© Freepik.com
Mengkritik pasangan ternyata berbeda dari melontarkannya dengan ungkapan komplain. Kritik bersifat menyerang orangnya, sedangkan komplain lebih pada membicarakan perilakunya. Hal ini pernah dituliskan oleh Ondina N. Hatvany, MA, MFT, seorang psikoterapis berlisensi.
"Criticizing your partner is different than offering a critique or voicing a complaint. Critiques and complaints tend to be about specific issues, where as criticism has to do with attacking your partner’s character and who they are."
© Diadona
Nah, kalau kamu sudah mulai ngomel pada pasanganmu, maka kamu melakukan kritikan terhadapnya. Saat perilaku ini terjadi, kamu sudah tidak membicarakan perilakunya melainkan menuduh pasanganmu 'ini dan itu'. Tentu, pasanganmu akan mengambil sikap defensif hingga tak mendengarkanmu. Dia seolah menutup telinganya, merasa kesal karena sudah digurui olehmu.
Bukan tanpa alasan, sebenarnya memang dia benar-benar tidak paham dengan apa yang tengah kamu bicarakan. Dia hanya menangkap aksimu yang sedang berusaha menyerang, mengontrol perilaku dan menyalahkan tindakannya.
© Diadona
Pasanganmu akan membuat tameng dengan menunjukkan sikap penolakan tentang apa yang kamu tuduhkan. Membantah dan menganggap apa yang kamu bicarakan sebagai angin lalu. Oleh karena itu, kamu sering capek karena merasa apa yang kamu bicarakan tidak membuatnya paham.
Bukan gak boleh, namun mengomel adalah cara yang tidak tepat untuk membuatnya mengerti dengan apa yang kamu maksudkan. Yap, pasangan kamu bukannya mengerti, dia malah tetap melakukan kesalahan dan hal-hal yang tidak sesuai dengan kemauanmu.
© Diadona
Kamu bisa mengubah sikap ngomel kamu dengan cara mengajukan komplein sederhana. Tak perlu sungkan, katakan saja apa yang membuatmu nyaman selalu berada disekitarnya. Misalnya, dia suka telat saat menghadiri suatu acara dan kamu ingin mengubah kebiasaan itu.
" Hem telat lagi ya? Aku sedikit gak suka kalau telat gini. Gak papa, besok-besok prepare dan bangun lebih awal ya. Semangat!" .
Nah, dengan mengungkapkan keluhanmu serta memberikan saran yang logis akan membuatnya mengerti. Pada akhir ungkapan, selipkan juga salah satu amunisi kata yang membuatnya bangkit dari perasaan kaget karena kamu baru saja mengajukan komplain.
Memang sulit, tapi gak ada salahnya kok untuk berusaha bareng buat mengubah sikap dan hal buruk dari pribadi masing-masing. Semoga menginspirasi!
Manggung di Acara Nikahan, Ini Deretan Foto Tiara Andini Pakai Dress Bling-bling yang Bikin Salfok
Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun
Diskon Shopee Periode April 2024, Banjir Promo dan Voucher Belanja!
Spoiler One Piece 1112: Gorosei Terus Mengamuk di Egghead, Luffy Kewalahan?
Adik Via Vallen Dilaporkan Polisi terkait Dugaan Penggelapan Sepeda Motor
El Rumi Sudah Kenalkan Eca Aura ke Ahmad Dhani dan Para Personel Dewa 19, Makin Serius Nih?
Dituduh Terseret Kasus Korupsi Rp271 Triliun, Ayu Dewi Langsung Klarifikasi
Selamat, Alyssa Soebandono Melahirkan Anak Ketiga Berjenis Kelamin Perempuan
Tak Dimaafkan Nikita Mirzani, Lolly Diduga Kehabisan Uang sampai Jual Baju Bekas