Apa Dampaknya Bila Ayah Overprotektif ke Buah Hati? Kayak Ferry Maryadi yang Sampai Matai-Matai Anak

Dia bahkan sampai memata-matai anaknya saat main di luar. Hal ini terungkap saat dirinya hadir menjadi bintang tamu di acara Okay Bos yang diunggah di channel YouTube Trans7 Official.

© Diadona

" Ferry Maryadi ini memang ayah yang protektif, apalagi istrinya dan anaknya dijaga terus. Kalau sama istrinya dijaga banget karena pasti istrinya. Sama anaknya ada yang namanya Lea itu mau ijin pergi ke bioskop diintilin sama bapaknya, bener begitu?" tanya Raffi ke Ferry.

Ferry pun mencoba menjelaskan, " Sebenernya bukan diintilin, cuman kan pergaulan zaman sekarang itu.."

" Enggak intinya aja, diintilin apa tidak? Jangan belok-belok?" , nggak puas dengan jawaban Ferry, Raffi pun nanya lagi.

Akhirnya, Deswita jawab, " Intinya dia ngikut ke dalem itu bioskop" .

© Diadona

Saat ditanya apakah Leanya tau kalau sedang diintilin oleh ayahnya, Ferry pun menjawab kalau tentunya anaknya itu tak tahu sepak terjang bapaknya memata-matai Lea. Ferry bahkan menjadikan teman-temannya ini sebagai mata-mata kalau lihat Lea di mana gitu langsung dilaporkan ke Ferry.

© Diadona

Lalu, Nagita pun sempat nanyain apakah Ferry ini ayah yang galak atau posesif gitu ke anaknya. Ferry pun menjawab tidak, tetapi hal itu langsung dibantah oleh Deswita yang mengungkapkan kalau suaminya ini emang ayah yang galak.

" Galak, ayahnya tu tegas banget. Kadang-kadang kalo menurut aku hal-hal yang ya harusnya bisa nggak usah terlalu dibesar-besarkanlah gitu. Dia ya mungkin maksudnya untuk memproteksi anaknya ya gitu tapi kadang-kadang suka sedikit melebihi bataslah." , kata Deswita menjelaskan.

Dilansir dari beberapa sumber, sebenarnya ayah yang overprotektif ke anak ini bisa mengakibatkan beberapa dampak negatif. Salah satunya yaitu anak jadi lebih penakut dan kurang percaya diri. Hal ini disebabkan karena anak selalu ada dalam pengawasan ayahnya sehingga dia jadi takut kalau sampai dimarahin ayahnya.

© Diadona

Anak pun akan tumbuh menjadi pribadi yang mudah ragu-ragu dan sulit untuk mengambil keputusan karena dia selalu ada dalam bayang-bayang ayahnya yang terus mengawasinya. Bukan tak mungkin jika ayah terus overprotektif begitu, anak lama-lama akan muak bahkan sampai memberontak pada ayahnya.

Tentu sebagai orang tua, kita tak mau anak sampai seperti itu. Pengawasan memang perlu untuk dilakukan apalagi pada anak yang masih di bawah umur. Namun, cukup sewajarnya saja dan jangan sampai berlebihan. Awasi anak tetapi berikan pula dia kebebasan agar anak tak merasa terlalu dikekang oleh orang tuanya.