©healthline.com
Banyak dari wanita yang memilih untuk mendunda pernikahan bahkan kehamilan di umur yang sudah terbilang matang, namun mereka tidak banyak mengetahui apa saja resiko yang akan di terimanya saat menunda hal tersebut. Seperti contoh, ternyata hamil saat berusia di atas 35 tahun bahkan 40 an memiliki resiko tersendiri, lho! Apa saja resikonya? Ini penjelasannya..
Gejalanya mungkin tidak terlalu terlihat, namun dapat diketahui melalui screening test.
Jika menyadari bahwa ibu sering merasa sangat haus, lapar, atau sering ke kamar mandi, sebaiknya ibumelakukan tes diabetes gestasional ini.
Jika kondisi ini tidak terkendali, dapat mengakibatkan berat lahir yang berlebihan pada bayi, kelahiran prematur, atau membuat anak berisiko terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Jika Mama memiliki diabetes gestasional, Ibu juga berisiko menderita tekanan darah tinggi atau preeklamsia, serta diabetes setelah melahirkan nanti.
Apa yang harus dilakukan? Untuk memperkecil risiko, penting bagi Ibu untuk mempersiapkan tubuh untuk kehamilan. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko, jadi Ibu dapat menurunkan berat badan sebelum hamil. Sering-seringlah makan dalam porsi kecil untuk menjaga gula darah tetap stabil.
Gejalanya mungkin tidak terlalu terlihat, namun dapat diketahui melalui screening test.
Jika Ibu menyadari bahwa Ibu sering merasa sangat haus, lapar, atau sering ke kamar mandi, sebaiknya Ibu melakukan tes diabetes gestasional ini.
Jika kondisi ini tidak terkendali, dapat mengakibatkan berat lahir yang berlebihan pada bayi, kelahiran prematur, atau membuat anak berisiko terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Jika Ibu memiliki diabetes gestasional, Ibu juga berisiko menderita tekanan darah tinggi atau preeklamsia, serta diabetes setelah melahirkan nanti. Apa yang harus dilakukan? Untuk memperkecil risiko, penting bagi Mama untuk mempersiapkan tubuh untuk kehamilan.
Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan yang berpotensi bahaya, biasanya ditandai dengan tekanan darah tinggi serta kemungkinan kerusakan pada sistem organ lain.
Tanda-tanda lain termasuk pembengkakan tangan dan kaki, retensi air (penurunan output urin), mual dan sakit kepala, perubahan penglihatan, dan sesak napas.
Kenaikan berat badan berlebih selama kehamilan juga menempatkan Mama pada risiko ini. Preeklamsia biasanya diikuti denga solusio plasenta, kerusakan organ, serta pembatasan pertumbuhan janin.
Meskipun pencegahan total tidak mungkin dilakukan, ada beberapa hal yang dapat Mama lakukan untuk menurunkan risiko mengalami kondisi ini. Menjaga berat badan akan sangat membantu. Catat kenaikan berat badan dan tekanan darah sepanjang kehamilan lalu ikuti rekomendasi dokter untuk mengendalikannya.
Manggung di Acara Nikahan, Ini Deretan Foto Tiara Andini Pakai Dress Bling-bling yang Bikin Salfok
Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun
Diskon Shopee Periode April 2024, Banjir Promo dan Voucher Belanja!
Spoiler One Piece 1112: Gorosei Terus Mengamuk di Egghead, Luffy Kewalahan?
Diwawancara Kasus Narkoba Sang Anak, Ekspresi Ibunda Chandrika Chika Malah Dihujat
Adik Via Vallen Dilaporkan Polisi terkait Dugaan Penggelapan Sepeda Motor
El Rumi Sudah Kenalkan Eca Aura ke Ahmad Dhani dan Para Personel Dewa 19, Makin Serius Nih?
Dituduh Terseret Kasus Korupsi Rp271 Triliun, Ayu Dewi Langsung Klarifikasi
Selamat, Alyssa Soebandono Melahirkan Anak Ketiga Berjenis Kelamin Perempuan