© JiaYing Grygiel Via Parentmap.com
Wabah corona masih menjadi hal yang menghantui kehidupan kita. Hingga saat ini kasus masih terus bermunculan dan belum ada tanda-tanda penurunan dari sebelumnya.
Bahkan masih belum bisa diketahui kapan wabah ini akan berakhir. Pada akhirnya kita hanya bisa tetap mematuhi protokol kesehatan agar terhindar dari penyakit corona.
Sementara itu, dilansir dari Times of India, sebuah studi di Korea Selatan menemukan bahwa anak-anak ternyata bisa membawa virus corona di hidung mereka.
ilustrasi anak sakit © fatherly.com
Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui dampak COVID-19 pada anak. Salah satu penelitian menemukan bahwa anak-anak berpotensi membawa virus dalam jumlah lebih banyak daripada kelompok usia lain.
Sementara sebuah studi baru-baru ini menyoroti temuan sebelumnya yang menunjukkan betapa berbahayanya kenyataan tersebut. Hal ini berkontribusi pada penyebaran penyakit.
Sebuah studi sampel yang dilakukan di Korea Selatan pada anak-anak menemukan bahwa anak yang didiagnosis dengan COVID-19 bisa terus menyebarkan penyakit tersebut hingga tiga minggu. Hal ini sedikit lebih lama dari masa virus masuk ke dalam tubuh (saat penularan) sampai ke saat timbulnya penyakit tersebut.
Ditemukan juga bahwa sebagian besar COVID-19 terbatas pada saluran pernapasan bagian atas sehingga biasanya menginfeksi rongga hidung anak. Studi di Korea Selatan menemukan bahwa COVID-19 dapat bertahan di hidung anak hingga 3 minggu meski mereka punya gejala atau tidak.
ilustrasi anak sakit © fatherly.com
Laporan itu menunjukkan bahwa meski anak-anak mungkin nggak terpengaruh dengan penyakit ini, namun mereka bisa menyebarkannya tanpa sadar. Hal ini tentu perlu kita waspasai sebagai orang tua.
COVID-19 pada anak seharusnya nggak boleh dianggap enteng. Anak harus tetap diisolasi secepatnya untuk menghindari penularan.
Terlepas dari hal itu, kita harus tetap membiasakan hidup bersih untuk mencegah penyebaran virus corona. Berikut beberapa hal yang harus dilakukan untuk membantu mencegah penyebaran virus.
1. Memakai masker wajah
2. Batasi interaksi anak-anak di luar
3. Mengonsumsi makanan sehat dan bernutrisi untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak
4. Protokol kesehatan harus dijalankan
5. Ajarkan pada anak tentang bahaya COVID-19 agar mereka juga waspada
Semoga informasi ini bisa membantu kamu ya!
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Kaneishia Yusuf Lulus Cumlaude di HI UI, Bukti Karier dan Akademik Bisa Jalan Bareng
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Plan Workout 28 Hari Mengikuti Siklus Hormon Wanita
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak