© Freepik.com
Mengkritik pasangan ternyata berbeda dari melontarkannya dengan ungkapan komplain. Kritik bersifat menyerang orangnya, sedangkan komplain lebih pada membicarakan perilakunya. Hal ini pernah dituliskan oleh Ondina N. Hatvany, MA, MFT, seorang psikoterapis berlisensi.
"Criticizing your partner is different than offering a critique or voicing a complaint. Critiques and complaints tend to be about specific issues, where as criticism has to do with attacking your partner’s character and who they are."
Ilustrasi pasangan bertengkar berargumen marah © 2019 https://www.diadona.id / Good Therapy
Nah, kalau kamu sudah mulai ngomel pada pasanganmu, maka kamu melakukan kritikan terhadapnya. Saat perilaku ini terjadi, kamu sudah tidak membicarakan perilakunya melainkan menuduh pasanganmu 'ini dan itu'. Tentu, pasanganmu akan mengambil sikap defensif hingga tak mendengarkanmu. Dia seolah menutup telinganya, merasa kesal karena sudah digurui olehmu.
Bukan tanpa alasan, sebenarnya memang dia benar-benar tidak paham dengan apa yang tengah kamu bicarakan. Dia hanya menangkap aksimu yang sedang berusaha menyerang, mengontrol perilaku dan menyalahkan tindakannya.
Ilustrasi Pasangan Bertengkar © 2019 https://www.diadona.id/hellogiggles.com
Pasanganmu akan membuat tameng dengan menunjukkan sikap penolakan tentang apa yang kamu tuduhkan. Membantah dan menganggap apa yang kamu bicarakan sebagai angin lalu. Oleh karena itu, kamu sering capek karena merasa apa yang kamu bicarakan tidak membuatnya paham.
Bukan gak boleh, namun mengomel adalah cara yang tidak tepat untuk membuatnya mengerti dengan apa yang kamu maksudkan. Yap, pasangan kamu bukannya mengerti, dia malah tetap melakukan kesalahan dan hal-hal yang tidak sesuai dengan kemauanmu.
Ilustrasi Pasangan Bertengkar © shutterstock.com/danieldash
Kamu bisa mengubah sikap ngomel kamu dengan cara mengajukan komplein sederhana. Tak perlu sungkan, katakan saja apa yang membuatmu nyaman selalu berada disekitarnya. Misalnya, dia suka telat saat menghadiri suatu acara dan kamu ingin mengubah kebiasaan itu.
" Hem telat lagi ya? Aku sedikit gak suka kalau telat gini. Gak papa, besok-besok prepare dan bangun lebih awal ya. Semangat!" .
Nah, dengan mengungkapkan keluhanmu serta memberikan saran yang logis akan membuatnya mengerti. Pada akhir ungkapan, selipkan juga salah satu amunisi kata yang membuatnya bangkit dari perasaan kaget karena kamu baru saja mengajukan komplain.
Memang sulit, tapi gak ada salahnya kok untuk berusaha bareng buat mengubah sikap dan hal buruk dari pribadi masing-masing. Semoga menginspirasi!
Pengen Body Goals Kayak Zhao Lusi? Ini Rahasia Diet 'Ratu Drama' yang Sukses Turun 16 Kg!
Pengen Body Goals Kayak Zhao Lusi? Ini Rahasia Diet 'Ratu Drama' yang Sukses Turun 16 Kg!
Pigmenta Nusantara, UIFW Hadirkan Dialog Tradisi dan Keberlanjutan Lewat Trunk Show Eksklusif
Bukan Sekadar Main-Main, Ini Panduan Santai Mengenal Fase Motorik Anak dan Cara Melatihnya

Pigmenta Nusantara, UIFW Hadirkan Dialog Tradisi dan Keberlanjutan Lewat Trunk Show Eksklusif

Sah! Brisia Jodie dan Jonathan Alden Mengikat Janji di Katedral

Resmi Jadi Ibu, Vior Melahirkan Putri Pertama dengan Nama Cantik, Wajah Baby V Bikin Penasaran

Akhirnya Sah! Dara Arafah dan Rehan Mubarak Resmi Menikah di Tanah Suci

Amanda Manopo Umumkan Hamil Anak Pertama, Sara Wijayanto Siap Jadi 'Buyang'