Cara Hadapi Orang yang Suka Melakukan Playing Victim, Apa sih Itu?

Reporter : Yayuk Harini
Sabtu, 20 Maret 2021 17:00
Cara Hadapi Orang yang Suka Melakukan Playing Victim, Apa sih Itu?
Sebenarnya apa sih playing victim itu?

Tanpa disadari, mungkin kamu adalah korban dari playing victim. Playing victim sendiri merupakan perilaku seseorang yang sering menunjuk rasa kesalahan pada pihak lain. Padahal bisa jadi masalah itu berasal dari dirinya sendiri.

Umumnya, ia akan selalu menilai dirinya seolah-olah jadi korban dan merasa memiliki keyakinan bahwa orang lain yang menyebabkan kekacauan hingga membuat ia jadi kian sengsara. Padahal tidak demikian.

Tentu, kebiasaan buruk ini akan sangat merugikan orang lain. Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor, sehingga akan selalu muncul karakter yang suka melakukan playing victim ini terjadi kala bersosialisai dengan orang lain.

Lalu, apa yang perlu dilakukan saat diketahui kamu menjadi korban playing victim? Berikut ini adalah informasi selengkapnya bagaimana kamu bisa bersikap kala menjadi korban playing victim.

1 dari 4 halaman

1. Memberitahu sikapnya tersebut bahwa itu telah menggangu kenyamanan.

Ilustrasi Pasangan Marahan © Diadona

Seperti yang sudah diinformasikan sebelumnya, bahwa playing victim dilakukan salah satu orang yang selalu menyalahkan orang lain. Nah, kalau kamu merasa jadi korban playing victim, maka kamu mungkin tak bisa mencegah tindakannya. Malah, ia akan terus-terusan membela diri dan tak ingin disalahkan.

Oleh sebab itu, sebaiknya kamu langsung saja bersikap tegas dan beritahu beberapa sikapnya yang telah mengganggu kamu dan orang-orang sekitar lainnya. Langkah ini akan berguna karena dapat mengubah situasi yang ada, sehingga dia pun tidak lagi bersandiwara atau berhenti mencari simpatik dari orang lain lagi.

2 dari 4 halaman

2. Berikan pilihan solusi yang mudah dikerjakan.

Sangat menyebalkan, pasti dong? Seseorang yang playing victim biasanya mengalami sakit emosional dan berpotensi mengganggu karena kurang bisa mengontrol emosi dengan baik. Tak hanya itu saja, mereka bahkan ada yang menunjukkan sikap sellau selalu merasa tidak berdaya dan percaya bahwa masalahnya disebabkan oleh orang lain.

Daripada kamu dan orang lain ikut frustasi dengan keluhan serta energi negatifnya, akan sangat membantu jika kamu bisa memberikan beberapa alternatif solusi pada permasalahannya. Meski orang dengan karakter mental playing victim tidak dengan mudah menerima solusi, namun tidak ada salahnya dicoba kan? Coba deh berikanlah beberapa pilihan solusi yang paling praktis dan mudah dilakukan dia.

3 dari 4 halaman

3. Jangan berikan perhatian dan berdebat dengannya.

Ilustrasi Pasangan Cuek © Diadona

Memang, menghadapi orang yang suka melakukan playing victim perlu bersikap tenang dan berhenti bersimpati secara berlebihan. kamu sebaiknya tidak memberikan perhatian lebihan kepada pelaku playing victim. Sebab, memberikan perhatian hanya akan semakin membuatnya besar kepala dan menyebabkan perdebatan yang tak kunjung usai. Malah-malah, kamu bisa pusing sendiri tuh!

Terlebih, hanya akan sia-sia dan dikhawatirkan ia bisa memperkeruh suasana kala sudah timbul perdebatan. Apalagi jika yang kamu hadapi termasuk orang dengan mental tidak sehat dan pernah mengalami trauma di masa lalu. Haduh, jangan deh ya!

4 dari 4 halaman

4. Menghiondar dari aksi dramanya dan sebisa mungkin menjaga jarak.

Kamu hanya perlu mengatur emosi dan hindari berinteraksi dengannya. Kalau kamu tipe yang gak mau ribet, mending kamu jauh-jauh deh dari lingkaran pertemanan bersamanya. Ini dilakukan agar kamu tidak merasa semakin kesal karena kepandaian dia yang suka memutarbalikkan fakta.

Selain itu, kamu tidak perlu mengikuti dramanya dengan ikut alur emosinya. Kamu cukup merespons dia secara datar dan terkesan tidak antusias. Selanjutnya, tinggalkan dia dan kembali pada aktivitas keseharianmu yang lebih bermanfaat.  Bukannya tak peduli, ini adalah ajlan terakhir yang b isa kamu pilih jika dia sudah tak lagi mendengarkan penjelasan dan nasihat baik darimu.

Semoga kamu terhindar dari playing victim. Ingat, tetap kendalikan emosi dan kesabaran ya. Semangat!

 

Beri Komentar