© Shutterstock.com/g/Roman Samborskyi
Bicara soal memilih pasangan, kalian pasti pernah mendengar ungkapan 'chemistry' sebagai alasan menjatuhkan pilihan. Apalagi kalau kedua belah pihak merasakan 'chemistry' yang kuat, mereka seolah merasa klik dan cocok untuk menjadi sepasang kekasih.
Tapi tau nggak sih, chemistry justru nggak ada kaitannya dengan rasa cinta loh. Chemistry hanya berupa ketertarikan atau gairah pada seseorang yang kita anggap menarik.
Ilustrasi Pasangan Saling Pandang © shutterstock.com/oneinchpunch
Seberapa pun kuatnya chemistry yang kamu rasakan dengan dia, tapi nyatanya kondisi ini nggak berkaitan dengan perasaan cinta. Bahkan bisa dibilang, chemistry malah berkaitan dengan masalah fisik loh.
Kalau cuma sekadar memandang fisik tanpa adanya rasa cinta, apa bisa hubungan itu langgeng sampai tahun-tahun mendatang?
Ilustrasi Quality Time dengan Pasangan © shutterstock.com/g/nd3000
Mungkin kamu dan pasangan bisa beranggapan bahwa chemistry kalian berdua begitu kuat. Bahkan kalian merasa cocok dan klik satu sama lain, tanpa perlu banyak berusaha..
Tanpa disadari, kondisi semacam itu hanya akan menimbulkan harapan-harapan besar pada pasangan. Kalau bisa terpenuhi sih nggak masalah, tapi kalau harapan itu terpatahkan, bukannya kamu hanya bisa menuai kecewa?
Ilustrasi Pasangan Bersantai © shutterstock.com/Pitipat
Banyak orang yang tanpa disadari, mengagung-agungkan konsep chemistry. Mereka beranggapan, dengan adanya chemistry, hubungan akan langgeng karena kedua belah pihak nggak perlu banyak usaha untuk mempertahankan hubungan.
Pemikiran semacam ini ternyata salah loh.. Seberapa pun kuatnya atau eratnya chemistry di antara kamu dan pasangan, kelanggengan hubungan itu harus diusahakan. Karena, chemistry bukan kunci kelanggengan hubungan percintaan.
Ilustrasi Pasangan Merenung © shutterstock.com/g/4PMproduction
Chemistry hanyalah ketertarikan dan gairah pada seseorang yang kita sukai. Tidak ada perasaan cinta di dalam suatu hal yang bernama chemistry.
Sebagaimana ketertarikan bisa pudar dan gairah bisa meredup, chemistry pun bisa hilang bahkan mati. Penyebabnya? Bisa jadi pertengkaran, ketidakpedulian, tidak adanya perhatian, bahkan munculnya ketertarikan pada orang lain.
Kalau kamu berpendapat bahwa chemistry itu berperan penting dalam hubungan, it's okay. Tapi jangan lupa, chemistry aja nggak akan cukup untuk mempertahankan hubungan. Perlu rasa cinta dan perjuangan supaya hubungan itu bisa tetap langgeng dan awet sampai seterusnya.
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Kaneishia Yusuf Lulus Cumlaude di HI UI, Bukti Karier dan Akademik Bisa Jalan Bareng
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Plan Workout 28 Hari Mengikuti Siklus Hormon Wanita
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak