© Lisabrownlifecoach.com
Tak hanya pria, setiap wanita akan mengalami masa puber kedua. Hal ini biasanya terjadi ketika usia 40 tahun yang disebut juga dengan perimenopause.
Pubertas kedua pada wanita ini merupakan penanda transisi dari masa non-kesuburan. perimenopause ini adalah masa dimana wanit mengalami perubahan signifikan dalam hidup. Baik itu secara fisik, fisiologis, psikologis, juga emosional.
Dilansir dari thestar.com, perubahan ini dapat membuat seorang wanita jadi tak stabil dalam menghadapi berbagai hal. Kira-kira apa saja perubahannya?
Ilustrasi perut buncit © twitter.com/LagosTalks
Proses ini metabolisme lemak akan bergerak ke perut. Hal ini menyebabkan lemak di payudara menyebar ke pinggul dan perut membesar.
Ilustrasi Wanita © medicalnewstoday.com
Kadar esterogen yang mulai berkurang juga memengaruhi fungsi kognitif yang mengatur fungsi memori, konsentrasi dan fleksibilitas mental.
Ilustrasi wanita umur 40-an © instagram.com/michelleyeoh_official
Wanita yang mengalami pubertas kedua juga akan mengalami hilangkan kekencangan kulit, kulit kering, vagina kering, iritasi dan infeksi.
Ilustrasi Wanita Berumur © Pressfoto / Freepik.com
Di tahun 2006, peneliti dari University of Pennsylvania, Amerika Serikat menemukan peningkatkan risiko depresi di masa perimenopause. Karena estrogen yang mengatur suasana hati mulai berkurang.
Hal ini lah yang menyebabkan kemurungan, perasaan sedih, gelisah dan mudah tersinggung.
Nah berbagai perubahan ini yang umumnya dialami wanita di fase puber kedua atau saat usia 40an. Tak perlu khawatir, karena ini adalah hal yang normal terjadi pada wanita.

Dita Karang Bikin Kejutan, Tampil Menawan di Jakarta Fashion Week 2026

Profil Maria Selena, Mantan Puteri Indonesia dan Atlet Basket yang Jadi Peserta Physical: Asia

Profil Fina Phillipe, Sosok Atlet Perempuan yang Mewakili Indonesia di Physical Asia

Katy Perry Resmi Go Public Bareng Justin Trudeau, Rayakan Ulang Tahun di Paris

Kris Dayanti Bawa Pulang Perak dari World Kungfu Championship