© Freepik.com
Seiring dengan pertumbuhannya, setiap anak pasti mengembangkan sikap dan karakter yang berbeda-beda. Punya sikap pembangkang dan suka melawan biasanya menjadi hal yang paling dipusingkan oleh banyak orang tua.
Gimana enggak? Anak pembangkan dan suka melawan tentu terkadang bisa sangat sulit untuk diatasi. Umumnya sikap ini akan muncul pada anak yang mulai beranjak remaja. Mereka akan mulai punya pendapat sendiri dan nggak jarang membantah pemikiran kita sebagai orang tua.
Ilustrasi Anak Marah © 2020 https://shutterstock.com/suriyachan
Dilansir dari Verywellfamily, sikap pembangkang pada anak adalah masalah yang biasa terjadi pada anak usia balita dan remaja. Ternyata fase ini tergolong normal dan menjadi bagian dalam perkembangan anak saat menghadapi orang tua, guru, dan orang dewasa lain.
Pada usia sekolah, anak akan mulai membangkan dengan adu argumen bersama orang tua atau nggak melakukan sesuatu yang diminta. Sementara pada anak berusia lebih kecil, biasanya mereka akan langsung mengamuk jika nggak ingin sesuatu.
Di fase ini, anak mungkin mencoba melakukan kontrol pada suatu keadaan atau menunjukkan kebebasannya. Mereka mungkin sedang menguji batas dan otoritas orang tua. Bisa juga anak melakukan itu untuk menunjukkan rasa nggak suka pada sesuatu.
Meski hal ini normal terjadi pada anak, tapi dalam beberapa kasus kita perlu waspada dengan sikap ini. Perilaku menantang yang dilakukan dalam jangka waktu yang lama dan mengganggu kegiatan anak di sekolah serta hubungan dengan keluarga dan teman-teman bisa menjadi tanda dari oppositional defiant disorder (ODD).
ilustrasi anak marah © 2020 https://www.diadona.id / @ metroparent
Pada anak-anak dengan ODD, sikap membangkang ditandai dengan perilaku seperti amarah atau agresi yang seringkali terlihat seperti nggak sesuai untuk anak seusianya. Anak-anak dengan ODD juga bisa menunjukkan masalah lain seperti depresi, kecemasan, atau ADHD.
Makanya jika sikap membangkang pada anak dirasa mulai berlebihan dan mencurigakan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter terkait masalah ini. Mendapat pertolongan dengan lebih cepat bisa membantu mengurangi risiko hal yang lebih buruk terjadi pada anak.
Selalu ingat bahwa emosi nggak akan menyelesaikan masalah. Jika sikap membangkang pada anak masih bisa diatasi, maka kita harus melakukan pendekatan dan komunikasi dengan anak menggunakan cara yang lebih baik.
Semoga informasi ini bermanfaat ya!
Adi Utarini: Ilmuwan Perempuan Indonesia yang Membuat Dengue Tak Lagi Menakutkan
Shahnaz Indira, Model Curvy Indonesia yang Mendunia Lewat London dan New York Fashion Week
Perjalanan Laras Sekar, Model Asal Balikpapan yang Menembus Panggung Mode Dunia
Hannah Einbinder Menang Emmy 2025, Serukan Free Palestine di Atas Panggung
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak