Belum Satu Pekan Jadi Pemilik Twitter, Elon Musk Ingin Akun Centang Biru Berbayar

Reporter : Anif Fathul Amin
Senin, 31 Oktober 2022 19:03
Belum Satu Pekan Jadi Pemilik Twitter, Elon Musk Ingin Akun Centang Biru Berbayar
Jika tak mau menurut, nantinya 'gelar' centang biru akan dicabut.

Baru akhir pekan lalu resmi memiliki Twitter, miliarder Elon Musk mulai membawa sejumlah perubahan pada perusahaan. Salah satunya adalah mengharuskan akun terverifikasi atau centang biru membayar.

Menurut laporan dari Platformer, pengguna Twitter yang sudah terverifikasi harus membayar biaya USD 4,99 atau sekitar Rp 77 ribuan tiap bulannya untuk berlangganan Twitter Blue.

1 dari 4 halaman

Ilustrasi Twitter © Diadona

Layanan premium ini akan memberikan fitur eklusif bagi pengguna. Pengguna Twitter centang biru akan diberikan waktu 90 hari untuk berlangganan Twitter Blue. Jika tidak, mereka akan kehilangan centang biru yang sudah dimiliki. Rencananya, pengguna dengan akun terverifikasi diberikan waktu 90 hari untuk beralih menjadi pengguna berlangganan atau centang biru di akun mereka dihapus.

Twitter juga kabarnya akan menaikkan harga berlangganan Twitter Blue secara signifikan, menjadi USD 19,99 per bulan. Sebelumnya biaya berlangganan Twitter Blue sudah naik dari USD 2,99 menjadi USD 4,99 per bulan.

2 dari 4 halaman

Pegawai Twitter diberi Elon Musk tenggat 7 November untuk merilis fitur langganan ini. Jika gagal, mereka dipecat. Sebagai informasi, Twitter Blue diluncurkan Juni tahun lalu sebagai layanan berlangganan pertama. Layanan tersebut menawarkan 'akses eksklusif ke fitur premium' termasuk fitur edit tweet.

Selain centang biru berlangganan, bos SpaceX itu dilaporkan The Verge untuk mengalihkan pengguna yang keluar dari situs Twitter untuk menampilkan laman Explore dengan tweet yang sedang tren.

3 dari 4 halaman

Ilustrasi Twitter © Diadona

Musk, yang akhirnya menjadi pemilik Twitter pada Kamis (27/10/2022), diketahui langsung memberhentikan petinggi perusahaan. Mulai dari Parag Agrawal yang merupakan CEO Twitter, lalu Chief Financial Officer Ned Segal, dan Kepala Kebijakan dan Legal Vijaya Gadde.

Ketiganya dipecat karena dituduh memberikan data menyesatkan mengenai jumlah pengguna dan akun palsu di Twitter. Agrawal dan Segal yang ada saat penandatanganan akuisisi di markas Twitter langsung dikawal untuk keluar dari gedung.

Beri Komentar