© Gamebrott.com
Peretasan dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Bisa saja itu di transportasi umum atau public places.
Salah satu bentuk peretasan yang paling berbahaya adalah ransomware. Ransomware adalah bentuk malware tertentu yang menuntut tebusan berupa uang dari target peretasan. Ancamannya bisa dalam bentuk penghapusan, publikasi data, atau menahan akses ke data yang penting.
Ransomware ternyata juga dapat menyebabkan kobran jiwa lho. Kasus terbaru terjadi di Jerman.
Dikutip dari The Verge, seorang pasien rumah sakit di Jerman meninggal dunia akibat serangan ransomware seorang hacker. Insiden ini merupakan kasus kematian pertama yang terkait langsung dengan serangan ransomware yang terjadi di dunia maya.
Serangan ransomware tersebut menyebabkan rumah sakit tidak dapat menerima pasien darurat karena sistem komputasi mereka sedang terkena peretasan. Padahal, ransomware tersebut menyerang Universitas Dusseldorfyang jaraknya sejauh 20 mil dari RS tersebut.
Ilustrasi Hacker © unsplash.com/Mika Baumeister
Serangan ransomware tersebut sebenarnya tidak ditujukan ke rumah sakit, melainkan ke universitas yang tidak jauh dari lokasi rumah sakit tersebut.
Si peretas atau hacker mengkalim kalau dirinya tidak tahu menahu mengenai aksinya yang juga ikut melumpuhkan sistem komputasi di dalam rumah sakit.
Sebenarnya, rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya merupakan taget empuk dari serangan ransomware ini. Pakar keamanan siber mengatakan kalau sebagian besar rumah sakit tidak siap akan datangnya serangan ransomware ini.
Banyak rumah sakit konvensional yang masih bergantung pada perangkat yang terhubung dengan internet seperti halnya radiologi. Tanpa internet, rumah sakit tersebut tidak dapat merawat pasien.
Serangan ransomware biasanya targetnya adalah data pasien yang tentunya tidak berdampak langsung terhadap peralatan medis. Ternyata, hal ini dapat menyebabkan kematian secara tidak langsung.
Berdasarkan sebuah penelitian, ditemukan bahwa tingkat kematian akibat serangan jantung makin meningkat tiap tahun dikarenakan pelanggaran data privasi RS. Pihak rumah sakit pun seharusnya mengalihkan sumber daya atau fasilitas kesehatan berdasarkan data yang sesuai fakta.
Otoritas Jerman pun masih menyelidiki kasus ini. Jika sistem yang error pada rumah sakit akibat serangan ransomware, maka insiden ini bisa dikatakan sebagai kasus pembunuhan.
Ilustrasi Hacker © unsplash.com/Nahel Abdul Hadi
Buat kalian para hacker, gak usah nyerang rumah sakit lagi lah. Kalian bisa membunuh seseorang di sana.
Wanda Hamidah Tegas Lanjut Berlayar ke Gaza Meski Kapal Diserang Drone
Digugat Cerai Istri, Eza Gionino Akhirnya Buka Suara dan Bantah Isu KDRT
Resep Gorengan Gandasturi Kacang Hijau, Manis Lembut dengan Balutan Renyah
Arti Mimpi Hamil: Tafsir Menurut Islam, Psikologi, dan Primbon (Plus Cara Menyikapinya)
Steffi Zamora Umumkan Kehamilan, Buah Hati Pertama dari Nino Fernandez
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak
Sarwendah dan Giorgio Antonio Makin Lengket, Restu Onyo Jadi Sorotan
Nana Mirdad Curhat Soal Banjir Bali: Tembok Rumah Jebol, Makam Kodi Hanyut
Elegan dan Berani, Dian Sastro Tampil di TIFF 2025 dengan Sentuhan Pin One Piece