Kisah Yurike Sanger, Istri Soekarno yang Berpulang di Usia 81 Tahun

D Stories | Sabtu, 20 September 2025 06:00

Reporter : Abidah Ardelia

Yurike Sanger, istri ketujuh Soekarno, wafat di usia 81 tahun di Los Angeles setelah berjuang melawan kanker payudara.

Kabar duka datang dari Amerika Serikat. Yurike Sanger, istri ketujuh Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno, meninggal dunia pada Rabu (17/9/2025) sekitar pukul 19.15 waktu setempat di sebuah rumah sakit di San Bernardino, Los Angeles.

Advertisement

Putranya, Yudhi Sanger, menyampaikan langsung kabar ini melalui unggahan di Instagram pada Kamis (18/9/2025).

Yurike wafat di usia 81 tahun setelah berjuang melawan kanker payudara. Rencananya, jenazah akan dibawa pulang ke Indonesia dan disemayamkan di Rumah Duka RS Fatmawati, Jakarta Selatan, dengan bantuan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Los Angeles dalam proses pemulangannya.

Kepergiannya menutup perjalanan panjang seorang perempuan yang pernah menjadi bagian penting dalam bab sejarah pribadi Bung Karno sekaligus meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan mereka yang mengenang perjalanan hidupnya.

2 dari 6 halaman

Pertemuan Tak Terlupakan dengan Soekarno

Yurike Sanger lahir di Poso pada 22 Mei 1945. Ia memiliki darah campuran Jerman dan Manado, yang membuat sosoknya unik dan menawan. Pertemuannya dengan Soekarno terjadi tahun 1963, saat masih menjadi siswi SMA dan tergabung dalam Barisan Bhinneka Tunggal Ika. Kala itu, ia bertugas menyambut tamu negara asing bersama rombongan.

Soekarno yang hadir dalam acara tersebut dikabarkan langsung terpikat. Dari momen itu, hubungan keduanya semakin dekat. Bung Karno bahkan sering mengajak Yurike berbincang hingga mengantarnya pulang. Tak lama, Soekarno menyatakan niatnya untuk menikahi gadis belia itu dan menghadiahkan kalung sebagai tanda keseriusan.

3 dari 6 halaman

Pernikahan Muda dengan Sang Proklamator

Pada 6 Agustus 1964, pernikahan mereka digelar secara sederhana dan tertutup. Yurike saat itu baru berusia 19 tahun, sementara Soekarno sudah berumur 64 tahun.

Perbedaan usia 45 tahun tidak menghalangi keduanya untuk melangkah bersama. Untuk bisa menikah dengan Bung Karno, Yurike yang sebelumnya beragama Kristen memutuskan menjadi mualaf.

Selama pernikahan, Yurike dikenal lebih memilih berada di balik layar. Ia tidak banyak tampil di publik seperti beberapa istri Bung Karno lainnya. Meski begitu, keberadaannya tetap menjadi bagian penting dari sejarah pribadi sang proklamator.

4 dari 6 halaman

Masa Sulit dan Perceraian

Pernikahan keduanya tidak bertahan lama. Di tengah situasi politik Indonesia yang memanas setelah peristiwa G30S, rumah tangga mereka ikut goyah. Pada 1968, Soekarno meminta Yurike untuk berpisah agar tidak ikut terseret dalam tekanan politik yang saat itu menghimpit dirinya. Perceraian itu dilakukan secara baik-baik.

Meski berpisah, kenangan tentang Bung Karno selalu melekat dalam perjalanan hidup Yurike. Ia sering menuturkan bahwa Soekarno adalah sosok yang mendedikasikan seluruh hidupnya untuk bangsa.

5 dari 6 halaman

Menata Hidup Baru

Usai berpisah dari Bung Karno, Yurike menikah lagi dengan Subekti Didi, seorang duda dengan dua anak. Dari sanalah ia memulai kehidupan baru di Amerika Serikat.

Meski pernah memeluk Islam saat menikah dengan Soekarno, Yurike akhirnya kembali ke keyakinan lamanya, Kristen, setelah pindah ke luar negeri. Ia menyebut selalu menghormati semua agama karena semuanya mengajarkan kebaikan.

Di Amerika, Yurike hidup lebih tenang bersama keluarga. Ia lebih banyak menghabiskan waktu sebagai ibu, nenek, dan bahkan buyut bagi keturunannya. Meski jauh dari sorotan publik, kisah hidupnya tetap jadi bagian penting dari perjalanan bangsa.

6 dari 6 halaman

Kepergian Yurike Sanger meninggalkan duka, tetapi juga warisan cerita yang menginspirasi. Dari gadis remaja sederhana yang kemudian menjadi istri presiden, hingga akhirnya memilih hidup tenang di negeri orang, perjalanan hidupnya penuh warna dan keteguhan.

Yurike Sanger bukan hanya sosok yang pernah berada di sisi Bung Karno, tetapi juga seorang perempuan yang berani menentukan jalannya sendiri. Wafatnya di usia 81 tahun menutup lembaran panjang kehidupannya, namun kisahnya akan tetap hidup dalam sejarah dan kenangan banyak orang.

 

Terkait
Join Diadona.id