© News.joinisland.joins
Mendengar kata Gangnam, yang tergambar di pikiran kita adalah sebuah kota gemerlap yang ada di Korea Selatan. Bisa dibilang, Gangnam merupakan distrik mewah yang ada di kota Seoul dan sangat terkenal. Kemewahan Gangnam sampai dibikin lagu yang berjudul Gangnam Style.
Namun, di balik kemewahan Gangnam, ternyata juga menyembunyikan fakta lain. Yakni Desa Guryong. Berbeda dengan kawasan Gangnam, Desa Guryong justru merupakan kawasan yang sangat kumuh yang ada di distrik Gangnam. Kok bisa? Seperti apa sih desa Guryong ini?
Desa Guryong © theguardian.com
Desa Guryong merupakan desa yang ada di kawasan distrik Gangnam. Luasnya sekitar 30 hektare dan dihuni sekitar 2500 orang.
Bertolak belakang dengan gemerlap Gangnam, desa Guryong justru jauh dari kata layak. Bahkan kebanyakan rumah di sini hanya terbuat dari kayu. Lalu apa yang menyebabkan adanya ketimpangan sosial di tempat ini?
Melansir dari berbagai sumber, dulunya, Gangnam merupakan kawasan kumuh. Namun, setelah adanya pembangunan besar-besaran pada tahun 1980-an, Gangnam kini berubah menjadi kawasan yang sangat mewah.
Sayangnya, pembangunan secara besar-besaran ini menyebabkan penduduk harus berpindah rumah ke kawasan kumuh.
Penduduk berpenghasilan rendah ini harus mengungsi ke kawasan ini untuk melanjutkan hidupnya. Melansir dari Yonhap, sebelum pindah, mereka diiming-imingi hidup di kompleks apartemen yang mewah. Kabarnya, hingga saat ini, belum terjadi perubahan apa pun.
Mengutip dari berbagai sumber, pemerintah Korea kabarnya menawarkan harga tanah yang tak sesuai untuk pembangunan apartemen. Karena dianggap terlalu rendah, akhirnya ditolak oleh warga.
Lalu seperti apa tempat ini?
Desa Guryong © theguardian.com
Kompleks di desa ini lebih seperti perkampungan. Rumahnya sendiri terbuat dari kayu, logam, plastik, hingga kotak karton. Meskipun begitu, terdapat juga beberapa bangunan umum seperti gereja, taman kanak-kanak dan lain sebagainya.
Ada pula fasilitas listrik dan air di sini. Namun semuanya diorganisir oleh warga sendiri.
Ternyata, penduduk di desa ini tak punya kartu penduduk sehingga sangat sulit mendapatkan fasilitas negara.
Melansir dari Bloomberg, penduduk di Desa ini rata-rata telah berusia 65 tahun. Kawasan ini tentu sangat kontras dengan bangunan pencakar langit yang ada di Gangnam.
Bagaimana menurutmu?
5 Pasangan Zodiak yang Paling Nyambung, Seolah Punya Bahasa Sendiri
7 Trik Styling Rambut Biar Bentuk Wajah Kelihatan Lebih Proporsional
Janice Tjen Sabet Gelar WTA 125 Pertama dan Tembus 80 Besar Dunia
Kisah Raeni, Anak Tukang Becak yang Kini Bergelar Doktor di Inggris
Kisah Aishah Prastowo, Doktor Oxford yang Pilih Jadi Guru di Sleman

Kris Dayanti Bawa Pulang Perak dari World Kungfu Championship

Kylie Jenner Debut Jadi Penyanyi, Rilis Lagu “Fourth Strike” Bareng Terror Jr

Bella Hadid Kembali ke Runway Setelah Pulih dari Lyme Disease

Setelah Vakum dan Jadi Ibu, Mahalini Siap Kembali dengan Album “Koma”

Amanda Manopo Resmi Menikah dengan Kenny Austin, Momen Haru Kursi Kosong untuk Sang Ibu Jadi Sorotan