© Shutterstock/Mang Kelin
Rebo Wekasan atau Rebo Pungkasan adalah sebuah tradisi yang diadakan pada hari Rabu terakhir di bulan Safar, yaitu bulan kedua dalam kalender Hijriyah. Tradisi ini umumnya dilakukan oleh masyarakat Jawa, khususnya di Pulau Jawa dan Madura.
Secara bahasa, "Rebo" berarti hari Rabu dalam bahasa Jawa, sedangkan "Wekasan" berarti pungkasan atau akhir. Jadi, Rebo Wekasan secara bahasa berarti hari Rabu Terakhir.
Dalam tradisi Jawa, Rebo Wekasan dipercaya sebagai hari di mana 320.000 malaikat pembawa bala diturunkan ke bumi. Oleh karena itu, masyarakat Jawa melakukan berbagai ritual dan amalan untuk menolak bala dan memohon perlindungan dari Allah SWT.
Ritual Rabu Wekasan © Shutterstock/Mang Kelin
Rabu Wekasan adalah salah satu hari dalam kalender Jawa yang memiliki makna khusus bagi masyarakat Jawa. Secara harfiah, " Rabu Wekasan" dapat diartikan sebagai " Rabu yang terkutuk" atau " Rabu penutupan." Namun, makna sebenarnya jauh lebih dalam daripada sekadar arti kata itu.
Dalam tradisi Jawa, Rabu Wekasan dianggap sebagai hari terakhir dalam satu siklus waktu yang dikenal sebagai " Wuku" atau " Pasaran." Wuku terdiri dari sepuluh hari, dan Rabu Wekasan menandai akhir dari siklus ini. Oleh karena itu, hari ini dianggap memiliki nilai spiritual yang tinggi, di mana orang Jawa beribadah dan memohon berkah serta perlindungan.
Ritual Rabu Wekasan © Shutterstock/kukukaki
Sejarah Rabu Wekasan dapat ditelusuri ke dalam akar budaya Hindu-Buddha yang mendalam di Pulau Jawa. Tradisi ini memiliki pengaruh kuat dari agama Hindu dan Buddha yang pernah berkembang di Jawa pada masa lalu. Dalam agama-agama tersebut, siklus waktu dan perubahan alam sangat dihormati, dan Rabu Wekasan adalah refleksi dari kepercayaan ini.
Selain pengaruh Hindu-Buddha, Rabu Wekasan juga memiliki akar dalam kepercayaan animisme dan nenek moyang Jawa yang mendalam. Elemen-elemen ini menciptakan campuran unik dari budaya dan spiritualitas yang membuat Rabu Wekasan menjadi perayaan yang istimewa di Jawa.
Ritual Rabu Wekasan © Shutterstock/Yusti Utama
Berikut adalah beberapa ritual dan amalan yang dilakukan masyarakat Jawa pada hari Rebo Wekasan:
Tahlilan adalah salah satu ritual yang paling umum dilakukan pada hari Rebo Wekasan. Dalam tahlilan, masyarakat Jawa membacakan doa untuk para arwah leluhur mereka. Tujuannya adalah untuk memohon doa restu dan perlindungan dari para leluhur.
Masyarakat Jawa juga berbagi makanan pada hari Rebo Wekasan. Makanan yang dibagikan biasanya berupa nasi bungkus, lauk pauk, dan buah-buahan. Makanan tersebut dibagikan kepada tetangga, kerabat, dan orang-orang yang membutuhkan.
Shalat sunah Lidaf'il Bala adalah shalat sunah yang dilakukan khusus pada hari Rebo Wekasan. Shalat ini terdiri dari 2 rakaat dengan bacaan doa khusus yang bertujuan untuk menolak bala.
Selain ritual-ritual di atas, masyarakat Jawa juga melakukan berbagai ritual tolak bala lainnya, seperti membaca doa-doa tertentu, membuat gunungan makanan, atau menggantungkan ketupat di pintu rumah.
Terlepas dari kepercayaan masyarakat Jawa, Rebo Wekasan juga merupakan momentum untuk memperbanyak amalan ibadah. Pada bulan Safar, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa, istighfar, dan membaca Al-Qur'an.
Dengan memperbanyak amalan ibadah, umat Islam dapat memohon perlindungan dari Allah SWT dari segala bala dan musibah.
Pengen Body Goals Kayak Zhao Lusi? Ini Rahasia Diet 'Ratu Drama' yang Sukses Turun 16 Kg!
Pengen Body Goals Kayak Zhao Lusi? Ini Rahasia Diet 'Ratu Drama' yang Sukses Turun 16 Kg!
Bukan Sekadar Main-Main, Ini Panduan Santai Mengenal Fase Motorik Anak dan Cara Melatihnya
Tembus Lumpur Setinggi Atap, Tangis Zaskia Adya Mecca Pecah di Pelukan Korban Banjir Aceh

Sah! Brisia Jodie dan Jonathan Alden Mengikat Janji di Katedral

Resmi Jadi Ibu, Vior Melahirkan Putri Pertama dengan Nama Cantik, Wajah Baby V Bikin Penasaran

Akhirnya Sah! Dara Arafah dan Rehan Mubarak Resmi Menikah di Tanah Suci

Amanda Manopo Umumkan Hamil Anak Pertama, Sara Wijayanto Siap Jadi 'Buyang'
