Tata Cara Sholat Berjamaah Mulai dari Subuh, Dhuha, Tahajud hingga Sebagai Makmum

Reporter : M. A. Adam Ramadhan
Kamis, 16 Januari 2020 09:56
Tata Cara Sholat Berjamaah Mulai dari Subuh, Dhuha, Tahajud hingga Sebagai Makmum
Jangan sampai kamu nggak tahu bagaimana melaksanakan tata cara sholat berjamaah!

Melaksanakan sholat lima waktu merupakan kewajiban setiap umat muslim. Ibarat pondasi sebuah rumah, sholat merupakan pondasi keislaman kita. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits dari riwayat Al Baihaqi yang berbunyi:

"Sholat adalah tiang agama, maka barangsiapa mendirikannya maka sungguh ia mendirikan agama (islam) itu dan barangsiapa merobohkannya maka sungguh ia telah merobohkan agama (islam) itu."

Sholat lima waktu bisa dilakukan sendiri-sendiri, dan bisa dengan tata cara sholat berjamaah. Namun, melaksanakan tata cara sholat berjamaah adalah cara yang paling dianjurkan, karena banyak keutamaan yang akan didapat.

Salah satu melaksanakan tata cara sholat berjamaan adalah pahala yang akan didapatkan jumlahnya berkali-kali lipat dari sholat sendiri.

Nah, gimana melakukan tata cara sholat berjamaah? Untuk lebih jelasnya, simak artikel berikut yang telah kami rangkum dari berbagai sumber, yuk!

1 dari 4 halaman

Tata Cara Sholat Subuh Berjamaah

Untuk bisa melaksanakan tata cara sholat subuh berjamaah, tentu kamu harus bangun tepat waktu agar terlaksana. Nah, gimana tepatnya melakukan tata cara sholat berjamaah waktu subuh? Gulir ke bawah, ya!

1. Niat

Niat tata cara sholat berjamaah waktu subuh sebagai imam:

" Ushallii fardash-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’aalaa."

Artinya:
" Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap kiblat, sebagai imam, karena Allah Ta’ala."

2. Takbiratul Ihram dan membaca do'a iftitah
3. Membaca Surah Al-Fatihah
4. Membaca surah pendek Al-Quran (jika ma'mum mengikuti apa yang imam baca)
5. Ruku' dan membaca doa ruku'
6. I'tidal dan membaca surah i'tidal
7. Sujud dan membaca doa sujud
8. Duduk di antara dua sujud dan membaca doa duduk di antara dua sujud
9. Sujud dan membaca doa sujud
10. Berdiri dan melakukan langkah tiga sampai enam di rakaat kedua
11. Disunnahkan membaca doa qunut setelah i'tidal di rakaat kedua
12. Tahiyat akhir dan membaca doa tahiyat akhir
13. Salam
14. Tertib dan tuma'nina (tenang dalam shalat)allaau'alam.

2 dari 4 halaman

Tata Cara Sholat Dhuha Berjamaah

Walau Dhuha adalah sholat sunnah, kamu bisa melakukan tata cara sholat dhuha berjamaah. Nah, kamu masih bingung? Sebenarnya sama aja, kok! Intip tulisan berikut ya untuk lebih jelasnya!

1. Niat

Niat tata cara sholat berjamaah dhuha sebagai imam:

" Usholli sunnatadh dhuhaa rok'ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta'aalaa."

Artinya:

“ Aku niat shalat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat, sebagai imam, karena Allah Ta’ala.”

Niat tata cara sholat berjamaah dhuha sebagai ma'mum:

" Usholli sunnatadh dhuhaa rok'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'aalaa."

Artinya:

“ Aku niat shalat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat, sebagai ma'mum, karena Allah Ta’ala.”

2. Takbiratul ihram
3. Membaca Surat Al-Fatihah
4. Membaca Surah Ad-Dhuha di rakaat pertama dan Surah As-Syams di rakaat kedua (dianjurkan)
5. Ruku' dan Membaca do'a ruku'
6. I'tidal dan membaca do'a I'tidal
7. Sujud dan membaca do'a sujud
8. Duduk di antara dua sujud dan membaca do'a di antara dua sujud
9. Sujud dan membaca do'a sujud
10. Berdiri dan mengulang gerakan seperti rakaat pertama
11. Tahiyat akhir dan membaca doa tahiyat akhir
12. Salam
13. Tuma'ninah (Tenang dalam shalat)
14. Berdoa:

" Allahumma innad-duhaa'a duhaa'uka wal bahaa'a bahaa'auka wal-jamaala jamaaluka wal-quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal-'ismata 'ismatuka.

Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil-ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu'assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba'iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa aataita 'ibaadakash-shalihiin."

Artinya:

" Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu DhuhaMu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahanMu, kekuatan adalah kekuatanMu, penjagaan adalah penjagaan-Mu"

" Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuhaMu, kekuasaanMu (wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang sholeh"

3 dari 4 halaman

Tata Cara Sholat Tahajud Berjamaah

Melakukan tata cara sholat berjamaah waktu tahajud sebenarnya nggak dianjurkan. Melainkan, disarankan untuk dilakukan secara sendiri-sendiri alias munfarid. Namun, jika tahajud jika dilakukan dengan tata cara sholat berjamaah, maka hukumnya tetap sah.

Bagaimana melaksanakan tahajud dengan tata cara sholat berjamaah? Berikut caranya!

Tata cara sholat berjamaah tahajud merupakan sholat sunnah yang dilakukan pada malam hari. Pengerjaan tata cara sholat berjamaah tahajud biasanya dilakukan setelah tidur malam. Waktunya yang dianjurkan pun pada sepertiga malam, dan oleh karenanya pengerjaan tata cara sholat berjamaah tahajud juga disebut dengan sholatul lail.

Pengerjaan tata cara sholat berjamaah tahajud sebenarnya sama dengan sholat sunnah lainnya. Untuk lebih jelasnya, simak tulisan berikut, ya!

1. Niat

Niat tata cara sholat berjamaah tahajud sebagai imam:

" Usholli sunnatat-tahajjudi rok'ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta'aalaa."

Artinya:

“ Aku niat shalat sunnah tahajud dua rakaat menghadap kiblat, sebagai imam, karena Allah Ta’ala.”

Niat tata cara sholat berjamaah dhuha sebagai ma'mum:

" Usholli sunnatat-tahajud rok'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'aalaa."

Artinya:

“ Aku niat shalat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat, sebagai ma'mum, karena Allah Ta’ala.”

2. Takbiratul ihram
3. Membaca Surat Al-Fatihah
4. Membaca Surah pendek alquran
5. Ruku' dan Membaca do'a ruku'
6. I'tidal dan membaca do'a I'tidal
7. Sujud dan membaca do'a sujud
8. Duduk di antara dua sujud dan membaca do'a di antara dua sujud
9. Sujud dan membaca do'a sujud
10. Berdiri dan mengulang gerakan seperti rakaat pertama
11. Tahiyat akhir dan membaca doa tahiyat akhir
12. Salam
13. Tuma'ninah (Tenang dalam shalat)
14. Membaca doa:

" Allaahumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samaawaati wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samaawaati wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nuurus samaawaati wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa'dukal haq. Wa liqaa'uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan naaru haq. Wan nabiyyuuna haq. Wa Muhammadun shallallaahu alaihi wasallama haq. Was saa'atu haq. Allaahumma laka aslamtu. Wa bika aamantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khaashamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî maa qaddamtu, wa maa akhkhartu, wa maa asrartu, wa maa a'lantu, wa mâ anta a'lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru. Laa ilaaha illâ anta. Wa laa haula, wa laa quwwata illaa billaah."

Artinya:
" Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah."

4 dari 4 halaman

Tata Cara Sholat Berjamaah sebagai Makmum

Dalam pelaksanaan tata cara sholat berjamaah, pasti ada imam dan makmumnya. Tentunya, tata cara sholat berjamaah berbeda dengan jika dilakukan sendiri-sendiri. Bagaimana tata cara sholat berjamaah khususnya sebagai makmum?

Posisi berdiri makmum tentu saja berada di barisan belakang imam. Hal ini untuk membedakan mana yang imam dan mana yang makmum. Jika makmum hanya satu orang, maka ia berdiri di samping imam namun agak sedikit ke belakang.

Selain itu, tata cara sholat berjamaah sebagai makmum juga harus mengikuti imam. Di setiap gerakannya, bahkan di setiap bacaannya. Makmum dalam melaksanakan tata cara sholat berjamaah nggak boleh mendahuli imam, membarenginya, bahkan telat mengikutinya. Jika makmum mendahului imam, maka pelaksanaan tata cara sholat berjamaah bisa batal.

Lalu bagaimana jika makmum telat atau masbu'?

Hukum melaksanakan tata cara sholat berjamaah saat telat tetap sah, namun dengan catatan bila ia memang memiliki udzur alias nggak disengaja. Misalnya adalah lanjut usia, sakit, masih sedang dalam perjalanan, dan lain-lain.

Namun, jika makmum melaksanakan tata cara sholat berjamaah telat dengan disengaja, hukumnya makruh, bahkan hukum shalatnya bisa batal. Wallaahu'alam

Beri Komentar