Viral di TikTok Wanita Menimbun Sampah di Kamar, Kenali Perilaku Hoarding Disorder dan Gejalanya

Reporter : Aditia
Jumat, 6 Oktober 2023 18:22
Viral di TikTok Wanita Menimbun Sampah di Kamar, Kenali Perilaku Hoarding Disorder dan Gejalanya
Ini dia pengertian, gejala, penyebab, dan cara mencegah perilaku psikologis hoarding disorder

Belum lama ini, viral sebuah video yang diunggah oleh akun TikTok @folkshitt yang memperlihatkan kamar kost wanita yang sangat kotor penuh dengan sampah menumpuk.

Gundukan sampah tersebut juga ditambah dengan genangan air yang membasahi koridor kos. Beberapa gundukan sampah berisi kantong plastik, botol minum, hingga pakaian kotor berserakan di dalam kamar kost yang membuat ranjang spring bed berwarna putih tersebut ikut berjamur.

Warganet pun menduga perempuan dalam video tersebut mengidap perilaku hoarding disorder.

1 dari 4 halaman

Apa Itu Hoarding Disorder?

Perilaku Hoarding Disorder © Diadona

Merangkum dari Alodokter, hoarding disorder merupakan gangguan psikologis di mana seseorang gemar menimbun barang-barang hingga sampah yang dianggapnya akan berguna suatu hari nanti.

Gangguan Menyimpan Berlebihan, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hoarding Disorder, adalah sebuah kondisi mental yang ditandai oleh kecenderungan yang kuat untuk mengumpulkan barang-barang dalam jumlah yang berlebihan.

Individu yang mengalami gangguan ini seringkali tidak mampu atau kesulitan untuk membuang barang-barang tersebut, bahkan jika barang-barang tersebut tidak memiliki nilai yang sesungguhnya.

Hal ini dapat mengakibatkan tumpukan barang yang tidak terkendali di dalam rumah, yang pada gilirannya dapat mengganggu kehidupan sehari-hari mereka.

 

 

2 dari 4 halaman

Penyebab Hoarding Disorder

Perilaku Hoarding Disorder © Diadona

Penyebab pasti dari Hoarding Disorder masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor yang mungkin berperan dalam perkembangan gangguan ini meliputi:

  1. Genetik: Ada bukti bahwa faktor genetik dapat berperan dalam perkembangan Hoarding Disorder. Jika ada anggota keluarga dengan riwayat gangguan serupa, seseorang mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi.

  2. Trauma atau Stres: Pengalaman trauma atau stres berat dalam kehidupan seseorang dapat menjadi pemicu Hoarding Disorder. Individu mungkin menggunakan pengumpulan barang sebagai cara untuk mengatasi emosi atau rasa tidak aman.

  3. Kepribadian tertentu: Beberapa tipe kepribadian, seperti perfeksionisme atau kecenderungan obsesif, mungkin membuat seseorang lebih rentan terhadap gangguan ini.

3 dari 4 halaman

Gejala Hoarding Disorder

Perilaku Hoarding Disorder © Diadona

Gejala Hoarding Disorder dapat sangat bervariasi, tetapi tanda-tanda umum yang dapat dikenali meliputi:

  1. Akumulasi Barang yang Berlebihan: Penumpukan barang dalam jumlah yang sangat besar, seringkali hingga menyebabkan ruang hidup yang tidak dapat digunakan secara efektif.

  2. Kesulitan Membuang Barang: Kesulitan emosional dan psikologis untuk membuang barang-barang, bahkan jika barang tersebut sudah tidak berguna atau rusak.

  3. Ketidakmampuan untuk Memilah: Kesulitan dalam mengklasifikasikan dan mengorganisir barang-barang, seringkali mencampur barang berharga dengan sampah.

  4. Kondisi Ruangan yang Tidak Layak: Rumah yang sangat berantakan, kotor, dan tidak sehat karena tumpukan barang yang tidak terkendali.

  5. Keterbatasan Aktivitas Sehari-hari: Gangguan ini dapat menghambat kemampuan seseorang untuk menjalani kehidupan sehari-hari, seperti memasak, tidur, atau menjalankan aktivitas sosial.

4 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Hoarding Disorder

Perilaku Hoarding Disorder © Diadona

Mengatasi Hoarding Disorder memerlukan perawatan yang cermat dan dukungan dari para profesional kesehatan mental. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi gangguan ini meliputi:

  1. Terapi Kognitif Perilaku: Terapi ini fokus pada mengidentifikasi pemikiran dan perilaku yang mendorong pengumpulan barang serta mengajarkan keterampilan untuk mengubah pola-pola tersebut.

  2. Dukungan Sosial: Dukungan dari keluarga dan teman-teman sangat penting dalam pemulihan. Mereka dapat membantu individu dalam mengelola dan memproses tumpukan barang.

  3. Obat-obatan: Kadang-kadang, dokter mungkin meresepkan obat-obatan untuk mengatasi gejala seperti kecemasan atau depresi yang sering terkait dengan Hoarding Disorder.

  4. Pembersihan Terstruktur: Proses pembersihan rumah yang dikendalikan dan terstruktur dapat membantu individu untuk mengatasi tumpukan barang secara bertahap.

Hoarding Disorder adalah gangguan serius yang memerlukan perhatian dan perawatan yang tepat. Mengidentifikasi gejalanya dan mencari bantuan dari profesional kesehatan mental adalah langkah penting dalam memulai proses pemulihan yang berkelanjutan.

 

Beri Komentar