© Freepik.com
Masa remaja adalah masa di mana anak mulai mencari jati diri dan ingin bebas berpetualang. Makanya nggak heran kalau banyak orang tua yang merasa lebih kesulitan dan khawatir menghadapi anak mereka saat sudah remaja.
Anak remaja biasanya mulai ingin membuat pilihan dan keputusan sendiri. Kebanyakan dari mereka nggak ingin terlalu dikekang oleh orang tua.
Lingkungan dan teman akan sangat memengaruhi perkembangan anak di masa remaja. Nggak jarang beberapa di antara mereka bahkan lebih percaya dengan teman sebaya daripada orangtuanya sendiri.
Fenomena ini seringkali membuat orang tua menjadi selalu salah di mata anak-anaknya. Kebanyakan dari mereka menganggap kita nggak bisa memahami perasaan dan apa yang mereka inginkan.
Jika kamu sedang menghadapi fase ini, dilansir dari Moms.com, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi anak remaja yang selalu menyalahkan kita.
ilustrasi remaja © yarlesac.com
Kebanyakan remaja punya kemampuan untuk mengetahui apa yang harus dikatakan atau dilakukan untuk membuat kita merasa nggak bisa mengendalikan situasi. Jika kita lepas kendali dan berteriak, anak justru nggak akan bisa merasa nyaman berada dekat dengan kita.
Untuk itu sebaiknya tarik napas dalam-dalam dan jangan katakan hal pertama yang terlintas di benak kita sampai kita memikirkannya dengan matang. Kita mungkin nggak serius dengan apa yang kita katakan saat marah, tapi hal itu nggak mungkin hilang dari pikiran anak hingga waktu yang lama.
Kita nggak boleh membiarkan ketegangan dengan anak berlangsung lama. Setelah kita menyampaikan pendapat dengan tenang pada anak, kita bisa meminta mereka untuk mempertimbangkan hal itu.
Perdebatan yang dilakukan dengan dewasa tentu akan lebih baik dan membuat anak belajar dari pengalaman tersebut. Namun jangan biarkan perdebatan tersebut berlarut-larut.
ilustrasi remaja © carilionclinicliving.com
Penting bagi kita untuk membiarkan anak menyampaikan apa yang sebenarnya dirasakan oleh mereka. Kita bisa bertanya alasan mengapa mereka menganggap kita salah tanpa menginterupsinya.
Hal ini bisa menjadi kesempatan untuk kita agar mengetahui alasan anak dan mencari jalan untuk mengatasinya. Dengan begitu, kita juga bisa sekaligus melakukan evaluasi diri.
Menjadi orang tua tentu nggak mudah karena kita harus menyeimbangkan kehidupan di rumah dan pekerjaan. Namun kita harus bisa berusaha meluangkan waktu untuk anak agar komunikasi tetap terjalin dengan baik.
Kita bisa mengajak anak menghabiskan waktu dengan melakukan kegiatan yang mereka sukai. Penting untuk menjalin ikatan dan membuat kenangan bahagia bersama anak sehingga konflik nggak terjadi dalam hubungan.
ilustrasi ibu dan anak remaja © pixabay.com
Kadang-kadang seorang remaja hanya ingin melampiaskan kekesalan mereka pada seseorang yang mereka anggap nggak akan meninggalkan mereka. Ingatlah bahwa sebenarnya anak sangat menyayangi kita sebagai orangtuanya.
Makanya akan lebih baik jika kita nggak terlalu mengambil hati dengan apa yang mereka katakan. Buat anak tetap merasa aman dan nyaman bersama kita.
Semoga informasi ini bisa membantu ya!
Bikin Kagum, Mahasiswa ITB ini Lulus Cumlaude Berkat Ciptakan Gitar Rotan Sendiri
Sarah Menzel Rayakan Wisuda di Inggris, Tampil Anggun dengan Kebaya Putih
8 Ide Tebak-Tebakan Seru untuk Menguatkan Bonding Keluarga
Sosok Rama Duwaji, Seniman Gen Z Beragama Islam yang Jadi Calon First Lady New York
Cinta Laura Bikin Gempar Runway JFW 2026 dengan Gaun Emas Menawan Rancangan Ivan Gunawan

Sosok Rama Duwaji, Seniman Gen Z Beragama Islam yang Jadi Calon First Lady New York

Lisa BLACKPINK Curi Perhatian Jadi Penari Emas Jibaro saat Halloween


Dita Karang Bikin Kejutan, Tampil Menawan di Jakarta Fashion Week 2026

Profil Maria Selena, Mantan Puteri Indonesia dan Atlet Basket yang Jadi Peserta Physical: Asia