© Pixabay.com/F1Digitals
Obat antibiotik merupakan obat yang sering kita jumpai saat berobat ke dokter. Obat antibiotik biasanya dijadikan resep untuk dikonsumsi selama masa penyembuhan.
Namun, seringkali dokter mengatakan jika obat antibiotik harus dihabiskan meskipun kita sudah sembuh. Kenapa sih obat antibiotik harus dihabiskan? Ternyata ini alasannya.
Ilustrasi Obat © 2019 https://www.diadona.id/vejthani.com
Antibiotik merupakan obat yang harus dihabiskan dalam kurun waktu tertentu. Bahkan, meskipun kita sudah sembuh, kita tetap tak boleh menyimpan obat antibiotik dan menggunakannya lagi ketika kita kembali sakit.
Ternyata, ada alasannya loh. Melansir dari CNN, dokter spesialis penyakit dalam, Erwin Astha Triyono menjelaskan jika antibiotik harus dihabiskan dalam kurun waktu tertentu. Sebab, dokter sudah menghitung kapan dan berapa dosis yang digunakan untuk membunuh bakteri dalam tubuh.
Jika antibiotik tak dihabiskan dalam waktu yang telah ditentukan, bisa jadi, bakteri dalam tubuh masih ada yang hidup meskipun kita sudah tak mengalami gejala penyakit.
Ilustrasi Virus © https://unsplash.com/@coolmilo
Nah, jika masih ada sisa-sisa bakteri dalam tubuh, kemungkinan besar, bakteri akan bermutasi. Jika terinfeksi lagi, maka antibiotik yang sama bisa jadi tak akan mempan.
" Bakterinya tidak mati semua, ada yang tetap hidup di dalam tubuh dan bermutasi. Ketika menginfeksi lagi, antibiotik yang sama bisa jadi tidak mempan," lanjut Erwin.
Jika sudah seperti itu, maka dokter biasanya akan menambah dosis untuk antibiotik jika kamu terinfeksi penyakit yang sama. Yang kedua, obat akan lebih mahal, dan yang ketiga, penyakit bisa saja lebih parah dari biasanya.
Obat antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Obat antibiotik biasanya diberikan dengan resep tertentu sesuai dengan takaran.
Mengutip CNN, menurut Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes, Imran Agus Nurali mengatakan, antibiotik dikhususkan hanya untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri seperti TBC, pneumonia, difteri, infeksi saluran kemih, dan lain-lain.
Jadi, untuk masyarakat, minum antibiotik memang harus sesuai dengan anjuran dokter demi mencegah resistensi antibiotik. Masyarakat juga tak disarankan membeli antibiotik secara bebas.
Adi Utarini: Ilmuwan Perempuan Indonesia yang Membuat Dengue Tak Lagi Menakutkan
Shahnaz Indira, Model Curvy Indonesia yang Mendunia Lewat London dan New York Fashion Week
Perjalanan Laras Sekar, Model Asal Balikpapan yang Menembus Panggung Mode Dunia
Hannah Einbinder Menang Emmy 2025, Serukan Free Palestine di Atas Panggung
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL