Bantu Pasangan untuk Punya Anak, Berapa Perkiraan Biaya Inseminasi Buatan dan Bayi Tabung?

Reporter : Firstyo M.D.
Jumat, 11 September 2020 09:40
Bantu Pasangan untuk Punya Anak, Berapa Perkiraan Biaya Inseminasi Buatan dan Bayi Tabung?
Perlu dana lebih untuk mempunyai momongan lewat jalur inseminasi buatan dan bayi tabung. Berikut ini adalah bahasan tentang rincian biayanya.

Memiliki anak adalah harapan hampir semua pasangan. Membayangkan lengkapnya keluarga dengan kehadiran si kecil tentu akan membuat suasana rumah menjadi lebih menyenangkan kan?

Meski begitu, beberapa pasangan harus berusaha lebih keras lagi dalam usahanya memiliki anak. Ada banyak faktor, namun yang paling utama adalah dari aspek kesehatan. Baik kesehatan rahim istri maupun kesuburan suami sama-sama berpengaruh terhadap kemudahan memiliki momongan.

Pasangan yang belum mampu memiliki momongan secara alamiah karena masalah kesehatan biasanya akan lari ke jalur alternatif seperti inseminasi buatan dan bayi tabung. Contoh sukses terbarunya dapat dilihat pada diri Zaskia Sungkar. Menikah selama sembilan tahun dengan Irwansyah, keduanya baru diberkahi anak setelah melalui serangkaian program bayi tabung.

Untuk sesuatu yang melewati jalur alternatif, sudah barang tentu inseminasi buatan dan bayi tabung akan memakan biaya lebih dibanding kehamilan alami. Lalu, berapa sih biaya yang harus disiapkan untuk mengikuti dua program tersebut? Berikut ini adalah ulasannya.

1 dari 3 halaman

Inseminasi Buatan

Inseminasi buatan adalah salah satu metode untuk merancang kehamilan dengan cara langsung mengarahkan sperma menuju rahim lewat jalur injeksi.

Dibandingkan program bayi tabung, inseminasi buatan memakan dana yang relatif lebih murah. Biaya untuk inseminasi buatan akan bervariasi tergantung di mana rumah sakitnya, apa saja obat-obatan yang diberikan, serta berapa banyak siklus yang akan dilalui.

Rincian Biaya Inseminasi Buatan

Biaya untuk melakukan inseminasi buatan di rumah sakit swasta di Indonesia berada di kisaran Rp 2,5 juta sampai Rp 5 juta per siklusnya. Biaya tersebut belum mencakup kebutuhan konsultasi, biaya lab, administrasi, dan lain-lain.

Apakah inseminasi buatan dapat diringankan dengan BPJS Kesehatan? Sayangnya tidak. Berdasarkan Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 Pasal 25, pelayanan kesehatan untuk mengatasi infertilitas tak dijamin oleh BPJS Kesehatan. Namun hal tersebut dapat diakali dengan menggunakan produk asuransi kesehatan yang menanggung biaya medis.

2 dari 3 halaman

Bayi Tabung

Ilustrasi konsultasi dokter © Diadona

Seperti sudah disebutkan di poin sebelumnya, biaya untuk program bayi tabung akan relatif lebih mahal sebab tahapan yang dilalui juga lebih banyak.

Kisaran biaya yang harus dikeluarkan untuk mengikuti program bayi tabung berada di angka Rp 20 juta - Rp 80 juta. Angka ini didapat dari daftar harga beberapa rumah sakit penyedia program bayi tabung di Jakarta.

Selain Zaskia Sungkar, Tya Ariestya adalah salah satu artis yang juga mendapatkan momongan setelah melalui jalur bayi tabung. Dalam salah satu unggahan Instagramnya, Tya Ariestya menyebut bahwa ia mengeluarkan dana sebesar Rp 60 juta - Rp 150 juta untuk tiga kali program bayi tabung yang dijalani.

Rincian Biaya Bayi Tabung

Rincian biaya yang dikeluarkan Tya Ariestya terdiri dari konsultasi dokter sebanyak enam kali dengan total Rp 3.720.000. Kemudian pemeriksaan laboratorium yang menelan biaya sekitar Rp 5 juta untuk mengetahui kondisi kesehatan di tubuh suami istri. Terakhir kebutuhan untuk suplemen vitamin kesuburan yang memakan dana Rp 2 juta untuk suami dan Rp 600 ribu untuk istri. Total biaya Rp 10.820.000 dikeluarkan di tahap persiapan bayi tabung.

Tahap selanjutnya adalah proses stimulasi yang terdiri dari suntikan pergoversi (Rp 11.656.000), cek darah (Rp 1,8 juta), suntik kedua dengan obat pergoveris dan centrotide (Rp 14.926.000), cek darah kedua (Rp 1,1 juta), suntikan sebelum pengambilan sel telur (Rp 600 ribu), serta pemeriksaan laboratorium (Rp 1,1 juta). Total pengeluaran di tahap kedua adalah sekitar Rp 40 juta.

Langkah ketiga adalah melakukan operasi pengambilan sel telur atau OPU untuk dijadikan embrio di laboratorium. Total biaya sekitar Rp 90 juta dikeluarkan pada tahap ini, terdiri dari tindakan OPU (Rp 37,5 juta), akupuntur (Rp 410 ribu/sesi), serta prosedur PGS (Rp 50 juta). Untuk prosedur PGS tidak wajib dilakukan, namun jika diambil akan dapat meningkatkan keberhasilan kromosom embrio yang akan ditransfer ke rahim.

Proses terakhir adalah transfer embrio, yakni proses penanaman sel telur yang telah diobuahi di dalam laboratorium ke dalam rahim perempuan agar berkembang secara alami dan menjadi kehamilan. Total biaya sekitar Rp 16 juta perlu dikeluarkan dengan rincian kebutuhan untuk tindakan embrio transfer (Rp 8.246.000), cek darah (Rp 1,3 juta), serta obat-obatan (Rp 7.483.000).

Beri Komentar