Cara Efektif Mengomunikasikan Keinginan buat Gak Kontak Fisik Berlebih ke Pasangan

Reporter : Yayuk Harini
Selasa, 27 Oktober 2020 13:15
Cara Efektif Mengomunikasikan Keinginan buat Gak Kontak Fisik Berlebih ke Pasangan
Udah deh, main yang aman-aman saja ya!

Menjalin hubungan asmara dengan seseorang memang membawa rona bahagia bagi setiap orang. Masa-masa pacaran biasanya dijalani dengan melakukan rutinitas hingga menghabiskan waktu bersama. Tak pelak, kita juga turut andil hingga larut dalam kemesraan yang terjalin.

Berbicara mengenai bermesraan, apa saja sih yang kamu dan pasangan lakukan? Nah, umum terjadi kok. Saat berpacaran kita akan hanyut dalam suasana romantis seperti berpegangan tangan, mengelus rambut, berpelukan hingga berciuman. Kendati demikian, untuk kita yang menganut budaya ketimuran hal ini masih tabu dan jarang dilakukan. Hem, mungkin dilakukan ya tapi ngumpet-ngeumpet. Hehe... #Becanda.

 

1 dari 6 halaman

Ilustrasi Pasangan © Diadona

Tak hanya itu saja, kita sebagai perempuan biasanya memiliki batas kontak fisik dengan pasangan. Bukan tanpa sebab, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan sebelum ada ikatan pernikahan.

Berbicara mengenai kontak fisik, memang hal ini sedikit sensitif saat disinggung dengan pasangan terlebih pada tahap berpacaran. Mungkn saja pasangan kita adalah tipe yang sulit mengontrol hasratnya sendiri.

2 dari 6 halaman

Penelitian yang dilakukan Kinsey Institute menemukan, lelaki dan perempuan di rentang usia 18 sampai 29 merupakan individu yang paling sering bercinta. Peneliti juga menemukan, usia rata-rata wanita melakukan hubungan seksual pertama kali adalah 18 dan pria 17.

Seperti dilansir laman Independent dalam Liputan6 Selasa (27/10/2020) bahkan peneliti mencatat setidaknya dalam setahun lelaki dan perempuan di usia 19 sampai 29 melakukan hubungan badan sebanyak 112 kali. Sementara lelaki dan perempuan di usia 30 sampai 39 mengalami perubahan hasrat yang cukup signifikan.

Nah, berkaca dari penelitian tersebut akan sangat penting dong buat melakukan komunikasi tentang batas wajar kontak fisik dengan pasangan kita. Ya, biar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan sebelum menikah.

3 dari 6 halaman

mengomunikasikan hal ini pada pasangan?

Ilustrasi Pasangan Kekasih © Diadona

Jika saat ini kita dalam masa hubungan yang serius menuju jenjang pernikahan, maka komunikasi adalah kunci yang utama. Kenali pasangan kita dengan baik termasuk dengan hasrat dia.

1. Jangan Malu untuk Menyampaikan

Setiap orang memiliki prinsip hidup masing-masing dalam aspek kegiatan yang berbeda. Hal itu pula juga terjadi dalam diri setiap perempuan. Jangan malu untuk mengungkapkan segala hal yang tidak kita sukai dari pasangan. Jika kita tidak mau kontak fisik berlebihan, maka bicarakan sebenar-benarnya kepada dia. Jangan mengatasnamakan cinta kita akan terjebak dalam hubungan toxic dan melanggar norma yang berlaku di masyarakat ya Girls.

Sebagai contoh, kita tidak mau berciuman dengan dia karena prinsip tak mau melanggar kesopanan. Maka bilang saja, " Aku gak mau ciman sama kamu, karena kita belum ada ikatan pernikahan" . Udah, gitu aja! Memang terlihat munafik ya, siapa sih yang gak mau berciuman sama orang yang kita cintai? Tapi kalau udah berprinsip demikian, ya alangakah lebih baiknya saling menghargai.

4 dari 6 halaman

2. Tolak dengan Halus

Jika kita sudah mengomunikasikan keinginan tersebut dengan jelas kepada dia, tapi dia malah tak menghiraukannya, maka kita juga harus bersikap tegas Girls. Tolak dengan halus segala ajakan dia. Walau hanya sekedar 'berciuman', tapi tak menutup kemungkiann dong setan di sekitar menginginkan hal lebih. Ya, gak tau juga apakah kita dan pasangan bisa mengontrol hasrat masing-masing. Tapi, sebagai saran alangkah lebih baik kita menolaknya saja.

5 dari 6 halaman

Ilustrasi Pasangan © Diadona

3. Hadapi dengan Cara Mencegah

Hal yang lebih jitu biar  tidak terjadi kontak fisik yang tidak diinginkan adalah dengan kita mencegahnya Girls. Seperti halnya kita tidak memancing pembicaraan yang menjurus pada hasrat, bertemu di tempat yang ramai. Lakukan aktivitas seru bersama seperti olahraga dan belanja di keramian agar kita segan untuk melakukan kontak fisik berlebihan dengan pasangan (pacar).

Kalau pun kalian terpaksa jalan bareng, uahakan untuk naik motor saja Girls. Jangan salah, malah kalau menggunakan mobil doi bakal punya banyak kesempatan buat melakukan hal-hal di ambang batas kewajaran. Sudah tahu dong ruang mobil yang sempit, di tambah dengan penggunaan kaca film tak tembus pandang dari luar akan sangat memudahkan doi buat melakukan kontak fisik berlebih terhadap kita. Hem, mending naik motor aja ya Girls.

6 dari 6 halaman

4. Dia Bukan Seseorang yang Tepat

Jika semua usaha yang telah kita lakukan demi membatasi kontak fisik ini sama sekali tidak dihiraukan olehnya, maka itu pertanda kalau dia memag bukan tipe yang sejalan dengan kita. Ingat, tak selamanya cinta hanya bergelut dengan memuaskan hasrat. Ada hal yang lebih indah untuk digapai bersama yaitu komitmen. Kalau pun ia tulus dengan kita, maka kita akan dijaga kok, bukan malah dirusak.

So, bagi kamu yang sekarang sudah ada prinsip buat tidak melakukan kontak fisik berlebih pada pacar sebelum ada ikatan pernikahan, maka kamu harus tetap konsisten menjaganya ya. Perempuan itu istmewa lho. Yuk, sayangi diri kita sendiri dengan selalu menjaga diri sebaik mungkin. Semangat Girls.

Beri Komentar