bertugas dan tetap memakai hijab sebagai seragam saya di Kepolisian Selandia Baru,” ujarnya seperti dikutip Sahijab dari About Islam, Selasa 1 Desember 2020.

" Saya pikir melihat itu, lebih banyak wanita Muslim yang ingin bergabung juga," tambahnya.

Lahir di Fiji dan pindah ke Selandia Baru saat kecil, Ali mengaku bangga bisa mewakili komunitas Muslim dan khususnya wanita Muslim.

2 dari 4 halaman

Dedikasi untuk Kurangi Kejahatan

Polwan Berhijab Pertama Selandia Baru © Diadona

Dia menambahkan bahwa dia memutuskan untuk bergabung dengan polisi, setelah teror di Christchurch, yang menewaskan 51 Muslim.

" Kami membutuhkan lebih banyak wanita Muslim untuk membantu masyarakat," tambahnya, menunjukkan bahwa kebanyakan dari mereka terlalu takut untuk berbicara dengan polisi dan mungkin akan menutup pintu depan jika seorang pria muncul untuk berbicara dengan mereka.

" Jika kita memiliki lebih banyak wanita yang tampil di depan yang lebih beragam, maka kita dapat mengurangi lebih banyak kejahatan."

3 dari 4 halaman

Sejarah Muslim di Selandia Baru

Polwan Berhijab Pertama Selandia Baru © Diadona

Muslim di Selandia Baru, baru diikuti oleh sekitar satu persen dari total populasi. Mereka berasal dari imigran Muslim Asia Selatan dan Eropa Timur, yang menetap di Selandia Baru dari awal 1900-an hingga 1960-an.

Imigrasi Muslim skala besar dimulai pada 1970-an, dengan kedatangan orang Indian Fiji, diikuti pada 1990-an oleh pengungsi dari berbagai negara yang dilanda perang. Islamic center pertama dibuka pada tahun 1959, dan saat ini terdapat beberapa masjid dan dua madrasah.

Sementara itu, ada beberapa kasus lain di mana polisi wanita muslim berhasil memperjuangkan hak berhijabnya. Misalnya pada tahun 2016, Turki mengizinkan petugas polisi wanita memakai jilbab.

4 dari 4 halaman

Negara Lain yang Terapkan Aturan Serupa

Polwan Berhijab Pertama Selandia Baru © Diadona

Langkah tersebut diikuti sebelumnya oleh Kepolisian Skotlandia, yang menyatakan jilbab sebagai bagian dari seragam mereka, mendorong lebih banyak wanita Muslim untuk mempertimbangkan karir di kepolisian.

Demikian pula di Kanada, pemerintah mengumumkan pada tahun 2016 bahwa Polisi Berkuda Kanada akan mengizinkan petugas mengenakan jilbab sebagai bagian dari seragam mereka, dengan harapan dapat meningkatkan jumlah rekrutan perempuan Muslim.

Beri Komentar