Kuping Berdengung Tanda Lagi Diomongin Orang, Mitos atau Fakta?

Reporter : M. A. Adam Ramadhan
Minggu, 19 September 2021 08:27
Kuping Berdengung Tanda Lagi Diomongin Orang, Mitos atau Fakta?
Kalian pasti dengarkan kabar tentang hal ini?

Banyak sekali kabar lewat tanpa adanya penjelasan yang pasti. Salah satunya adalah kabar bahwa kalau kuping berdengung tiba-tiba, itu tanda orang tersebut sedang diomongin oleh orang. Banyak di drama Korea terbaru Hometown Cha Cha Cha, fenomena ini sempat diperlihatkan. Eh tapi kalian nonton nggak, ya?

Namun pertanyaannya, apakah benar kalau kuping berdengung itu tanpa bahwa kita sedang diomongin?

 

1 dari 5 halaman

Ilustrasi Kuping Berdengung © Diadona

Ternyata, hal tersebut cuma mitos nih guys. Melansir dari Kompas.com, dengung pada telinga itu istilahnya adalah tinnitus, dan hal tersebut berhubungan dengan jaringan tertentu pada otak, yang disebut dengan precuneus.

Precuneus sendiri merupakan jaringan otak yang terhubungan dengan dua jaringan yang fungsinya berlawanan, yaitu jaringan mode standar dan jaringan atensi dorsal. Saat salah satu jaringan tersebut aktif, makan jaringan satunya tidak aktif.

 

2 dari 5 halaman

" Ketika jaringan mode standar aktif, jaringan atensi dorsal tidak aktif, dan sebaliknya. Kami menemukan bahwa precuneus pada pasien tinnitus tampaknya berperan dalam hubungan tersebut," ucap Sara Schmidt, salah satu peneliti tersebut yang merupakan mahasiswa pascasarjana dalam program sains otak.

Para peneliti menemukan bahwa pada pasien tinnitus kronis, precuneus lebih terhubung kepada jaringan atensi dorsal, dan semakin meningkat seiring meningkatnya kuping berdengung. Hal ini dipublikasikan di jurnal Neuromage: Clinical.

 

3 dari 5 halaman

Ilustrasi Kuping Berdengung © Diadona

" Ini juga menyiratkan bahwa pasien tinnitus tidak benar-benar istirahat, bahkan saat beristirahat. Ini bisa menjelaskan mengapa banyak laporan (pasien) yang merasa semakin kelelahan," ucap studi Fatima Husain, profesor ilmu kemampuan berbicara dan pendengaran di University of Illinois.

Berbeda dengan pasien tinnitus yang baru terkena, para peneliti tidak menemukan adanya perbedaan yang berarti adalam konektivitas precuneus. Hal tersebut pun menarik para peneliti, kapan dan bagaimana sebenarnya konektivitas otak tersebut dimulai, serta kemungkinan pencegahannya.

 

4 dari 5 halaman

" Kami tidak tahu apa yang akan terjadi pada paseien yang baru-baru ini mengalami tinnitus. Jadi langkah selanjutnya adalah melakukan penelitian jangka panjang untuk mengikuti seseorang yang baru mengalami tinitus dan melihat kapan perubahan precuneus mulai terjadi."

Hmm, jadi ternyata bukan karena diomongin orang kuping langsung berdengung, ya. Sakti betul~

Beri Komentar