Doa Menyambut Ramadhan yang Benar dan Amalannya

Reporter : Dhewi Bayu Larasati
Kamis, 23 April 2020 17:47
Doa Menyambut Ramadhan yang Benar dan Amalannya
Ramadan kali ini jatuh pada 24 April 2020. Sudah kamu mengetahui doa menyambut ramadan?

Ramadhan memanglah bulan yang paling mulia. Makanya, sebagai umat muslim, kita dianjurkan untuk memperbanyak amal baik. Mulai dari puasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, dan dilanjutkan dengan amalan-amalan lainnya.

Ramadhan tahun 2020 diperkirakan jatuh pada Jum'at, 24 April. Meski suasananya agak berbeda di tahun ini karena pandemi Corona, sudah sepatutanya bulan Ramadhan tetap disambut dengan sukacita.

1 dari 3 halaman

Doa Menyambut Ramadhan

Ilustrasi Bedoa dan Shalat © Diadona

Biasanya nih di grup whatsapp udah pada rame mengenai doa menyambut ramadhan. Begini bunyinya:

Yang artinya: 

Doa Menyambut Ramadan © Diadona

" Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban. Dan jumpakanlah kami kepada bulan Ramadhan.”

Disebutkan, doa menyambut Ramadhan tersebut diajarkan oleh Rasulullah SAW, bersumber dari jalur Zaidah bin Abi Ruqad, ia berkata, telah mengabarkan kepada Ziyad an-Numairi, dari Anas bin Malik. Namun, dikutip dari dakwah.id tentang status kekuatan riwayatnya, disebutkan dalam kitab Mizanul I'tidal bahwa sanad hadits tersebut adalah lemah.

Mengapa hadist tentang doa menyambut Ramadhan tersebut lemah?

Karena, perawi yang bernama Ziyad an-Numairi adalah perawi yang lemah. Ibnu Ma’in juga melemahkannya. Abu Hatim mengatakan, “ Dia tidak bisa dijadikan hujjah.” (Mizanul I’tidal, 2/19)

Juga, disebutkan dalam kitab Tahdzibut Tahdzib, perawi bernama Zaidah bin Abi Ruqad dinilai oleh para ulama hadits seperti Al-Bukhari dan an-Nasa’i, sebagai perawi yang lebih lemah (dha’if) dari Ziyad an-Numairi. (Tahdzibut Tahdzib, 3/305-306)

2 dari 3 halaman

Lalu, Gimana Doa Menyambut Ramadhan yang Benar?

Ilustrasi Bedoa dan Shalat © Diadona

Sebenarnya, nggak ada doa yang secara khusus digunakan sebagai doa menyambut Ramadhan. Yangs ering adalah doa menyambut hilal awal, bukan hanya hilal Ramadhan atau hilal awal Ramdan.

Apa artinya? Artinya, doa tersebut berlaku umum ketika melihat hilal pertanda masuknya awal bulan di seluruh bulan. Nggak ada doa pada hilal khusus bulan Ramadhan, atau doa menyambut Ramadhan saat melihat hilalnya telah datang.

Doa Melihat Hilal © Diadona

Alihaksara:
Allahumma ahillahu ‘alainaa bil yumnaa wal iimaani was salaamati wal islaami rabbi wa rabbukallah(u

Yang artinya, Artinya: Ya Allah, tampakkan bulan itu kepada kami dengan membawa keberkahan dan keimanan, keselamatan dan Islam. Rabbku dan Rabbmu adalah Allah (Diriwayatkan oleh Imam al-Darimi dan al-Tirmidzi)

Doa ini hanya dibaca oleh seseorang yang melihat hilal. Bagi yang tidak melihat, tidak disyariatkan untuk membaca ini.

Pun dari laman konsultasisyariah.com juga menyebutkan, bahwa tidak dijumpai doa menyambut Ramadhan yang khusus. Hanya saja, karena Ramadhan adalah bulan yang penuh kebaikan, maka para sahabat dan ulama menyambutnya dengan beragam kalimat yang mengandung doa kebaikan dan harapan.

Al-Hafidz Ibnu Rajab menyebutkan, salah satu doa menyambut Ramadhan yang dilantunkan oleh merekam diantaranya :

Doa Menyambut Hilal © Diadona

Yang artinya: “ Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264)

Meski nggak ada doa menyambut Ramadhan secara khusus, boleh banget dong setiap muslim untuk mengungkapkan kebahagiaannya dan rasa senangnya menyambut bulan Ramadhan ini dengan doa. Nggak perlu doa khusus, doa umum juga boleh kok. Nggak perluu juga meyakini bahwa ada doa khusus yang merupakan sunnah dari Rasulullah.

Mengingat bulan Ramadhan yang penuh ddengn berkah, para ulama terdahulu sampai berdoa tiga bulan sebelum Ramadhan agak bisa dipertemukan. Dan berdoa selama enam bulan berikuitnya, biar amalan mereka di bulan Ramadhan diterima oleh Allah.

 

3 dari 3 halaman

Amalan Dan Doa Menyambut Ramadhan

Ilustrasi Bedoa dan Shalat © Diadona

Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah: 1780; al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman: 3455. Redaksi hadits di atas riwayat Ibn Khuzaimah yang ditulis di laman islam.nu.or.id menyebut, Rasulullah pernah berceramah di penghujung bulan Sya'ban, mengenai informasi keistimewaan bulan Ramadhan. Nggak cuman itu aja, juga berisi amalan yang bisa dilakukan untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya. Apa sajakah itu?

Satu Malam yang Nilainya Lebih dari Seribu Bulan

“ Wahai manusia, sungguh bulan agung dan penuh berkah telah menaungi kalian. Bulan yang di dalamnya terdapat suatu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Pada bulan itu, Allah menjadikan puasanya sebagai suatu kewajiban dan qiyam atau shalat di malam harinya sebagai ibadah sunnah. Siapa yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebajikan, maka nilainya sama dengan mengerjakan kewajiban di bulan lain. Siapa yang mengerjakan suatu kewajiban dalam bulan Ramadhan tersebut, maka sama dengan menjalankan tujuh puluh kewajiban di bulan lain.”

Makanya, nggak cuman mencari tentang doa menyambut Ramadhan, tapi penting juga mengisi setiap harinya dengan amalan yang baik.

Bulan Kesabaran

“ Ramadaan itu adalah bulan kesabaran; sedangkan ketabahan dan kesabaran, balasannya adalah surga. Ramadhan adalah bulan pertolongan. Pada bulan itu rezeki orang-orang mukmin ditambah.”

Umat Islam memiliki kewajiban untuk menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa. Nggak perlu khawatir, balasan kebaikan dari Allah sudah menunggu.

Memberi Makan Orang yang Berbuka

“ Siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang yang berpuasa di bulan itu, maka ia akan diampuni dosanya, dibebaskan dari api neraka. Orang itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tersebut. Sedangkan pahala puasa bagi orang yang melakukannya, tidak berkurang sedikit pun.”

Namun, gimana kalau seseorang nggak punya makanan untuk diberikan kepada orang lain? Nggak perlu khawatir karena Allah memberikan pahala walau pada sebutir kurma atau seteguk susu.

Meski begitu, sama halnya dengan doa menyambut Ramadhan, banyak ahli menyebut hadits ini berstatus dhaif. Tapi, bukankahn kandungannya yang berisi kebaikan ini masih bisa diamalkan?

Beri Komentar