© 2020 Shutterstock.com
Umumnya, orang-orang pengin merasakan yang namanya ciuman dengan kekasih tercinta, apalagi pas lagi kasmaran-kasmarannya. Tapi percaya deh, di dunia ini ternyata gak sedikit yang ternyata takut untuk ciuman sehingga rasa kepinginnya itu aja udah hilang duluan. Kenapa ya bisa begitu?
Ilustrasi Berciuman © hideawayinn.com
Ternyata, fenomena ini disebut dengan philemaphobia, atau bisa juga philematophobia. Fobia ini merupakan takut untuk bercumbu atau berciuman. Melansir dari Very Well Mind, meski dikategorikan sebagai fobia, philemaphobia merupakan fobia umum di jalangan para pemuda dan pemudi, apalagi bagi mereka yang tak punya pengalaman.
Jadi, bisa dibilang rasa takut akan cium bisa dikategorikan dari yang ringan sampai yang berat, hingga pada akhir mereka mendapatkan sebuah pengalaman berciuman yang membuat fobia tersebut menghilang dengan cepat. Yang perlu diingat, fobia ini bisa terjadi di usia berapapun guys.
Kira-kira apa aja alasan yang digunakan oleh orang dengan philemaphobia, ya? Ini yang kami rangkum dari Very Well Mind.
Alasan paling simpel yang mereka gunakan adalah takut terhadap kuman. Ya, berciuman kan adalah sebuah adegan mulut dengan mulut, yang juga bisa melibatkan air liur dan saliva. Ya, begitu deh.
Gak suka sama bau apapun itu memang wajar-wajar saja. Tapi, hal ini bisa menjadi sebuah alasan untuk mereka dengan philemaphobia, entah bau mulut atau badan pasangannya. Bisa juga, takut bau badan atau napasmu nggak diterima oleh pasanganmu.
Percaya deh, meskipun jarang banget, ada orang yang takut akan sentuhan. Apalagi kalau ciuman. Yang seharusnya menjadi pengalaman yang menyenangkan, malah bisa menjadi sebuah derita. Kehidupan asmara yang bahagia kalau kayak gini bisa dipertanyakan.
Ketika seseorang takut berciuman, jika ditelusuri lebih mendalam, mereka sebenarnya takut akan sebuah keintiman. Bisa dikatakan, berciuman merupakan jembatan akan sebuah keintiman untuk terjadi.
Ilustrasi Berciuman © pexels.com/@louise-cornelissen
Umumnya, melansir dari Common-Phobias.com, orang dengan philephobia mempunya kecemasan yang dahsyat, hingga sesak napas, napas memburu, detak jantung tak teratur, berkeringat berlebih, mual, mulut kering, gugup berbicara, dan gemetar.
Untungnya, tentu saja philemaphobia bisa disembuhkan. Hmm, solusi yang paling logis adalah dengan membiarkan dirumu berciuman. Semakin banyak, semakin berkuranglah ia, dan akan hilang dengan sendirinya.
Namun, seperti halnya penanganan kebanyakan jenis phobia, menjalani terapis oleh orang profesional berkaitan seperti psikolog. Bisa juga dengan hinoterapi, dan juga Neuro-Linguistik. Bagi kamu yang punya fobia ini, semangat, ya!
Rayakan 17 Tahun Debut, IU Pilih Berbagi Lewat Donasi Rp2,9 Miliar
Marion Jola Hadiri Wisuda S2 Mamanya di Usia 49 Tahun, Bukti Pendidikan Tak Kenal Usia
Dateng BIFF 2025, Dian Sastro Pamer Foto Bareng Son Ye-jin dan Han So-hee
Jadi Rebutan Fotbar Aktor Indonesia, Ini Potret Lisa BLACKPINK di BIFF 2025
Review Xiaomi Cordless Hair Straightener Brush, Solusi Rambut Rapi Tanpa Ribet Colokan
Dateng BIFF 2025, Dian Sastro Pamer Foto Bareng Son Ye-jin dan Han So-hee
Jadi Rebutan Fotbar Aktor Indonesia, Ini Potret Lisa BLACKPINK di BIFF 2025
6 Potret Syifa Hadju Hadiri New York Fashion Week 2026 Bareng Coach, Stunning!
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia