Perjalanan Debut Carmen Hearts2Hearts, Idol SM Pertama dari Indonesia
Carmen Hearts2Hearts | Foto: Instagram/@hearts2hearts
Reporter : Abidah Ardelia
Carmen, gadis Bali yang kini jadi idol SM Entertainment, buktiin kalau mimpi anak Indonesia bisa tembus panggung K-Pop dunia lewat kerja keras dan konsistensi.
Nyoman Ayu Carmenita atau akrab disapa Carmen, menorehkan sejarah sebagai idol pertama dari Indonesia yang debut di SM Entertainment, salah satu agensi K-Pop terbesar di Korea Selatan.
Perjalanannya dari Bali hingga ke panggung Seoul bukan kisah instan, melainkan rangkaian usaha panjang, audisi yang menegangkan, hingga tahun-tahun penuh latihan sebagai trainee.
Dari Audisi Diam-Diam sampai Tiket ke Seoul
Carmen lahir di Bali pada 28 Maret 2006. Ia tumbuh di keluarga yang dekat dengan seni. Musik dan tari adalah hal yang akrab di rumah.
Awal mula Carmen jatuh cinta pada K-Pop cukup sederhana. Ia melihat Girls’ Generation membawakan "The Boys" di TV, lalu terpikat oleh panggung dan energinya. Dari situ, ia mulai meniru, menyanyi, dan bermimpi satu hari bisa berdiri di panggung yang sama kerennya. Mimpi itu tidak berhenti di kamar. Ia membawa keberaniannya ke audisi.
Ketika SM menggelar audisi global pada 2022 secara daring, Carmen mendaftar sendiri. Ia sempat melakukannya tanpa banyak bicara ke orang tua, sekadar ingin membuktikan keseriusan. Lagu yang ia bawa saat seleksi adalah "Best Part" milik Daniel Caesar. Hasilnya di luar dugaan. Ia lolos untuk audisi langsung di Jakarta.
Keputusan untuk berangkat ke Jakarta tidak langsung mulus. Orang tua sempat ragu karena jarak dan usia yang masih sangat muda. Namun, tekad Carmen tidak goyah. Ia meyakinkan keluarga bahwa ia siap belajar dan menjaga diri.
Setelah proses seleksi akhir di Jakarta, ia akhirnya dikontrak sebagai trainee SM. Saat itu usianya baru 15 tahun. Ia pindah ke Korea dan menjalani home schooling agar pendidikannya tetap jalan.
Hari-Hari sebagai Trainee
Hidup sebagai trainee jauh dari gambaran glamor yang sering terlihat di panggung K-Pop. Setiap hari Carmen harus melewati jadwal latihan padat, mulai dari vokal, dance, hingga kelas bahasa, dengan target yang harus dicapai satu per satu.
Tantangan semakin besar karena ia menghadapi berbagai culture shock, mulai dari bahasa yang asing, pola latihan yang lebih keras, serta persaingan yang nyata dengan puluhan atau bahkan ratusan trainee lain dari berbagai negara.
Rasa rindu pada rumah sering kali muncul, tapi hanya bisa ditumpahkan lewat chat singkat bersama keluarga di Bali. Meskipun begitu, Camen selalu berkata bahwa ia baik-baik saja dan akan berusaha lebih keras.
Perlahan, semua jerih payah itu mulai terlihat hasilnya. Vokalnya semakin stabil, tarian makin rapi, bahasa Korea semakin fasih, dan rasa percaya diri pun tumbuh.
Hari Debut dan "The Chase"
Tanggal 24 Februari 2025, Carmen resmi debut bersama Hearts2Hearts dengan merilis single album "The Chase" berisi dua lagu. Lagu utama berjudul "The Chase" dan satu lagu pendamping berjudul "Butterflies".
Showcase perdana digelar di YES24 Live Hall, Seoul. Carmen berdiri di antara tujuh rekan setimnya. Jiwoo, Yuha, Stella, Juun, A-na, Ian, dan Ye-on. Delapan orang dengan pesona yang berbeda, bersatu di panggung yang sama.
Sejak perkenalan di SMTOWN LIVE awal tahun, nama Carmen sudah ramai dibicarakan. Saat debut, antusias penggemar Indonesia dan Korea menyatu di lini masa. Sepekan-sepekan setelah rilis, pencapaian datang beruntun. Hearts2Hearts meraih kemenangan pertama di program musik The Show. Penjualan album pekan awal juga mencatat angka yang mengesankan.
Sorotan yang Makin Melebar
Setelah debut, Carmen dan timnya tidak berhenti bergerak. Mereka tampil di berbagai program musik, pemotretan, dan konten majalah. Carmen bahkan hadir di seri sampul digital W Korea. Baru-baru ini, ia juga ikut kampanye spesial UNICEF bersama Marie Claire Korea bareng Jiwoo.
Di tengah jadwal, Carmen tetap menjaga hubungan dengan penggemar. Ia sering menyelipkan kata-kata Indonesia, bercanda, dan sesekali memamerkan paspor merah kebanggaannya. Gestur kecil yang membuat 2SU, nama fandom Hearts2Hearts, merasa dilibatkan.
Dari menonton "The Boys" di layar TV sampai menyanyikan "The Chase" di panggung Korea, perjalanan Carmen terasa ringkas saat diceritakan, tetapi panjang saat dijalani. Ada audisi yang menegangkan, latihan yang melelahkan, dan meyakinkan keluarga yang tidak mudah. Pada akhirnya, keberanian dan kerja kerasnya berbuah debut yang bersejarah.