Belajar Dari Kasus Ardito Pramono, Waspadai Jejak Digital yang Tidak Bisa Hilang

Reporter : Mutia Wella Lukitasari
Senin, 3 Februari 2020 13:06
Belajar Dari Kasus Ardito Pramono, Waspadai Jejak Digital yang Tidak Bisa Hilang
Jika kamu 10 tahun kedepan mengalami kasus seperti Ardhito Pramono, apa yang akan kamu lakukan?

Ardito Pramono, penyanyi yang beberapa waktu ini namanya ramai diperbincangkan akibat tweetnya 10 tahun yang lalu.

Dituduh sebagai seorang yang rasis oleh netizen, karena salah satu tweetnya menunjukkan makian terhadap salah satu ras. Ardhito pun mengklarifikasi berbagai hujatan yang menimpanya dengan mengatakan bagaimana kondisi yang terjadi. Namun nasi telah menjadi bubur, pandangan netizen terhadap Ardhito akibat tweet itu telah terbentuk.

Namun apakah Ardhito saja yang mengalami hal ini?

1 dari 3 halaman

Tentu tidak. Coba kamu lihat foto-foto masa lalumu di media sosial. Merasa malu?

Itu merupakan suatu hal yang wajar. Dilansir dari technologyreview.com, Jejak digital menjadi sesuatu yang di khawatirkan oleh para generasi Z.

Melakukan hal-hal bodoh di masa lalu mungkin kamu sesali sekarang, namun kamu tidak dapat mengubahnya. Lalu bagaimana gen z perlu menyikapi hal ini?

2 dari 3 halaman

Menerima dan Mengakui

ilustrasi wanita sedih © Diadona


Pada 2015, New York Times melaporkan jika orang dari seluruh dunia melakukan selfie sebanyak 1 triliun di tiap tahunnya. Beberapa anak muda bahkan berfoto sebanyak 300 foto tiap harinya. Dengan adanya berbagai media sosial sebagai platfrom yang menyimpan 'dosa-dosa' masa lalumu, maka tidak ada yang bisa kamu lakukan. Kamu mungkin bisa menghapusnya tapi, kamu tidak akan bisa menghapus semuanya.

Kamu hanya perlu menerima jika itu adalah bagian dari dirimu di masa lalu. Apa yang kamu lakukan di masa lalu tida menentukan siapa dirimu di masa kini atau masa datang, karena setiap orang memiliki peluang untuk berubah.

3 dari 3 halaman

Berhati-hati Sebelum Terlambat

ilustrasi hp © Diadona


pada agustus 2018 lalu, akun dengan nama @Naomih, mengetweet " DIAM KALIAN SEMUA, AKU DI TERIMA MAGANG DI NASA" , lalu temannya memberi komentar dengan #NASA. Tak lama kemudian, tweetnya ini diketahui oleh NASA. Karena dianggap tidak sopan, maka NASA akhirnya membatalkan tawaran magang tersebut.

Media sosial merupakan tempat yang menyeramkan jika kamu tidak memiliki kontrol diri. Terlebih mengetahui jika jejak digitalmu tidak akan hilang. Jadi kamu perlu berhati-hati sebelum memutuskan untuk mengunggah sesuatu di media sosial. Semua orang ada di media sosial, jangan sampai ya hal yang kamu lakukan membuatmu menyesal baik itu masa kini ataupun nanti.

Para generasi z dan seterusnya merupakan generasi yang tumbuh dalam era digital. Meskipun begitu, masa lalu seseorang tidak menentukan dirinya di masa datang. Meskipun begitu, kamu perlu berfikir dua kali sebelum memutuskan untuk mengunggah setiap hal. Karena lebih baik sedia payung sebelum hujan, bukan?

 

Beri Komentar