Universitas di Inggris Mengeluarkan Kalkulator Kematian yang Bisa Menghitung Sisa Umur, Mau Nyobain?

Reporter : Arif Mashudi
Kamis, 10 September 2020 10:56
Universitas di Inggris Mengeluarkan Kalkulator Kematian yang Bisa Menghitung Sisa Umur, Mau Nyobain?
Tim sosialisai malakat pencabut nyawa apa gimana ini? hehehe

Sekelompok ilmuwan dari Inggris, tepatnya di University of East Anglia telah membuat sebuah kalkulator yang bisa menghitung sisa umur seseorang. Ngerinya bukan main kan?

Tentunya kalkulator ini nggak tiba-tiba menentukan sisa umur seseorang. Ada sederet pertanyaan yang harus diisi terkait gaya hidup untuk menentuka harapan hidup seseorang atau prediksi sisa umur seseorang.

1 dari 5 halaman

Seorang profesor yang memimpin pengembangan proyek ini, Elena Kulinskaya mengatakan jika banyak orang yang penasaran hal-hal gila yang akan terjadi pada kehidupannya, salah satunya adalah harapan hidup.

Bagi banyak orang, harapan hidup ini sangat penting bagi mereka untuk menentukan perencaaan keuangan dan juga menentukan masa pensiun mereka. Adanya teknologi ini dapat membantu memperbesar harapan hidup orang-orang tersebut dengan membuat sebuah perubahan gaya hidup yang sehat.

2 dari 5 halaman

lantas bagaimana cara menggunakan kalkulator yang bernama Mylongevity ini?

Simpel, kamu, iya kamu, bisa mengakses kalkulator ini di https://mylongevity.org/calculator. Di sana nanti kamu akan diminta untuk memasukkan data diri seperti nama, usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan, dan apakah kamu merokok atau tidak.

lalu kalkulator ajaib ini akan menghitung berapa lama kemungkinanmu hidup. Kalkulator ini kana menghitungnya berdasarkan data dari Office for National Statistics.

3 dari 5 halaman

" Dalam analisis baru-baru ini tentang harapan hidup, kami memantau kelompok yang terdiri dari 110.000 orang sehat dengan usia 60 antara tahun 1990 dan 2000 selama 25 tahun berikutnya. Kami memperbarui status kesehatan mereka setiap enam bulan," Ungkap Elena

" Hasil analisis kami diterjemahkan ke dalam harapan hidup untuk 648 profil risiko yang berbeda berdasarkan usia, jenis kelamin dan postcode. Daftar faktor risiko yang kami gunakan termasuk hipertensi, diabetes, hiperkolesterolemia, BMI, risiko serangan jantung dalam 10 tahun, status merokok, dan penggunaan statin," terang Elena.

4 dari 5 halaman

Sayangnya, aplikasi kalkulator kematian ini dibuat sebelum pandemi mewabah. Jadi masih belum ada data harapan hidup yang ada hubungannya dengan pandemi.

Seperti apa yang sudah dikatan Profesor Elena di atas, Diharapkan kalkulator ini akan mampu mengubah gaya hidup seseorang menjadi lebih sehat setelah mengetahui harapan hidupnya. Secara keseluruhan, para peneliti berharap kalkulator ini bisa berguna bagi dokter untuk membantu orang melakukan perubahan gaya hidup guna meningkatkan harapan hidup mereka.

Sumber: Mirror.co.uk via Liputan6

Beri Komentar