© Shutterstock.com/Alex Ruhl
WhatsApp merupakan salah satu aplikasi chatting dengan penggunanya mencapai jutaan di seluruh dunia. Praktis merupakan salah satu hal yang menjadi daya tarik WhatsApp bagi para penggunannya.
Jaringan WhatsApp yang sudah banyak digunakan membuat aplikasi chat milik Facebook ini manjadi favorit. Namun, kini ada bahaya yang sedang mengintai pengguna WhatsApp lho.
Tengah beredar sebuah malware pada WhatsApp. Malware ini akan menyerang perangkat melalui chat WhatsApp.
Dikutip dari We Live Security, para hacker akan memaksa calon korbannya untuk menginstal aplikasi dari sebuah link yang terlihat sebagai websaite resmi Google Play. Kabar ini pertama kali diungkapkan oleh peneliti malware ESET bernama Lukas Stefanko.
" Malware ini menyebar melalui pesan WhatsApp korban, di mana malware membuat WhatsApp secara otomatis membalas notifikasi pesan yang masuk ke perangkat dengan tautan (link) ke aplikasi Huawei Mobile palsu dan berbahaya," ucap Stefanko.
Malware ini pertama kali dilaporkan oleh pengguna Twitter dengan akun @ReBensk. Nampaknya, malware satu ini bertujuan untuk penipuan iklan (adware).
Ilustrasi WhatsApp © ndtv.com
Dengan diarahkan untuk menginstal aplikasi dari Google Play abal-abal tersebut, para pengguna akan secara otomatis menghapus kunci secara default yang merupakan tindakan pengcegaan keamanan pertama di smartphone Android. Setelah proses instal selesai, aplikasi tersebut akan meminta sejumlah izin perangkat, termasuk notifikasi yang digabungkan dengan fungsi 'Balas Langsunhg' di Android untuk mencapai wormability.
" Dengan menggabungkan dua fitur ini, malware secara efektif merespons dengan pesan khusus untuk setiap pesan notifikasi WhatsApp yang diterima," ujar Stefanko.
Ilustrasi WhatsApp © shutterstock.com/Jirapong Manustrong
Malware tersebut lalu bekerja di background dan mengambil respons dari server sambil menunggu notifikasi pesan WhatsApp yang kemudian dipakai untuk mendistribusikan link berbahaya ke kontak milik korban. Tidak hanya itu, aplikasi ini juga akan menutupi software lainnya pada perangkat, mengabaikan optimalisi baterai sampai memungkinkan bekerja pada background, dan mencegah sistem untuk menghapus aplikasi tersebut.
Dengan begini, aplikasi akan tetap bekerja dan smartphone akan kehabisan daya. " Worm ini menyebar melalui pesan ke kontak WhatsApp, hanya ketika pesan terakhir yang diterima korban dikirim lebih dari satu jam lalu," lanjut Stefanko.
Stefanko juga mengatakan, dengan cara ini membuat para korban tidak akan curiga.
Saat ini aplikasi tersebut tampaknya digunakan dalam kampanye penipuan adware atau berlangganan. Ada kemungkinan juga aplikasi ini dipakai untuk tujuan yang lebih buruk.
" Malware ini mungkin dapat mendistribusikan ancaman yang lebih berbahaya, karena teks pesan dan tautan ke aplikasi berbahaya diterima dari server penyerang. Bahkan malware ini juga bisa mendistribusikan trojan perbankan, ransomware, atau spyware," lanjut Stefanko menjelaskan.
Cara terbaik untuk terhindar dari malware ini yaitu tidak sembarangan mengklik klink yang mencurigakan. Para pengguna Android pun disarankan untuk menginstal aplikasi hanya dari Google Play.
Ilustrasi WhatsApp © shutterstock.com/EMRE KAZAN
Wah bahaya juga ya Diazen, hati-hati ya kalo dapet link-link aneh dari WhatsApp, jangan asal klik.
Wanda Hamidah Tegas Lanjut Berlayar ke Gaza Meski Kapal Diserang Drone
Digugat Cerai Istri, Eza Gionino Akhirnya Buka Suara dan Bantah Isu KDRT
Resep Gorengan Gandasturi Kacang Hijau, Manis Lembut dengan Balutan Renyah
Arti Mimpi Hamil: Tafsir Menurut Islam, Psikologi, dan Primbon (Plus Cara Menyikapinya)
Steffi Zamora Umumkan Kehamilan, Buah Hati Pertama dari Nino Fernandez
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak
Sarwendah dan Giorgio Antonio Makin Lengket, Restu Onyo Jadi Sorotan
Nana Mirdad Curhat Soal Banjir Bali: Tembok Rumah Jebol, Makam Kodi Hanyut
Elegan dan Berani, Dian Sastro Tampil di TIFF 2025 dengan Sentuhan Pin One Piece