© Donasionline.id
Hidup bisa terasa begitu sulit dalam kondisi kekurangan dengan fisik yang tidak sempurna. Seorang anak bernama Imam Syafi'i berikut ini hanya tinggal berdua dengan ibunya yang bernama Salamah.
Dilansir dari laman donasionline.id, anak yang akrab disapa Fi'i ini telah menjadi yatim sejak masih di dalam kandungan. Sang ayah meninggal dunia karena sakit yang dialami dan sekarang hanya tinggal Fi'i yang berdua dengan ibunya saja.
Kisah Imam Syafi'i © donasionline.id
Imam Syafi'i dan ibunya tinggal di sebuah gubuk yang sebenarnya tidak layak untuk dihuni. Bagian samping rumahnya ini sudah banyak yang berlubang dan jadi tempat tikus-tikus keluar masuk.
Bagian dapurnya biasanya jadi banjir saat hujan sedang lebat. Kamar mandinya pun berada di luar rumah dan hanya ditutupi dengan terpal bekas yang sudah sobek. Sungguh memilukan kondisi rumahnya.
Selama ini, Bu Salamah mengais rezeki dengan cara mencari kayu di hutan yang kemudian dijual agar bisa digunakan untuk bertahan hidup bersama putranya. Biasanya, beliau akan diberi uang Rp10 ribu untuk satu gulung kayu. Kayu bambu yang beliau jual ini biasanya dijadikan lanjaran atau tempat untuk sayuran yang bisa merambat seperti kacang panjang.
Kisah Imam Syafi'i © donasionline.id
Tak cuma mencari kayu di hutan saja, saat ada pekerjaan terkadang Bu Salamah akan menjadi buruh matun dengan bayaran Rp20 ribu tiap harinya. Namun, sekarang pekerjaan tersebut sudah jarang beliau lakukan.
Dengan penghasilan yang tak menentu, Bu Salamah hanya dapat membeli beras, bahkan untuk beli lauk saja uangnya tak cukup. Kalau sedang ada uang, beliau akan membeli tempe. Untungnya, Syafi'i adalah anak yang penurut dan dia menerima saja meski hanya bisa makan dengan sambal.
Imam Syafi'i sendiri terlahir dengan fisik yang tidak sempurna dan berbeda dengan anak lainnya. Dia tak bisa berjalan seperti orang normal pada umumnya sehingga hanya bisa merangkak.
Kisah Imam Syafi'i © donasionline.id
Akibat tak ada biaya, Bu Salamah pun belum pernah mengajak putranya ini untuk berobat. Selama 15 tahun, Fi'i pun hanya bisa berjalan merangkak seperti anak balita dengan dada sebagai tumpuan utamanya.
Bu Salamah dan Fi'i pun pernah tidak makan sampai tiga hari. Saat itu Fi'i sempat mengatakan bahwa perutnya sakit dan seperti masuk angin. Bu Salamah pun hanya bisa menangis karena itu bukanlah masuk angin, tetapi anaknya sedang kelaparan, sungguh pilu.
Mari kita bantu ringankan beban Ibu Salamah agar dia dan Fi'i bisa makan dengan lebih layak. Selain itu, supaya Bu Salamah juga bisa mengajak putranya ini untuk berobat. Donasi untuk keduanya bisa disalurkan di link berikut ini.
donasionline.id/busalamahdanimamsyafii
Semoga Bu Salamah dan Imam Syafi'i sehat selalu dan diberikan kelancaran rezeki untuk keluarga kecil ini. Terima kasih orang baik, semoga makin banyak orang yang peduli kepada mereka yang membutuhkan seperti Fi'i dan ibunya.
Berbekal LPDP, Namira Adjani Resmi Raih Gelar Magister Hukum dari UCL
Kaneishia Yusuf Lulus Cumlaude di HI UI, Bukti Karier dan Akademik Bisa Jalan Bareng
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Plan Workout 28 Hari Mengikuti Siklus Hormon Wanita
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Janice Tjen Jadi Runner Up Sao Paulo Open 2025, Harapan Baru Tenis Indonesia
Ultah MOP Sepi Sosok CFO, Tasya Farasya Gugat Cerai Ahmad Assegaf?
Rumah Dijarah Ludes, Eko Patrio Terpaksa Ngontrak di Pinggiran Jakarta
Sulthon Kamil Terseret Skandal Pelecehan Seksual, Band Harum Manis Didepak Label
Kimberly Ryder Buka Suara Soal Kekasih Barunya: Sudah Kenalkan ke Anak-anak