Mengulas Sejarah Laksamana Cheng Ho di Sam Poo Kong

Reporter : Bagus Prakoso
Rabu, 22 Januari 2020 19:00
Mengulas Sejarah Laksamana Cheng Ho di Sam Poo Kong
Sam Poo Kong adalah kuil Tiongkok tertua di Semarang, Jawa Tengah. Saat ini Sam Poo Kong menjadi tempat wisata bagi para pelancong untuk menikmati keindahan bangunan berarsitektur China.

Sam Poo Kong yang juga dikenal sebagai Kuil Gedung Batu, adalah kuil Tiongkok tertua di Semarang, Jawa Tengah. Awalnya didirikan oleh penjelajah Muslim Cina Zheng He, sekarang dimiliki oleh orang Indonesia dari berbagai denominasi agama, termasuk Muslim dan Buddha, dan etnis, termasuk Cina dan Jawa.

Saat ini Sam Poo Kong menjadi tempat wisata bagi para pelancong untuk menikmati keindahan bangunan berarsitektur China ini. Nah, kali ini kita akan mengulas beberapa fakta tentang Sam Poo Kong. Apa saja itu? Yuk kita bahas.

1 dari 2 halaman

Sam Poo Kong pertama kali dibangun ketika penjajah Muslim Cina Laksamana Zheng He tiba di bagian barat dari apa yang sekarang Semarang melalui Sungai Garang. Setelah turun dari kapalnya, Zheng menemukan sebuah gua di lereng bukit berbatu dan menggunakannya untuk berdoa. Dia mendirikan sebuah kuil kecil sebelum meninggalkan Jawa.

Kuil asli dilaporkan dihancurkan pada 1704, runtuh di bawah tanah longsor. Pada bulan Oktober 1724 kuil ini direnovasi total. Sebuah gua baru dibuat, di sebelah yang lama.

Di tengah tahun 1800-an Sam Poo Kong dimiliki oleh Mr. Johanes, seorang tuan tanah keturunan Yahudi, yang menuntut para penyembah atas hak untuk berdoa di kuil. Karena ini masih merupakan beban yang berat, para penyembah meninggalkan Sam Poo Kong dan menemukan patung Zheng He untuk dibawa ke kuil Tay Kak Sie, 5 kilometer jauhnya, di mana mereka dapat berdoa dengan bebas.

Pada tahun 1879, Oei Tjie Sien, seorang pengusaha lokal terkemuka, membeli kompleks Sam Poo Kong dan menggunakannya secara gratis; sebagai tanggapan, orang Tionghoa setempat merayakan dengan mengadakan karnaval dan mulai kembali ke Sam Poo Kong. Kepemilikan kuil dipindahkan ke yayasan Sam Poo Kong yang baru didirikan pada tahun 1924.

Kuil ini menerima renovasi penuh lagi pada tahun 1937. Setelah invasi Jepang ke Hindia, komando Jepang memasang listrik dan memberikan kuil itu penilaian tertulis berbingkai untuk Zeng He. Selama lima tahun revolusi setelah Jepang meninggalkan Indonesia yang baru merdeka, kuil itu tidak dirawat dengan baik dan jatuh dalam keruntuhan.

Pada tahun 1950, Sam Poo Kong kembali direnovasi. Namun, mulai tahun 1960-an meningkatnya ketidakstabilan politik menyebabkannya diabaikan lagi. Dari tahun 2002 hingga 2005 itu mengalami renovasi besar lainnya.

2 dari 2 halaman

Sam Poo Kong Saat Ini

Sam Poo Kong saat ini menjadi destinasi wisata untuk mengenang Laksamana Cheng Ho yang sempat berlabuh di utara Jawa. Saat ini terdapat 4 kelenteng yang bisa dikunjungi. Di antaranya Kelenteng Dewa Bumi, Kelenteng Juru mudi, Kelenteng Sam Poo Tay Djien, dan Kelenteng Kyai Jangkar.

Tempat ini sangat cocok untuk spot instagramable. Jadi siapkan kamera atau kamera ponsel kamu untuk berburu spot foto menarik. Bentuk bangunan yang khas China membuatnya menarik sebagai spot foto.

Selain itu, Saat ini, bisa menyewa pakaian khas China. Kalau kamu bosan dengan gaya foto itu-itu saja, kamu bisa menyewa pakaian khas China dengan harga mulai Rp 100 ribu. Kamu juga akan mendapat jasa fotografer yang bisa mengabadikan momen terbaik di Sam Poo Kong.

Bagaimana? Tertarik untuk mengunjungi tempat ini saat imlek? Silahkan tulis di kolom komentar ya.

Beri Komentar