5 Sosok Atlet Berhijab Plus Segudang Prestasi yang Menakjubkan, yuk Kenalan!

Reporter : Hevy Zil Umami
Senin, 30 November 2020 21:27
5 Sosok Atlet Berhijab Plus Segudang Prestasi yang Menakjubkan, yuk Kenalan!
Saat ini, semakin banyak atlet yang mengenakan hijab yang mampu berprestasi.

Mereka bisa menjadi inspirasi bagi atlet muslim lainnya. Atlet hijab muncul dari berbagai cabang olahraga. Dari wushu, angkat besi, panjat tebing, hingga tinju.

Berikut lima atlet berhijab dengan prestasi menakjubkan:

1 dari 5 halaman

1. Lindswell Kwok (Wushu-Indonesia)

Ilustrasi Atlet Wanita Berhijab © Diadona

Lindswell Kwok dikenal sebagai Ratu Wushu Indonesia. Ia mempersembahkan medali emas Asian Games 2018 untuk Indonesia. Prestasi ini melengkapi prestasinya yang telah mengoleksi lima medali emas di Kejuaraan Dunia sejak 2009.

Di level SEA Games, ia telah meraih medali emas sejak 2011 di Jakarta, 2013 Myanmar, 2015 Singapura, dan Malaysia 2017. Lindswell memutuskan pensiun setelah Asian Games 2018.

Tak lama setelah pensiun, Lindswell menjadi mualaf dan menikah dengan sesama atlet wushu, Achmad Hulaefi pada 9 Desember 2018. Kini, penampilan Lindswell sudah berubah total dengan hijab syar'i.

2 dari 5 halaman

2. Ibtihaj Muhammad (Anggar-Amerika Serikat)

Ilustrasi Atlet Wanita Berhijab © Diadona

Ibtihaj membuat sejarah sebagai atlet Amerika pertama yang mengenakan jilbab di Olimpiade. Ini terjadi di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Wanita kelahiran New Jersey ini menyabet berbagai prestasi di kejuaraan anggar dunia, yakni medali emas tahun 2014 dan medali perunggu tahun 2011, 2012, 2013, dan 2015.

Seperti dilansir fusion.net, Ibtihaj membagikan kisah inspiratifnya mengenakan jilbab di The Ellen DeGeneres Show. Ia tampaknya bertekad untuk menjaga keyakinannya dan mengukir prestasi di dunia olahraga.

“ Saya mencoba olahraga yang berbeda saat saya besar nanti. Dalam setiap olahraga, ibu saya selalu berganti seragam dengan menambahkan baju lengan panjang atau celana panjang,” kata Ibtihaj.

3 dari 5 halaman

3. Zeina Nassar (Tinju-Jerman)

Ilustrasi Atlet Wanita Berhijab © Diadona

Nassar saat ini menjadi juara bertahan Berlin Boxer dan German Women's Elite Championship di kelas 57 kg pada tahun 2018. Nassar memulai karirnya sebagai petinju profesional pada tahun 2019. Atlet Jerman yang juga berdarah Lebanon ini menjadi petinju pertama yang memakai pakaian tersebut. hijab di Jerman.

Awalnya, Nassar dilarang berlomba mengenakan hijab karena peraturan dari International Boxing Association yang melarang penggunaan semua atribut agama, termasuk hijab, dalam kompetisi. Perjuangan Nassar dan para pelatihnya akhirnya membuahkan hasil. Peraturan terkait penggunaan hijab juga telah berubah.

“ Ini menyadarkan saya, yang saya perjuangkan bukan untuk diri saya sendiri, tapi untuk semua wanita berhijab yang merasa dibatasi. Ini (perubahan aturan) semoga menjadi momen kemenangan sepanjang karir saya,” kata Nassar seperti dikutip Material Magazine.

4 dari 5 halaman

4. Aries Susanti Rahayu (Panjat tebing-Indonesia)

Ilustrasi Atlet Wanita Berhijab © Diadona

Atlet panjat tebing Indonesia, Aries Susanti Rahayu, mencuat namanya usai berhasil menyumbangkan medali emas Asian Games Jakarta-Palembang 2018 kepada kontingen Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, ia menyumbangkan dua medali emas dari kategori estafet kecepatan putri dan estafet kecepatan putri.

Prestasi Aries tak berhenti sampai di situ. Sepanjang 2018, ia berhasil mengoleksi medali emas dari berbagai ajang internasional. Wanita asal Grogoban, Jawa Tengah ini bahkan dijuluki Spiderwoman.

Pada 19 Oktober 2019, Aries kembali memenangkan gelar juara dunia pada IFSC Worldcup di Xiamen, China. Pada pertandingan final rekor dunia kecepatan putri, Sabtu 19 Oktober 2019, Aries memecahkan rekor dunia dengan catatan waktu 6,995 detik.

5 dari 5 halaman

5. Sara Ahmed (Atlet angkat besi-Mesir)

Ilustrasi Atlet Wanita Berhijab © Diadona

Sara Ahmed membuat sejarah di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Dia menjadi atlet wanita pertama yang memenangkan medali dalam angkat besi.

Sara berhasil meraih medali perunggu. Hebatnya, saat itu usianya baru 18 tahun.

Gadis kelahiran 1 Januari 1998 ini juga menjadi atlet wanita pertama dari Mesir yang naik podium Olimpiade dalam sejarah dalam 104 tahun terakhir.

The International Weightlifting Federation (Federasi Angkat Besi Internasional) mengubah regulasi pada tahun 2011, untuk memudahkan wanita muslimah yang berpakaian longgar. Sara Ahmed juga bisa berprestasi tanpa mengorbankan keyakinannya pada hijab.

“ Ini akan menjadi penyemangat bagi para gadis untuk menjajal olahraga, dan siap menjadi generasi baru dalam angkat besi,” lapor The Independent.

Beri Komentar