Sudah Lakukan Vaksin Lengkap, Bisakah Masyarakat Indonesia Kembali Hidup Tanpa Masker?

Reporter : Firstyo M.D.
Selasa, 1 Juni 2021 08:40
Sudah Lakukan Vaksin Lengkap, Bisakah Masyarakat Indonesia Kembali Hidup Tanpa Masker?
Penjelasan pakar tentang kemungkinan kita hidup normal kembali setelah proses vaksinasi.

Proses penyebaran vaksinasi Covid-19 saat ini telah berjalan di berbagai negara di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, otoritas kesehatan setempat telah memperbolehkan masyakaratnya untuk tak lagi perlu mengenakan masker dengan syarat sudah melakukan vaksinasi lengkap.

Kondisi tersebut tentu seperti mendatangkan secercah harapan. Pasalnya, saat ini proses vaksinasi juga tengah berjalan di Indonesia. Lantas, apakah saat vaksinasi Covid-19 sudah semakin menyeluruh kita bisa kembali hidup tanpa kewajiban mengenakan masker layaknya yang dirasakan warga Amerika Serikat?

1 dari 3 halaman

Penjelasan Pakar

Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama, pertanyaan tersebut tidak mudah dijawab.

" Tentu tidak mudah menjawabnya, yang jelas kita analisis saja bagaimana proses yang terjadi di Amerika Serikat berdasar bukti ilmiah yang ada," kata Tjandra dalam tulisan yang dibagikan kepada Health Liputan6.com dikutip Senin (17/5/2021).

Ia menambahkan, kebijakan di Amerika Serikat ini secara jelas menyebutkan bahwa mereka yang sudah divaksinasi secara penuh dapat beraktivitas tanpa menggunakan masker dan menjaga jarak, kecuali kalau ada aturan lokal lain yang mengaturnya.

Jika diteliti, yang dimaksud sebagai “ sudah divaksinasi secara penuh” adalah hanya jika seseorang sudah melewati 2 minggu setelah penyuntikan dosis kedua vaksin Pfizer atau Moderna atau 2 minggu sesudah penyuntikan dosis tunggal vaksin Johnson & Johnson. Di luar kondisi itu, maka dianggap belum divaksinasi secara penuh dan tetap harus pakai masker dan menjaga jarak, katanya.

" Kita ketahui bahwa vaksin yang sekarang digunakan di negara kita adalah Sinovac dan AstraZeneca serta juga sudah ada izin EUA BPOM untuk vaksin Sinopharm, yang tentu saja mungkin saja diperluas ke jenis-jenis lain di masa mendatang."

2 dari 3 halaman

Seberapa Luas Vaksinasi Disebarkan

Tjandra menjelaskan kembali bahwa proses vaksinasi di Amerika Serikat sudah berada di cakupan yang cukup luas. Berdasarkan data pada 15 Mei 2021, sekitar 268 juta dosis vaksin Covid-19 telah disuntikkan pada masyakarat.

Sedang, data pada 14 Mei 2021 menunjukkan bahwa sekitar 155.3 juta orang di negara itu sudah menerima vaksinasi sedikitnya satu kali, dan sekitar 120,3 juta orang sudah divaksinasi lengkap dua kali dengan vaksin Pfizer dan juga Moderna serta satu kali dosis tunggal vaksin Johnson & Johnson.

" Jadi, di Amerika Serikat sampai 14 Mei sudah ada lebih dari 59 persen penduduk yang divaksinasi setidaknya satu kali. Target Presiden Joe Biden adalah 70 persen orang dewasa sudah akan divaksinasi pada 4 Juli mendatang."

" Saat ini setiap harinya dilakukan penyuntikan 1,95 juta dosis vaksin seharinya di Amerika Serikat, dan bahkan di sana pernah sampai 3,38 juta dosis sehari pada 13 April 2021 yang lalu," tambah Tjandra.

Sementara itu, data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada 14 Mei 2021 pukul 18.00 WIB menunjukkan sudah ada 13.700.389 masyarakat yang sudah mendapat suntikan dosis pertama dan 8.921.978 sudah mendapat dosis kedua secara lengkap.

3 dari 3 halaman

Faktor Kecenderungan Lain

Selain vaksinasi, faktor lain yang perlu diperhatikan adalah pola kecenderungan epidemiologi tentang naik turunnya jumlah kasus dan kematian di suatu negara.

" Sebagai salah satu cara untuk memotivasi masyarakat untuk divaksinasi, dua minggu yang lalu saya juga mengikuti suatu pertemuan internasional tentang vaksin COVID-19," jelas Tjandra.

" Teman dari salah satu negara bagian di Amerika Serikat menceritakan bagaimana upaya mereka untuk mengajak masyarakat di sekitar RS-nya untuk divaksinasi. Tentu mungkin saja ada pertimbangan yang menyangkut social determinant of health."

Menurut Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), social determinant of health adalah kondisi sosial yang memengaruhi kesempatan seseorang untuk memperoleh kesehatan.

Beri Komentar