© Shutterstock.com
Mimisan menjadi salah kondisi yang cukup umum terjadi pada anak-anak. Tapi kengerian saat melihat darah yang keluar dari anak-anak tentu cukup bisa dipahami.
Mimisan pada anak bisa terjadi karena banyak faktor. Bisa karena nggak sengaja menyakiti hidung saat bermain hingga karena iritasi pada lapisan hidung.
Rasa cemas dan takut saat melihat anak mimisan sangat wajar kita rasakan. Namun daripada berlarut-larut dengan perasaan khawatir, sebaiknya kita segera memberikan penanganan pada anak yang mimisan.
ilustrasi anak mimisan © Shutterstock.com
Dilansir dari Moms.com, banyak alasan yang bisa memicu mimisan pada anak. Beberapa di antaranya sebagai berikut:
- Cedera
- Penyebab alami
- Stres / kecemasan
- Udara kering
- Mencabut hidung / meniup hidung dengan paksa
- Gangguan
- Cuaca dingin
- Alergi dan pilek
- Penyakit kronis
ilustrasi anak mimisan © Shutterstock.com
Saat anak mimisan, kita bisa memberikan beberapa penanganan sebagai berikut:
1. Segera letakkan anak dalam posisi duduk dengan kepala agak condong ke depan. Jangan menyandarkan punggung anak karena hal ini bisa menyebabkan batuk atau muntah.
2. Cubit bagian bawah hidung anak secara lembut dengan menggunakan jari kita. Tahan terus bagian hidung ini selama sekitar 10 menit. Jangan berhenti memperhatikan, pegang saja sambil menganjurkan anak untuk bernapas melalui mulut.
3. Hindari menggunakan tisu atau kapas untuk mengisi lubang hidung anak. Tisu atau kapas bisa menempel pada darah yang membeku dan dapat membuka luka saat kita mengeluarkannya.
ilustrasi anak mimisan © Shutterstock.com
4. Masukkan selembar kain ke dalam air dingin dan letakkan di pangkat hidung anak. Tindakan ini membantu memperlambat pendarahan yang terjadi.
5. Jika pendarahan disebabkan oleh cedera, kain basah akan membantu meredakan pembengkakak. Jangan gunakan es karena bisa membuat anak nggak nyaman dan nggak menghebtikan mimisannya.
6. Setelah pendarahan berhenti, basuh wajah anak dengan air dingin. Hindari menggosok area hidungnya ya!
7. Tetap jaga hidung bagian anak tetap lembab setelah beberapa hari. Menurut Children's Hospital of Philadelphia , letakkan vaporizer atau pelembab udara dengan kabut dingin di kamar anak atau bisa juga mengoleskan saline nasal spray di lubang hidungnya.
8. Jangan biarkan anak mengeluarkan ingus untuk menghilangkan gumpalan darah. Hal ini dapan memulai pendarahan kembali.
9. Periksa dengan sekasama area wajah dan hidung anak. Hal ini dilakukan untuk mengetahui adanya cedera sesudahnya.
Jika mimisan masih sering terjadi, sebaiknya kita membawa anak ke dokter. Mereka tentu akan memberikan penanganan yang tepat untuk anak dan mengetahui masalah sebenarnya yang bisa memicu mimisan pada anak.
Semoga informasi ini bisa membantu ya!
Janice Tjen Ukir Sejarah, Naik ke Peringkat 53 Dunia Usai Juara Chennai Open 2025
Oh Beauty Festival 2.0: Bukti Antusiasme Tinggi Komunitas Kecantikan Indonesia
Lisa BLACKPINK Curi Perhatian Jadi Penari Emas Jibaro saat Halloween
Baper Cepat, Move On Lebih Cepat: Deretan Zodiak yang Hatinya Fleksibel Banget
Debut Manis di FIP Asia Cup 2025, Timnas Padel Putri Amankan Perunggu

Lisa BLACKPINK Curi Perhatian Jadi Penari Emas Jibaro saat Halloween


Dita Karang Bikin Kejutan, Tampil Menawan di Jakarta Fashion Week 2026

Profil Maria Selena, Mantan Puteri Indonesia dan Atlet Basket yang Jadi Peserta Physical: Asia

Profil Fina Phillipe, Sosok Atlet Perempuan yang Mewakili Indonesia di Physical Asia