Cerita Penjaga Cilik, Pesta Klub Dongeng 2025 yang Rayakan Imajinasi dan Harapan Anak Indonesia

Reporter : Kojiro Hyu
Senin, 6 Oktober 2025 11:38
Cerita Penjaga Cilik, Pesta Klub Dongeng 2025 yang Rayakan Imajinasi dan Harapan Anak Indonesia
Kominitas ini anak-anak tidak hanya menjadi penonton atau pendengar, tetapi menulis dan memainkan cerita mereka sendiri di atas panggung. Mereka menjadi sutradara kecil bagi imajinasi mereka.

Klub Dongeng Indonesia kembali menghadirkan pesta tahunan yang penuh warna dan makna bertajuk “Cerita Penjaga Cilik”. Gelaran Pesta Klub Dongeng 2025 ini menjadi ajang perayaan imajinasi sekaligus ruang bagi anak-anak Indonesia untuk menumbuhkan harapan dan keberanian melalui kisah yang mereka ciptakan sendiri.

Anak sebagai Pencipta Cerita, Bukan Sekadar Pendengar

Berbeda dari pertunjukan dongeng biasa, di acara ini anak-anak tidak hanya menjadi penonton atau pendengar, tetapi menulis dan memainkan cerita mereka sendiri di atas panggung. Mereka menjadi sutradara kecil bagi imajinasi mereka, menghidupkan karakter-karakter unik yang lahir dari pandangan polos dan jujur tentang dunia.

Tema “Penjaga Cilik” menjadi simbol anak-anak yang menjaga harapan dan nilai-nilai kehidupan. Dalam pertunjukan, mereka bercerita tentang hutan yang berbicara, laut yang rindu kebersihan, dan sahabat yang berani melawan rasa takut. Semua kisah membawa pesan kuat tentang lingkungan, persahabatan, dan keberanian.

Lebih dari Sekadar Panggung

Pesta Klub Dongeng 2025 juga menghadirkan beragam aktivitas interaktif, mulai dari lokakarya membuat boneka, latihan ekspresi suara, hingga pojok baca yang mempertemukan anak, orang tua, dan pendongeng profesional.
Atmosfernya terasa hangat—penuh tawa, imajinasi, dan rasa ingin tahu. Anak-anak berani tampil, sementara para orang tua melihat perubahan nyata: anak lebih percaya diri, lebih ekspresif, dan gemar bercerita.

“Yang kami jaga bukan hanya dongeng, tetapi harapan anak-anak,” ungkap salah satu pengajar Klub Dongeng Indonesia. “Melalui cerita, mereka belajar bahwa setiap kata bisa membentuk dunia.”

Adaptasi ke Era Digital

Menariknya, Klub Dongeng Indonesia juga terus berinovasi di ranah digital. Tahun ini mereka meluncurkan berbagai konten kreatif seperti video pendek, podcast anak, hingga jurnal literasi bernama Pustakom. Jurnal ini menjadi ruang refleksi dan riset seputar dunia mendongeng, literasi anak, serta pendidikan berbasis imajinasi.

Dengan langkah ini, Klub Dongeng tak hanya menanamkan semangat membaca dan bercerita secara tradisional, tetapi juga beradaptasi dengan generasi digital agar dongeng tetap hidup di tengah perubahan zaman.

Ruang Kolaborasi Lintas Generasi

Acara ini juga menjadi wadah kolaborasi antara anak, guru, seniman, dan orang tua. Setiap generasi berperan menularkan semangat bercerita, sehingga dongeng tak sekadar hiburan, melainkan sarana membangun empati dan karakter.

Klub Dongeng Indonesia percaya bahwa setiap anak adalah “penjaga kecil” bagi masa depan. Melalui dongeng, mereka belajar menumbuhkan empati, merawat alam, dan menghargai perbedaan.

'Cerita Penjaga Cilik' menjadi bukti bahwa dongeng bukan sekadar kisah masa lalu, melainkan jembatan menuju masa depan yang penuh harapan. Saat anak-anak berani bercerita, mereka sebenarnya sedang belajar menjaga sesuatu yang jauh lebih besar—jiwa dan imajinasi bangsa.

Beri Komentar