© Shutterstock
Oolahraga adalah aktifitas yang sangat baik bagi kesehatan manusia. Dengan olahraga, tubuh kita akan menjadi lebih bugar dan sehat. Nah, setelah berolahraga, biasanya kita akan minum minuman isotonik alih-alih meminum air putih.
Kita sering mendengar iming-iming bagaimana minuman isotonik atau minuman penambah energi sangat baik dikonsumsi setelah berolahraga. Benarkah demikian? Lalu apa bedanya minuman isotonik dengan air putih? Mana yang lebih unggul?
© Diadona
Pada umumnya, minuman isotonik dikembangkan untuk menggantikan cairan elektrolit dan energi yang hilang selama beraktivitas. Minuman ini biasanya mengandung mineral, kalsium, magnesium, klorida, natrium, kalium, dan karbohidrat (gula) yang menjadi sumber energi.
Minuman isotonik merupakan salah satu jenis minuman pilihan yang dikonsumsi setelah berolahraga. Minuman ini memiliki konsentrasi gula dan garam yang serupa dengan cairan dalam tubuh. Oleh sebab itu, minuman isotonik mampu mengganti cairan tubuh yang hilang dengan cepat.
Selain menggantikan cairan elektrolit, mengonsumsi minuman isotonik sebelum berolahraga dapat memiliki efek perlindungan dan mengurangi kerusakan otot yang terjadi saat berolahraga atau beraktivitas berat. Dengan menjaga keseimbangan cairan elektrolit tubuh, minuman isotonik dapat mencegah kerusakan otot, dan meningkatkan stabilitas sel-sel otot.
© Diadona
Dokter spesialis olahraga dr. Michael Triangto, Sp.KO mengatakan pada dasarnya minuman isotonik untuk olaharaga baik diminum setelah olahraga karena faktor iming-iming iklan. Padahal minuman isotonik direkomendasikan untuk orang yang melakukan olaharaga berat.
" Itu kan di televisi menampilkan olahraga berat, jadi minuman isotonik," ujar dr. Michael dikutip dari laman Merdeka.com.
© Diadona
Ia mengatakan untuk orang yang hanya bergerak atau melakukan aktivitas fisik seperti olahraga tapi kurang dari 45 menit. Atau melakukan intensitas yang ringan menurutnya minuman isotonik tidaklah perlu. Cukup minum air putih sebagai pengganti cairan yang hilang.
" Namun bila mana olahraga intenstias berat 45 menit atau lebih dari 1 jam kita gunakan minuman isotonik, tidak ada yang salah apa yang dianjurkan di televisi dan sebagainya," papanya.
© Diadona
dr. Michael melanjutkan pada dasarnya memang untuk recovery atau pemulihan energi setelah olahraga, minuman isotonik akan membantu. Namun, sebagai catatan apabila fisik dalam keadaan berjalan jauh, sehingga yang lepas dari tubuh bukan hanya cairan melalui keringat, tetapi juga zat garam.
" Jadi itu sebabnya mengapa minuman isotonik tadi, pada saat keluar cairan tubuh keringat, namun kita juga keluar garam-garam energi yang terbakar. Juga energi ini harus digantikan karena olahraga yang masih panjang," tandasnya.
Pemahaman inilah yang harus dibangun kata dr. Michael sehingga masyarakat tidak asal termakan iklan. Cermati lebih dulu apakah produk yang dijual sesuai keadaan situasi diri sendiri.
" Kalau misalnya buat orang yang mager, mau bergerak aja udah bagus buat olahraga, jadi minum air putih aja cukup nggak harus minuman isotonik," tutupnya.
Dulu Selalu Cekcok, Ini 6 Foto Kebersamaan Lucinta Luna dan Nikita Mirzani
7 Foto Ghea Youbi Latihan Memanah, Gayanya Bak Atlet Professional
Foto Nathalie Holscher Pamer Tato Pakai Baju Tanpa Lengan, Disebut Lebih Cantik Berhijab
Ini Foto Transformasi Ririn Dwi Ariyanti dari Tahun 2003 sampai 2024, Tetap Cantik dan Awet Muda!
Usai Bebas dari Penjara, Gaga Muhammad Rencanakan Come Back Jadi Selebgram
Foto Pernikahan Virzha yang Diadakan Secara Tertutup, Perlakuan Manis ke Istri Jadi Sorotan
Hidungnya Curi Perhatian, Ini Momen Raffi Ahmad Momong Baby Lily yang Bikin Warganet Makin Penasaran
Diramal akan Berjodoh dengan Mayor Teddy, Begini Tanggapan Fuji!
Geram Dituding Selingkuh, Rizky Nazar Pastikan Hubungannya dengan Syifa Hadju Baik-baik Saja!