Aogashima, Desa Wisata yang Terisolasi di Kawah Gunung Berapi!

Reporter : Bagus Prakoso
Rabu, 23 September 2020 19:20
Aogashima, Desa Wisata yang Terisolasi di Kawah Gunung Berapi!
Desa ini bahkan dibangun di atas kawah gunung berapi yang di dalamnya ada gunung berapi mini juga.

Sebuah peradaban biasanya dibangun di sebuah tempat yang subur dan aman dari benacana alam. Sebuah desa atau kota juga biasanya memiliki akses jalan yang mudah sehingga bisa terjangkau oleh semua orang dan bisa berhubungan dengan kota lain.

Namun, lain halnya dengan desa di Jepang ini. Bukannya berada di tempat yang aman, Desa ini justru dibangun di atas kawah gunung berapi. Seperti apa sih desa ekstrem ini?

1 dari 3 halaman

Aogashima

Aogashima © Diadona

Desa ini bernama desa Aogashima. Melansir dari Oddity Central, Desa ini merupakan bagian dari kepulauan Izu, terletak sekitar 321 kilometer, di selatan Tokyo, di Laut Filipina.

Nggak seperti desa atau kota pada umumnya, Aogashima terbangun di atas kawah gunung berapi. Meskipun terdengar berbahaya, nyatanya, Pulau ini dihuni oleh 205 penduduk (per 2009). Kawasan ini bahkan masih menjadi kawasan administrasi yang diatur oleh Tokyo.

Pulau ini menjadi unik karena adanya kehidupan di atasnya yang cukup berbahaya. Uniknya lagi, di dalam gunung raksasa yang membentuk pulau ini, ternyata ada gunung berapi kecil lagi di dalam kawah tersebut.

2 dari 3 halaman

Kehidupan di Aogashima

Aogashima © Diadona

Meskipun terbilang ekstrem, bukan berarti nggak ada kehidupan di tempat ini. Di Aogashima terdapat satu toko, satu kantor pos, dan dua bar saja. Memang terdengar sepi, namun, dalam bar kamu bisa mencicipi hidangan lokal dan juga minuman-minuman lainnya.

Untuk menginap di tempat ini, kamu juga bisa menginap di Bed and Breakfast (B&B) yang cukup kecil dan sederhana.

3 dari 3 halaman

Rute Menuju Aogashima

Jika kamu penasaran ke tempat ini, kamu bisa menuju kemari melalui Hachijojima, pulau yang berada 70 kilometer di sebelah utara Aogashima.

Bahkan di Hachijojima ada bandara dan juga pelabuhan, sehingga kamu bisa menuju Aogashima lewat jalur udara dan juga laut. Naik helikopter membutuhkan waktu 2 jam saja, namun untuk naik kapal bisa menempuh waktu hingga 14 jam.

Biayanya juga cukup mahal, untuk naik helikopter, kamu perlu menyiapkan ongkos sebesar Rp 3 jutaan sedangkan naik kapal sekitar Rp 1,5 jutaan.

Di tempat ini juga disediakan penginapan dengan biaya per malam 7.500 hingga 9.000 yen atau sekitar Rp 1 jutaan.

Tertarik untuk wisata ke tempat ini?

Beri Komentar