Bung Tomo, Pahlawan Nasional yang Menjadi Orator Pada Pertempuran Surabaya 10 November 1945

Reporter : Yoyok
Rabu, 10 November 2021 14:06
Bung Tomo, Pahlawan Nasional yang Menjadi Orator Pada Pertempuran Surabaya 10 November 1945
10 November pun kini dijadikan sebagai Hari pahlawan.

Setiap tahunnya, bangsa Indoensia merayakan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan. Hal ini dikarenakan terjadinya pertemupran hebat yang terjadi di Surabaya pada tanggal 10 November 1945.

Orang yang dikenal sebagai sosok besar dalam pertempuran Surabaya tersebut bernama Sutomo atau yang lebih dikenal dengan nama Bung Tomo. Beliau merupakan orator yang memberikan semangat kepada arek-arek Surabaya dalam pertempuran 10 November 1945.

Lalu, siapa sosok BUng Tomo ini?

1 dari 7 halaman

Pada tanggal 10 November 1945, Bung Tomo memimpin arek-arek Surabaya dalam melawan penjajah. Mereka juga berupaya mengusir tentara Inggris yang didomplengi oelh Belanda.

Dengan pidatonya, Bung Tomo berhasil mengobarkan semangat juang arek-arek Surabaya di seluruh lapisan masyarakat.Ultimatum Inggris yang diberikan pun diabaikan oleh warga Surabaya dan mereka memutuskan untuk melawan.

Ilustrasi Bung Tomo © Diadona

2 dari 7 halaman

Pertempuran sengit pun terjadi pada tanggal 10 November 1945 antara para pahwalan Indoensia melawan tentara Belanda dan Inggris. Baik dari pihak penjajah maupuan Indoensia sama-sama kehilangan para pejuang.

Maka dari itu, tanggal 10 November selalu diperingati sebagai Hari Pahlawan.

3 dari 7 halaman

Pidato Bung Tomo

Berikut ini adalah isi pidato Bung Tomo yang berhasil memberikan semangat kepada arek-arek Surabaya:

Bismillahirrohmanirrohim.

Merdeka!!!

Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia terutama saudara-saudara penduduk kota Surabaya.

Kita semuanya telah mengetahui.

Bahwa hari ini tentara Inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua.

Kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan,

menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangannya tentara Jepang.

Mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan.

Mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera putih tanda bahwa kita menyerah kepada mereka

4 dari 7 halaman

Saudara-saudara.

Di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau kita sekalian telah menunjukkan bahwa rakyat Indonesia di Surabaya.

Pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku,

Pemuda-pemuda yang berawal dari Sulawesi,

Pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali,

Pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan,

Pemuda-pemuda dari seluruh Sumatra,

Pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini.


Di dalam pasukan-pasukan mereka masing-masing.

Dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung.

Telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol.

Telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana.

Hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-saudara.

Dengan mendatangkan Presiden dan pemimpin-pemimpin lainnya ke Surabaya ini.

Maka kita ini tunduk untuk memberhentikan pertempuran.

Tetapi pada masa itu mereka telah memperkuat diri.

Dan setelah kuat sekarang inilah keadaannya.

5 dari 7 halaman

Saudara-saudara kita semuanya.

Kita bangsa Indonesia yang ada di Surabaya ini akan menerima tantangan tentara Inggris itu, dan kalau pimpinan tentara inggris yang ada di Surabaya.

Ingin mendengarkan jawaban rakyat Indonesia.

Ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini.

Dengarkanlah ini tentara Inggris.

Ini jawaban kita.

Ini jawaban rakyat Surabaya.

Ini jawaban pemuda Indonesia kepada kau sekalian.

6 dari 7 halaman

Hai tentara Inggris!

Kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu.

Kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu.

Kau menyuruh kita membawa senjata-senjata yang telah kita rampas dari tentara Jepang untuk diserahkan kepadamu

Tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada tetapi inilah jawaban kita:

Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah

Yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih

Maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapa pun juga

Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah keadaan genting!


Tetapi saya peringatkan sekali lagi.

Jangan mulai menembak,

Baru kalau kita ditembak,

Maka kita akan ganti menyerang mereka itukita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka.

Dan untuk kita saudara-saudara.

Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka.

Semboyan kita tetap: merdeka atau mati!

Dan kita yakin saudara-saudara.

Pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita,

Sebab Allah selalu berada di pihak yang benar.

Percayalah saudara-saudara.

Tuhan akan melindungi kita sekalian.

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!

Merdeka!!!

Beri Komentar