Nggak Cuma Paru-paru, 9 Organ Tubuh Ini Juga Terkena Dampak Infeksi Virus Corona

Reporter : Firstyo M.D.
Kamis, 21 Januari 2021 20:40
Nggak Cuma Paru-paru, 9 Organ Tubuh Ini Juga Terkena Dampak Infeksi Virus Corona
Ketahui yuk biar lebih waspada!

Virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 hingga saat ini masih terus berusaha ditanggulangi. Salah satunya adalah dengan semakin menyebar luaskan informasi terkait pencegahan dan tanda-tanda infeksi virus corona.

Sebagian besar orang mengetahui Covid-19 sebagai penyakit yang menyerang fungsi paru-paru. Pengidapnya biasanya akan mengalami batuk-batuk yang kemudian disusul dengan sesak napas.

Tak sepenuhnya salah, namun ternyata dampak infeksi virus corona juga menyerang beberapa organ tubuh lain selain paru-paru. Apa sajakah itu? Berikut ulasannya.

1 dari 4 halaman

Jantung dan Otak

Dilansir dari Pandemic Talk via Klikdokter, virus corona rupanya juga berpotensi menyerang delapan organ tubuh lain selain paru-paru. Memang, sejak awal muncul, Covid-19 telah diidentifikasi sebagai penyakit yang menyerang fungsi organ pernapasan itu.

Selain paru-paru, virus corona ternyata juga dapat menyerang organ jantung dan sel pembuluh darah. Virus penyebab Covid-19 itu disebut dapat bersembunyi di dalam sel pembuluh darah dan menyebar ke bagian tubuh. Akibatnya, fungsi sel pembuluh darah yang terinfeksi pun akan terganggu.

Organ tubuh lain yang juga disebut dapat terpengaruh infeksi virus corona adalah bagian otak. Kendati belum ada penelitian pasti yang membuktikan, namun beberapa pasien Covid-19 ditemukan dengan gejalagangguan kesadaran, kognitif, perhatian, dan persepsi akibat penyakit tertentu atau delirium. Virus Sars-Cov-2 disebut dapat menimbulkan respon peradangan di otak yang mengganggu sistem saraf.

2 dari 4 halaman

Liver, Ginjal, dan Pencernaan

Gangguan organ tubuh lain yang juga terpengaruh oleh infeksi virus corona adalah hidung. Sudah jadi hal umum bahwa fungsi penciuman akan menurun ketika kita terindikasi mengidap Covid-19. Penurunan indera penciuman ini disebut sebagai anosmia.

Organ dalam nampaknya menjadi yang paling rawan untuk terpengaruh infeksi virus corona. Lebih dari 50% pasien Covid-19 ditemukan dengan peningkatan konsentrasi enzim liver. Para ahli menduga bahwa kondisi itu disebabkan pengaruh dari obat penangkal Covid-19. Namun dr. Sepriani Timurtini Limbong, seperti dikutip dari Klikdokter, mengatakan bahwa pada dasarnya semua obat dapat berdampak ke hati, namun tidak sampai merusak, tergantung jenis obat dan dosisnya.

Ginjal dan saluran pencernaan pun turut terpengaruh oleh keberadaan virus corona. Adanya infeksi berat di tubuh diyakini oleh para ahli dapat membuat pasokan nutrisi dan cairan ke ginjal berkurang sehingga menyebabkan kondisi yang fatal. Sementara itu, 20% persen pasien Covid-19 juga ditemukan dengan gejala diare yang menjadi salah satu bukti adanya infeksi saluran pencernaan.

3 dari 4 halaman

Serang Kulit, Wujud Mutasi Baru?

Organ tubuh terakhir yang turut terdampak virus corona adalah bagian kulit. Kasus terbaru dari tanda infeksi berikut telah dialami oleh pedangdut Dewi Perssik, yakni kondisi kulit yang dipenuhi ruam merah, bentol, dan gatal di kulit. Hingga kini, para ahli masih melakukan penelitian lebih lanjut karena disinyalir kondisi ruam ini merupakan salah satu wujud mutasi genetik terbaru dari virus corona.

4 dari 4 halaman

Mana yang Paling Berbahaya?

Ilustrasi protokol kesehatan © Diadona

Dari sembilan organ tubuh di atas yang dapat terdampak Covid-19, saluran pernapasan alias paru-paru tetap menjadi yang paling rawan. Hal ini karena virus corona akan selalu berada di saluran pernapasan, khususnya paru-paru. Keberadaannya akan menyebabkan penumpukan lendir yang kemudian menyumbat saluran pernapasan.

" Jika sudah tersumbat maka kita tidak bisa bernapas, kemudian saturasi oksigen akan menurun, sehingga akan berdampak ke mana-mana, baik ke otak ataupun ke organ lain," terang dr. Muhammad Iqbal Ramadhan kepada Klikdokter.

Virus corona masih belum teratasi, bahkan justru terus mengalami mutasi. Dengan informasi di atas, semoga kita semua bisa tetap berhati-hati. Protokol kesehatan jangan lupa untuk selalu ditaati!

Beri Komentar