Ternyata Anak Lebih Percaya Diri di Dunia Maya daripada Dunia Nyata, Kok Bisa?

Reporter : Audila Rima Ndani
Kamis, 13 Februari 2020 00:01
Ternyata Anak Lebih Percaya Diri di Dunia Maya daripada Dunia Nyata, Kok Bisa?
Fakta yang perlu kamu tahu tentang anak dan media sosial mereka.

Punya anak yang beranjak remaja pasti bikin kita agak pusing. Ya, gimana enggak? Di dunia remaja ini anak-anak biasanya mulai menjauh dari orangtuanya. Kita mungkin akan mulai ngerasa kebingungan untuk memantau pergaulan anak. Meskipun media sosial bisa jadi salah satu cara untuk memantau kehidupan anak, tapi anak pasti punya banyak cara untuk menyembunyikannya darimu.

Tapi ada satu fakta yang perlu kamu tahu tentang anak yang menggunakan media sosial. Dari yang saya baca di The Independent, sebuah survei menunjukkan lebih dari sepertiga anak-anak mengakui bahwa mereka merasa lebih mudah menjalani kehidupan di dunia maya daripada dunia nyata. Anak merasa bahwa internet merupakan tempat yang aman untuk tumbuh dan melakukan penjelajahan.

1 dari 3 halaman

ilustrasi remaja © Diadona

Hampir setengah dari anak berusia 8 hingga 17 tahun yang disurvei merasa bahwa penting untuk menyesuaikan diri secara online. Hal itu yang kemudian membuat mereka berpikir bahwa di internet mereka dituntut untuk tampil sempurna.

All Party Parliamentary Group (APPG) mengungkapkan bahwa meskipun media sosial memiliki potensi untuk berdampak positif pada kehidupan anak tapi efek negatifnya nggak bisa dihindari. Media sosial bisa mengisolasi anak yang menderita kesehatan mental, mengekspos mereka ke bullying online dan mempengaruhi harga diri serta citra tubuh mereka.

2 dari 3 halaman

Melalui media sosial, anak bisa bebas mengekspresikan dirinya. Media sosial juga memungkinkan anak untuk mengenal lebih banyak orang dan memperluas pergaulannya. Meskipun merasa lebih percaya diri di media sosial, tapi nggak ada jaminan anak merasa aman saat menggunakan platform itu.

Kasus pelecehan online masih menjadi kasus yang marak terjadi di dunia maya. Untuk itu anak harus berhati-hati dengan apa yang mereka bagikan.

3 dari 3 halaman

Meskipun demikian, hampir setengah remaja yang disurvei percaya bahwa internet mempengaruhi identitas mereka dan membantu mereka mengurangi rasa sepi.

Untuk itu, sebagai orang tua kita harus mengarahkan anak untuk memanfaatkan internet dengan baik. Jika digunakan dengan aman, internet bisa memainkan peran penting dalam perkembangan anak.

Beri Komentar