© Freepik.com
Setiap orang pasti punya kelemahan. Dalam pelajaran, mungkin orang itu pandai di suatu pelajaran, tapi belum tentu di pelajaran lainnya. Namun, banyak orang yang mengeluhkan pelajaran matematika, bahkan ada yang nggak bisa sama sekali.
Jika nilai matematikamu selalu anjlok, jangan salahkan dirimu apalagi menganggap bodoh. Mungkin, itu disebabkan oleh sebuah penyakit yang disebut dengan dyscalculia.
Melansir dari Understood.org, dyscalculia merupakan kondisi ketidakmampuan seseorang dalam matematika. Kesulitan ini tak hanya ada di level tinggi, bahkan matematika dasar pun akan terasa begitu sulit.
Banyak istilah yang bisa digunakan untuk dyscalculia. Ketidakmampuan belajar matematika, atau gangguan belajar matematika. Tak ada yang pasti penyakit ini sering diderita cewek atau cowok. Banyak ahli mengatakan bahwa keduanya tak ada bedanya.
Dyscalculia tidak bisa diatasi. Tapi, mereka anak-anak yang punya kesulitan matematika bisa berjuang sebagaimana ketika tumbuh dewasa.
© Diadona
Karena orang dengan dyscalculia sulit dengan matematika di semua tingkatan, mereka bakalan menjadi susah di kehidupan sehari-hari. Mulai dari berbelanja, memasak, bahkan gimana caranya bisa tiba tepat waktu di suatu tempat. Tapi, selagi berusaha, pasti ada jalan keluar bukan?
Orang dengan dyscalculia mungkin bisa diketahui bahkan sebelum seseorang masuk sekolah. Tapi, tentu saja mereka akan terlihat di usia yang berbeda. Namun, tanda-tanda umumnya adalah:
- Masalah memahami mana yang terbesar atau yang terkecil
- Masalah memahami bahwa angka 5 sama dengan kata lima, seperti itu
- Masalah dalam menghitung uang
- Masalah memperkirakan waktu
- Masalah menilai kecepatan dan jarak
- dan lain sebagainya
Penyebab bagaimana seseorang bisa terkena dyscalculia masih belum dipastikan. Namun, ada dua kemungkinan bagaimana itu bisa terjadi.
© Diadona
Meski belum bisa dipastikan, dyscalculia itu berjalan dalam keluarga. Bahkan penelitian menunjukan bahwa genetika juga berperan dalam masalah matematika.
Otak orang dengan dyscalculia dan yang tidak berdasarkan penelitian berbeda. Bedanya adalah di bagian bagaimana otak terstruktur dan bagaimana fungsinya di are yan terkait dengan keterampilan belajar.
Beberapa orang mungkin dicap bodoh karena tak bisa sama sekali matematika. Padahal, bisa saja ia mempunyai penyakit ini. Di samping itu, tak bisa dalam suatu bidang bukan berarti ia bodoh. Masih banyak hal yang bisa dijangkau, bukan?
Manggung di Acara Nikahan, Ini Deretan Foto Tiara Andini Pakai Dress Bling-bling yang Bikin Salfok
Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun
Diskon Shopee Periode April 2024, Banjir Promo dan Voucher Belanja!
Spoiler One Piece 1112: Gorosei Terus Mengamuk di Egghead, Luffy Kewalahan?
Adik Via Vallen Dilaporkan Polisi terkait Dugaan Penggelapan Sepeda Motor
El Rumi Sudah Kenalkan Eca Aura ke Ahmad Dhani dan Para Personel Dewa 19, Makin Serius Nih?
Dituduh Terseret Kasus Korupsi Rp271 Triliun, Ayu Dewi Langsung Klarifikasi
Selamat, Alyssa Soebandono Melahirkan Anak Ketiga Berjenis Kelamin Perempuan
Tak Dimaafkan Nikita Mirzani, Lolly Diduga Kehabisan Uang sampai Jual Baju Bekas